Share

Bersandiwara

Author: Erna Azura
last update Last Updated: 2024-08-02 11:37:44

Aura tidak mengerti kenapa Rendra seakan begitu membenci dirinya.

Padahal lelaki itu bisa menolak bila memang tidak ingin menikah dengannya.

Keterdiaman Rendra sungguh membuat Aura jengah, maka ia beranjak dari kursinya di kabin bagian belakang pesawat kemudian berjalan mendekati Rendra dan mendudukan tubuh tepat di depan Rendra yang sedang fokus memindai Macbook ditangan.

“Bang...Aura mau bicara,” kata Aura pelan hampir tidak terdengar oleh Rendra.

Rendra mendongak dengan ekspresi wajah datar dan tatapan dingin bukan tatapan tajam yang seperti kemarin lelaki itu layangkan namun mampu membuat Aura merinding karenanya.

Rendra menghembuskan nafas perlahan kemudian menyimpan MacBook di meja tanda bahwa ia sedang memfokuskan perhatiannya pada Aura.

Aura yang sedang di tatap seperti itu jadi terkesiap dan kehilangan kata-kata bahkan sempat lupa apa yang akan dibicarakannya dengan Rendra.

Gadis yang masih perawan setelah dua hari menikah itu berdehem untuk menetralkan jantung yang mulai berdetak kencang.

“Abang...Aura minta maaf, karena masalah Aura—Abang jadi harus nikahin Aura...,” ungkap gadis itu dengan pandangan tertunduk pada jemarinya yang sedang saling meremat di atas pangkuan.

“Aura juga minta maaf, Abang jadi harus berpisah dengan kak Alisha...,” imbuhnya melirih.

Rendra menghirup udara dalam kemudian menghembuskannya kasar berusaha menghilangkan sesak di dada ketika nama Alisha disebut.

“Kamu enggak apa-apa, pindah kuliah karena harus ikut aku ke London?”

Alih-alih mengomentari permintaan maaf Aura, Rendra malah menanyakan sesuatu yang dianggap Aura sebagai bentuk perhatian.

Tentu saja perhatian seorang kakak kepada adiknya karena Kenzi sempat bertanya demikian ketika grandpa Salim meminta agar Aura mengikuti Rendra yang berdomisili di London.

Diam-diam Aura merasa lega. “Enggak apa-apa, Aura enggak punya temen juga jadi enggak ada yang memberatkan Aura untuk pergi,” jawabnya santai seraya menatap mata Rendra disertai seulas senyum.

Kening Rendra mengernyit, biasanya gadis seumur Aura akan merasa berat hati bila harus berjauhan dengan kedua orang tua apalagi sang Oma yang sudah merawatnya selama ini tapi yang disebutkan Aura tadi malah teman-teman.

Rendra berpikir kalau Aura mungkin memiliki trauma sendiri dengan keluarganya, pasalnya Kenzi sempat menceritakan bahwa Aura selalu melakukan keinginan kedua orang tua dan sang oma sekalipun bertentangan dengan hatinya.

“Aura ....”

“Ya?”

“Nanti kita akan tinggal terpisah dari grandma Mery dan grandpa Salim agar mereka enggak mencampuri urusan kita...aku akan cari rumah yang dekat dengan kampus kamu.”

Aura mengangguk dengan sisa senyum di sudut bibir lalu Rendra membuka suara kembali. “Kita akan tidur di kamar berbeda...kamu fokus aja kuliah enggak perlu melayani aku sebagai seorang istri...Kamu enggak keberatan, kan?”

Rendra mengucapkannya lambat-lambat agar apa yang dia maksud bisa tersampaikan dengan baik.

Aura tidak langsung mengangguk seperti tadi malah menatap Rendra beberapa saat dengan sorot mata tidak terbaca kemudian mengangguk lemah.

Setelah mendapat persetujuan dari Aura, ia mengambil kembali macbook dari atas meja kemudian larut dengan dunianya sendiri.

Aura merasa sudah tidak ada yang perlu dibicarakan lagi dengan suaminya kemudian beranjak berdiri untuk kembali ke kursinya semula.

Rendra melirik Aura melalui sudut mata, dia bisa melihat wajah sendu gadis itu ketika melewatinya.

Katakanlah Rendra jahat, namun dia hanya ingin membuat Aura agar tidak berharap banyak padanya apalagi mencintainya karena Rendra sendiri belum tentu bisa membalas cinta gadis itu, saat ini hatinya masih milik Alisha seorang.

*****

Setibanya di London, untuk sementara mereka masih tinggal di rumah grandpa Salim.

Aura sudah pernah berkunjung beberapa tahun lalu dan rumah mewah di perumahan elit ini masih belum banyak berubah.

Beberapa orang pelayan membantu membawa koper Aura.

“Selamat datang di rumah, Nyonya Gunadhya.” Seorang pria paruh baya yang Aura yakini sebagai kepala pelayan, berucap demikian membuat Aura menelan salivanya kelat setelah mendengar nama Gunadhya disematkan pada dirinya.

Aura mengangguk disertai senyum kemudian beberapa pelayan yang lain membungkukan sedikit tubuh menyambutnya.

Aura berjalan tergesa mengikuti langkah panjang Rendra yang telah sampai di ujung tangga.

Lelaki itu berbalik kemudian memerintahkan pelayan untuk membawa masuk koper Aura ke kamar pribadinya.

“Bang...Aura—“

Rendra memberi kode dengan menggelengkan kepala membuat kalimat Aura terjeda.

“Bang...Aura tidur di kamar tamu saja,”sambung Aura setelah beberapa pelayan yang membawa kopernya keluar dari kamar dengan desain monokrom yang kental bahkan Aura bisa menyium wangi mascullin yang tertinggal di kamar tersebut.

“Semua pelayan udah tau kamu istri aku! Jadi enggak mungkin kita tidur terpisah,” tukas Rendra dari di dalam walk in closet dengan posisi membelakangi Aura.

Pria itu sedang membuka kancing kemeja, Aura langsung membalikan tubuh ketika Rendra akan menanggalkan kemejanya.

“Kamu tidur di kasur, biar aku tidur di sofa...,” imbuhnya kemudian memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuh.

Selang berapa lama Rendra keluar dari kamar mandi bergantian dengan Aura yang masuk mengenakan bathrobe.

Keduanya berpapasan namun Rendra tidak menghiraukan Aura.

Aura jadi bingung sendiri, katakanlah Rendra tidak pernah menganggapnya tapi ketika di pesawat tadi dia meminta waktu untuk berbicara—Rendra mengalihkan perhatian padanya, bersedia mendengar apa yang akan disampaikannya.

Namun setelah itu, ia seperti tidak kasat mata bagi Rendra.

Beberapa menit kemudian Aura keluar dari kamar mandi, tatapannya langsung tertuju pada sofa panjang di sudut ruangan dengan Rendra sudah berbaring di atasnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Maafkan Aku, Menikahinya   Ekstra Chapter 2

    Dua bulan kemudian.Rendra melirik arloji di pergelangan tangannya.berwajah masam, pria paruh baya itu berdecak kesal.Dua puluh menit berlalu dan sang putri belum juga tiba di restoran yang telah di janjikan.Rendra dan Aura baru saja tiba di Bandara, bergegas menuju restoran bahkan koper mereka masih berada di dalam mobil.Dua bulan lalu si bungsu menghubungi kalau dia sedang dalam keadaan galau karena seorang lelaki.Rendra tidak tau seperti apa laki-laki yang bisa membuat seorang Kejora galau karena bahkan anak presiden di negaranya pernah menyatakan cinta dan gadis itu tolak mentah-mentah.Belum lagi ketika pertukaran pelajar di negara tetangga sewaktu SMA, Kejora pernah dikejar-kejar anak Sultan.Sempat menjalin kasih selama enak bulan sampai akhirnya dengan tegas Kejora menolak lamaran anak Sultan yang terkenal sangat tampan dengan banyak penghargaan dalam bidang pendidikan dan olah raga hanya karena anak Sultan tersebut terlalu posesif menyukainya.Setiap satu jam se

  • Maafkan Aku, Menikahinya   Ekstra Chapter 1

    Seorang gadis buru-buru memasukan laptop ke dalam tas, mata kuliahnya sebentar lagi dimulai tapi dirinya masih berada di dalam coffe shop terlalu asyik melakukan panggilan video bersama keluarganya.Dua kakak kembarnya yang telah menjadi pengusaha sesukses seperti sang ayah tinggal di Vietnam untuk menjalankan perusahaannya di sana.Papa Narendra berhasil menguasai pasar Asia Tenggara, melebarkan sayap hingga ke Negara itu.Maka Kama yang mengambil alih di sana bersama kembarannya yang tidak kalah hebat dalam bisnis.Kalila tumbuh menjadi gadis tangguh, diusianya yang masih muda dia pandai menjerat klien untuk melakukan kesepakatan bisnis dengan perusahaannya dan Kama yang bertindak sebagai pengeksekusi.Sementara Kana dan Kai-adiknya membantu memegang salah satu perusahaan sang ayah di Indonesia.Dan Kejora, si anak bungsu sedang melanjutkan kuliahnya di Jerman.Rendra dan Aura benar-benar mewujudkan keinginan mereka yang ingin memiliki lima anak.Kehidupan keduanya selalu di

  • Maafkan Aku, Menikahinya   Lima Anak

    Lima Tahun berlalu.“Aura hamil lagi, Bang?” tanya Keanu yang baru saja tiba.Lelaki itu selalu datang terlambat di setiap acara keluarga karena kesibukannya sebagai seorang dokter.Semua keluarga telah berkumpul di Villa papa Andra untuk merayakan tahun baru bersama.Rendra tersenyum sambil menaikan kedua alis berkali-kali sebagai jawaban.“Lo kapan?” tanya Rendra ambigu.“Gue enggak bisa hamil Bang, bini gue yang bisa ... tapi jangankan bini, pacar pun aku tak punya.” Keanu menjawab dengan ekspresi wajah penuh keprihatinan mendramatasir.“Om ... gendong,” kata Kalila seraya mengangkat kedua tangannya yang langsung mendapat sambutan Keanu.Keanu memang menjadi om terfavorit karena lelaki dengan gelar dokter spesialis anak itu paling bisa membuat anak kecil nyaman ketika bersamanya.“Om ... Kana demam ini.” adalah Arkana, adik dari Kalila anak ke tiga Rendra dan Aura yang berkata demikian.Anak laki-laki yang lebih muda hanya satu tahun dari kakak kembarnya-Kama dan Kalila i

  • Maafkan Aku, Menikahinya   Momen Indah Sepulang Kerja

    Melangkah seringan bulu Rendra mengendap-ngendap memasuki kamarnya.Namun tidak dia dapati sang istri di sana, berpikir mungkin Aura ada di kamar anak-anak mereka lantas membuat langkahnya menaiki anak tangga setelah sebelumnya membersihkan tubuh lalu berganti pakaian.Tangan kekar itu mendorong pintu bercat putih dengan gantungan boneka dari bahan flanel bertuliskan Kama dan Kalila.Sang istri yang sedang menyusui Kama-terlihat dari pakaian berwarna biru yang dikenakan bayi mungil itu, memenuhi pandangan Rendra.“Hai,” sapa Rendra membuat Aura mendongak.“Hai,” balas Aura disertai senyum.Gaun tidur yang dikenakan Aura berbahan satin meski panjang sampai pertengahan betis tapi memiliki belahan hingga paha membuat sang istri terlihat seksi dengan satu kaki menyilang di atas paha satunya.Aura harus menurunkan tali spaghety dari gaun tidur yang dikenakannya karena menyusui, menghasilkan pemandangan indah pundak terbukanya walaupun wanita yang sangat cantik bagi Rendra itu mengena

  • Maafkan Aku, Menikahinya   Yang Terbaik

    Semua pamit meninggalkan Rendra dan Aura yang sedang merasakan kebahagiaan kelahiran putra dan putri mereka sekaligus.Rendra tersenyum sambil berjalan ke arah Aura setelah mengantar seluruh anggota keluarganya sampai di pintu.Lelaki itu duduk di sisi ranjang menghadap Aura yang tengah menyandar di bagian kepala ranjang hidrolik yang dibuat tegak.Menatap wajah lelah sang istri yang selalu cantik meski tanpa make up.Rendra meraih kedua tangan Aura kemudian mengecupi sepuluh buku jarinya membuat Aura tertawa pelan.Bola mata bening itu juga menatap Rendra dengan sorot mata hangat penuh sayang.“Makasih,” kata Rendra setelah melepas satu genggaman tangannya kemudian beralih mengelus pipi Aura.“Makasih juga,” balas Aura yang langsung mendapatkan ekspresi wajah penuh tanya dari suaminya.“Karena telah mau jadi suami Aura, menjadi suami yang baik, setia dan sabar ketika Aura khilaf,” sambung Aura menjawab pertanyaan yang ada di benak suaminya.Bagi Aura, suaminya telah banyak berubah da

  • Maafkan Aku, Menikahinya   Kebahagiaan Berlipat Ganda

    Satu bayi telah berhasil diangkat dengan penuh kehati-hatian lalu diberikan kepada perawat lain untuk dibersihkan kemudian mendapat pemeriksaan dari dokter anak.Dalam sekejap suara tangis yang begitu kencang membahana di ruang operasi hingga memekakan telinga orang-orang yang berada di dalam ruang tersebut.Mata Rendra menatap makhluk mungil yang sedang mendapat prosedur medis dengan sorot mata haru berlumur kebahagiaan.Mengawasi tanpa jeda setiap gerak-gerik perawat yang sedang membawa bayi hingga Aura harus mengguncang tangan Rendra untuk menanyakan bagaimana kondisi anak mereka.Pandangan Aura yang terhalang kain tentu saja merasa penasaran setelah mendengar tangis bayi yang pecah, bahkan ia merasa khawatir karena bayinya tidak berhenti menangis.“A ... apa dia baik-baik aja?” tanya Aura akhirnya setelah Rendra memusatkan perhatian kembali kepadanya.“Dia baik-baik aja, Anak kita ganteng, kaya Abang,” ucapnya sambil tersenyum jail.Suara tangis kembali terdengar menandakan bila b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status