Share

Pelet Kopi Hitam

Part 17

"Alhamdulillah!" Luna mencium pucuk kepalaku. Wajahnya terlihat bahagia.

Dokter Ferdinan merasa terharu dengan kedekatanku dan Luna. Menurutnya jarang dia menemui orang-orang seperti kami. Luna menjelaskan, jika kami bertiga memiliki keakraban yang erat.

"Mungkin penyebab Pak Ridwan tidak memiliki anak ada pada istri Bapak. Lebih baik, Bapak bawa istrinya ke sini untuk kita periksa. Setelah keluar hasilnya kita bisa mengetahui kendalannya dimana. Sehingga kita bisa mencari solusi agar Bapak segera memiliki momongan. Seharusnya dalam urusan beginian harus periksa suami-istri, biar tidak ada saling tuduh-menuduh. Biar dalam hubungan tidak ada saling curiga," terang Dokter Ferdinan.

Aku menatap ke arah Luna. Adik tersayangku mengedipkan mata pelan.

"Baik, dok. Akan tetapi, Kakak Ipar saya sedang dinas ke Medan. Setelah dia pulang, saya yang akan membawa dia kesini," jelas Luna.

"Baiklah, lebih cepat lebih baik," sahut Dokter Ferdinan.

"Oh ya, adakah pemeriksaan lanjutan terhadap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status