Pagi ini semua keluarga berkumpul di restoran hotel untuk santap pagi.
“Bang, Grandpa sudah mengurus kepindahan kuliah Aura ke London jadi besok kamu dan Aura bisa kembali ke London...” Grandpa yang duduk di ujung meja membuka suara. Rendra mengangguk samar setelah menoleh menatap wajah sang Grandpa sebagai rasa hormat. “Abang ga bisa ambil cuti bulan madu, sebulan ajaaaa...Mama masih kangen sama Abang!” Mama Rena yang duduk disamping Rendra berkata demikian kemudian memeluk pundak sang anak dari samping. “Ga bisa Ma, kerjaan Abang udah terlalu lama di tinggal...” balas Rendra lembut dengan senyum dan tatapan hangat membuat Aura mendongak. Ia tidak pernah menyangka bila pria dingin dan ketus itu bisa bersikap hangat. Perbincangan mereka berlanjut dengan membicarakan sesuatu yang ringan, kedua orang tua Aura dan Rendra nampak larut dalam canda tawa pagi itu. Moment ini adalah moment dimana mereka semua berkumpul dengan personil lengkap, semua Kakek dan Neneknya ada disana juga para Om dan Tante juga sepupu-sepupu. Sesekali Keenan dan Keanu menggoda Rendra mengenai malam pertama yang belum dirasakannya. Rendra hanya tersenyum sebagai balasan sementara Aura semenjak mendudukan tubuhnya di kursi meja makan itu menampilkan ekspresi datar. Aura juga tidak mengomentari ketika Kakek dari suaminya sudah mengurus kepindahannya ke London. Hidupnya tidak pernah menjadi miliknya, dan ia akan selalu menerima dan melakukan apapun yang diinginkan para orang tua. Maka dari itu ia memilih untuk diam saja. ***** *BANDARA “Bang...Gue tau, lo hanya menganggap Aura adik tapi gue mohon jangan sakiti dia! Dari kecil dia terbiasa menerima apapun keinginan Mami dan papi juga oma Reta, bahkan ketika oma Reta memintanya untuk tinggal di Bandung, Aura tidak menolaknya walau harus berjauhan dengan kami...Kalau lo enggak bisa mencintai dia tolong sayangi dia ya, Bang!” Kenzi berpesan dengan suara bergetar dan sorot mata memelas kepada Rendra. Kenzi yang merupakan Kakak dari Aura sudah mengenal Rendra semenjak lahir dan tahu betul bila lelaki itu adalah lelaki yang sangat pantas untuk menjadi suami dari adiknya bila saja pernikahan mereka dilandaskan atas dasar cinta. Kejadian di atas pelaminan antara Alisha dan Rendra tentu membekas di hati para kerabatnya karena Alisha bukan orang baru dalam keluarga mereka, bahkan Aura sendiri mengetahui gadis itu walau hanya sekilas. Kenzi tidak ingin hati adiknya terluka karena Rendra tidak bisa melupakan Alisha. Hal itu juga yang menjadi alasan grandpa Salim dan para orang tua untuk memindahkan Aura ke London. Agar Rendra bisa memulai hidupnya bersama Aura, jauh dari bayang-bayang Alisha. Mereka berharap seiring berjalannya waktu, Rendra dan Aura bisa saling mencintai. “Gue enggak bisa janji untuk mencintai adik lo, tapi gue janji akan menjaga dia seperti adik gue sendiri,” balas Rendra seraya memegang pundak Kenzi. “Thanks Bro, itu udah cukup buat gue!” Kenzi merasa lega, dia memeluk sahabat yang sudah seperti saudara dengan cara masculin. “Abaaang, jadi suami yang bertanggung jawab ya...cintai Aura sepenuh hati.” Mama Rena tidak lupa memberikan nasihatnya setelah melepaskan pelukan. “Bang...papa bangga sama Abang,” puji sang papa setelah itu menepuk pelan pundak Rendra. Rendra tersenyum kecut. “Abang tau Pa, dari kecil Abang ‘kan memang selalu membanggakan!,” kelakar Rendra jemawa membuat kedua orang tuanya tertawa. Sementara di bagian lain lounge tempat mereka menunggu privat jet melakukan pengecekan sebelum lepas landas, Aura termenung sendiri setelah kedua orang tuanya memberikan beberapa wejangan dan ucapan selamat tinggal. Mereka berjanji sebulan sekali akan berkunjung ke London untuk melepas rindu. Nafeesa dan Zeline juga Arabella- anak dari Cinthya dan Kavin tampak hadir mengantar kepergiannya ke London. “Hai...are you oke, princess?” Kavin tiba-tiba saja duduk disamping kiri Aura membuat gadis itu terhenyak. “Hang on, sweet heart! Aunty yakin kamu bisa menaklukan Rendra,” bisik tant Cinthya yang baru saja duduk di samping kanan dan Aura tersenyum getir membalasnya. “Kamu masih inget cerita Aunty yang ditinggal oleh papa Andra pada saat detik-detik akan melakukan ijab kabul?” tanya Cinthya mengenang kembali kisahnya. Aura mengangguk tanda bila dia mengingat cerita yang selalu diulang-ulang saat pesta barbeque. “Uncle Kavin tiba-tiba datang seperti pangeran berkuda putih, menikahi Aunty untuk menggantikan papa Andra,” sambung Cinthya seraya melirik genit suaminya. “Dulu Uncle juga belum cinta sama Aunty, ya kan Pi?” Tante Cinthya meminta dukungan yang langsung dibalas anggukan oleh Kavin. “Tapi lama-lama Uncle jatuh cinta, sejatuh jatuhnya sama Aunty! Hingga kami dikaruniai Arabella ....” Kavin menambahkan. “Memang keliatan banget ya kalau Abang Rendra enggak suka sama Aura, Uncle? Aunty?” kini Aura bertanya sambil menatap secara bergantian sahabat orang tuanya yang sudah seperti keluarga. Kavin dan Cinthya saling melempar pandang, tentu saja mereka merasakan hal itu karena cerita mengenai Rendra yang dipaksa menggantikan Sigit sudah beredar luas belum lagi kedatangan Alisha yang membuat heboh resepsi saat itu tapi berhasil direndam oleh para keluarga dan wedding organizer. “Semangat Aura, Aunty yakin kamu akan bahagia pada akhirnya!” “Terimakasih Aunty!” balas Aura seraya memeluk sang Aunty favorite-nya. Rendra dan Aura melambaikan tangan kepada para keluarga yang mengantar kepergian mereka, Aura sama sekali tidak meneteskan air mata ketika sang mami terlihat begitu berat melepaskan kepergiannya ditandai oleh air mata membanjiri wajah cantik beliau. Ekspresi sedih juga begitu kentara di wajah papi Edward. Aura hanya tidak ingin kedua orang tuanya semakin sedih bila melihatnya menitikan air mata. Grandma Mery dan grandpa Salim memutuskan untuk tinggal beberapa hari lagi di Indonesia itu berarti selain pilot dan awak kabin, hanya ada Rendra dan Aura di dalam privat jet tersebut.Dua bulan kemudian.Rendra melirik arloji di pergelangan tangannya.berwajah masam, pria paruh baya itu berdecak kesal.Dua puluh menit berlalu dan sang putri belum juga tiba di restoran yang telah di janjikan.Rendra dan Aura baru saja tiba di Bandara, bergegas menuju restoran bahkan koper mereka masih berada di dalam mobil.Dua bulan lalu si bungsu menghubungi kalau dia sedang dalam keadaan galau karena seorang lelaki.Rendra tidak tau seperti apa laki-laki yang bisa membuat seorang Kejora galau karena bahkan anak presiden di negaranya pernah menyatakan cinta dan gadis itu tolak mentah-mentah.Belum lagi ketika pertukaran pelajar di negara tetangga sewaktu SMA, Kejora pernah dikejar-kejar anak Sultan.Sempat menjalin kasih selama enak bulan sampai akhirnya dengan tegas Kejora menolak lamaran anak Sultan yang terkenal sangat tampan dengan banyak penghargaan dalam bidang pendidikan dan olah raga hanya karena anak Sultan tersebut terlalu posesif menyukainya.Setiap satu jam se
Seorang gadis buru-buru memasukan laptop ke dalam tas, mata kuliahnya sebentar lagi dimulai tapi dirinya masih berada di dalam coffe shop terlalu asyik melakukan panggilan video bersama keluarganya.Dua kakak kembarnya yang telah menjadi pengusaha sesukses seperti sang ayah tinggal di Vietnam untuk menjalankan perusahaannya di sana.Papa Narendra berhasil menguasai pasar Asia Tenggara, melebarkan sayap hingga ke Negara itu.Maka Kama yang mengambil alih di sana bersama kembarannya yang tidak kalah hebat dalam bisnis.Kalila tumbuh menjadi gadis tangguh, diusianya yang masih muda dia pandai menjerat klien untuk melakukan kesepakatan bisnis dengan perusahaannya dan Kama yang bertindak sebagai pengeksekusi.Sementara Kana dan Kai-adiknya membantu memegang salah satu perusahaan sang ayah di Indonesia.Dan Kejora, si anak bungsu sedang melanjutkan kuliahnya di Jerman.Rendra dan Aura benar-benar mewujudkan keinginan mereka yang ingin memiliki lima anak.Kehidupan keduanya selalu di
Lima Tahun berlalu.“Aura hamil lagi, Bang?” tanya Keanu yang baru saja tiba.Lelaki itu selalu datang terlambat di setiap acara keluarga karena kesibukannya sebagai seorang dokter.Semua keluarga telah berkumpul di Villa papa Andra untuk merayakan tahun baru bersama.Rendra tersenyum sambil menaikan kedua alis berkali-kali sebagai jawaban.“Lo kapan?” tanya Rendra ambigu.“Gue enggak bisa hamil Bang, bini gue yang bisa ... tapi jangankan bini, pacar pun aku tak punya.” Keanu menjawab dengan ekspresi wajah penuh keprihatinan mendramatasir.“Om ... gendong,” kata Kalila seraya mengangkat kedua tangannya yang langsung mendapat sambutan Keanu.Keanu memang menjadi om terfavorit karena lelaki dengan gelar dokter spesialis anak itu paling bisa membuat anak kecil nyaman ketika bersamanya.“Om ... Kana demam ini.” adalah Arkana, adik dari Kalila anak ke tiga Rendra dan Aura yang berkata demikian.Anak laki-laki yang lebih muda hanya satu tahun dari kakak kembarnya-Kama dan Kalila i
Melangkah seringan bulu Rendra mengendap-ngendap memasuki kamarnya.Namun tidak dia dapati sang istri di sana, berpikir mungkin Aura ada di kamar anak-anak mereka lantas membuat langkahnya menaiki anak tangga setelah sebelumnya membersihkan tubuh lalu berganti pakaian.Tangan kekar itu mendorong pintu bercat putih dengan gantungan boneka dari bahan flanel bertuliskan Kama dan Kalila.Sang istri yang sedang menyusui Kama-terlihat dari pakaian berwarna biru yang dikenakan bayi mungil itu, memenuhi pandangan Rendra.“Hai,” sapa Rendra membuat Aura mendongak.“Hai,” balas Aura disertai senyum.Gaun tidur yang dikenakan Aura berbahan satin meski panjang sampai pertengahan betis tapi memiliki belahan hingga paha membuat sang istri terlihat seksi dengan satu kaki menyilang di atas paha satunya.Aura harus menurunkan tali spaghety dari gaun tidur yang dikenakannya karena menyusui, menghasilkan pemandangan indah pundak terbukanya walaupun wanita yang sangat cantik bagi Rendra itu mengena
Semua pamit meninggalkan Rendra dan Aura yang sedang merasakan kebahagiaan kelahiran putra dan putri mereka sekaligus.Rendra tersenyum sambil berjalan ke arah Aura setelah mengantar seluruh anggota keluarganya sampai di pintu.Lelaki itu duduk di sisi ranjang menghadap Aura yang tengah menyandar di bagian kepala ranjang hidrolik yang dibuat tegak.Menatap wajah lelah sang istri yang selalu cantik meski tanpa make up.Rendra meraih kedua tangan Aura kemudian mengecupi sepuluh buku jarinya membuat Aura tertawa pelan.Bola mata bening itu juga menatap Rendra dengan sorot mata hangat penuh sayang.“Makasih,” kata Rendra setelah melepas satu genggaman tangannya kemudian beralih mengelus pipi Aura.“Makasih juga,” balas Aura yang langsung mendapatkan ekspresi wajah penuh tanya dari suaminya.“Karena telah mau jadi suami Aura, menjadi suami yang baik, setia dan sabar ketika Aura khilaf,” sambung Aura menjawab pertanyaan yang ada di benak suaminya.Bagi Aura, suaminya telah banyak berubah da
Satu bayi telah berhasil diangkat dengan penuh kehati-hatian lalu diberikan kepada perawat lain untuk dibersihkan kemudian mendapat pemeriksaan dari dokter anak.Dalam sekejap suara tangis yang begitu kencang membahana di ruang operasi hingga memekakan telinga orang-orang yang berada di dalam ruang tersebut.Mata Rendra menatap makhluk mungil yang sedang mendapat prosedur medis dengan sorot mata haru berlumur kebahagiaan.Mengawasi tanpa jeda setiap gerak-gerik perawat yang sedang membawa bayi hingga Aura harus mengguncang tangan Rendra untuk menanyakan bagaimana kondisi anak mereka.Pandangan Aura yang terhalang kain tentu saja merasa penasaran setelah mendengar tangis bayi yang pecah, bahkan ia merasa khawatir karena bayinya tidak berhenti menangis.“A ... apa dia baik-baik aja?” tanya Aura akhirnya setelah Rendra memusatkan perhatian kembali kepadanya.“Dia baik-baik aja, Anak kita ganteng, kaya Abang,” ucapnya sambil tersenyum jail.Suara tangis kembali terdengar menandakan bila b