Share

Bab 78

Rasa penasaran membuatku membuka aplikasi berwarna biru itu. Mataku membulat sempurna kala melihat sebuah video yang muncul di beranda.

"Astagfirullah," ucapku lirih.

"Kenapa, Rom?" Mama penasaran melihat ekspresi wajahku yang berubah. Segera ku berikan ponselku padanya.

"Astagfirullahal'azim ...." Mama mengelus dada saat melihat sebuah video Febi yang menolak dan memaki seorang bayi. Aku yakin itu adalah anaknya. Anak yang di sembunyikan oleh siapapun. Tapi kenapa ada video seperti ini?

"Ini adalah konsekuensi dari tindakan Febi. Semua orang akan menuai buah yang mereka tanam. Entah itu baik atau buruk. Seperti yang tengah Febi rasakan. Hanya saja mama tak habis pikir, kenapa Febi tega kepada darah dagingnya." Mama menyerahkan kembali ponselku.

"Astagfirullah ...," ucap mama sambil mengelus dadanya.

Sebagai seorang ibu dia pasti sedih dengan tindakan Febi. Memaki bayi yang baru saja ia lahirkan. Apa dia tak merasakan susahnya melahirkan. Sebuah proses yang mempertaruhkan nyawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status