Maafkan Aku, Menikahinya

Maafkan Aku, Menikahinya

last updateLast Updated : 2024-12-10
By:  Erna AzuraCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
89 ratings. 89 reviews
282Chapters
66.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Narendra Gunadhya mencintai adik angkatnya yang bernama Alisha, sejak kecil mereka bermain bersama sehingga tumbuh rasa cinta dan Narendra berniat menikahi Alisha sepulang dari London tapi kedua orang tua Narendra malah menjodohkannya dengan Aura yang merupakan anak dari sahabat mereka. Semestinya Aura menikah dengan Sigit tapi pria itu kabur dan Narendra dipaksa kedua orang tuanya untuk menggantikan Sigit. Narendra tidak bisa menolak karena di desak seluruh keluarga, terpaksa dia mengingkari janjinya kepada Alisha untuk menikahi wanita itu. Meski hancur namun Alisha yang juga mencintai Narendra dan berharap mereka bisa bersama terpaksa harus mengalah karena ini keinginan kedua orang tua angkatnya. Lalu bagaimana rumah tangga Narendra dengan Aura yang dilandasi perjodohan? Dan bagaimana cara Alisha menghadapi kenyataan pahit ini ?

View More

Chapter 1

Menikah Dengan Aura

“Bro!!!” Rendi berteriak sambil melambaikan tangan dari pintu kedatangan.

Narendra Alvaro Gunadhya atau yang kerap di sapa Rendra itu pun tersenyum ketika pandangannya berhasil menangkap sosok sang sahabat.

Sesaat kemudian terdengar jeritan histeris dari para gadis yang sedang berbaris menunggu kerabat mereka di pintu kedatangan.

Ternyata jeritan histeris itu ditujukan kepadanya, Rendra tidak mengerti kenapa yang pasti dirinya seperti aktor korea yang sedang mengunjungi Indonesia untuk konser.

“Senyum-senyum sih, Lo! Jadi cewek-cewek pada histeris,” seloroh Rendi setelah pelukan masculin keduanya terurai.

Seperti biasa, hanya senyuman yang diberikan Rendra sebagai balasan meski begitu merindukan sahabat kecilnya itu yang kini sedang melanjutkan pendidikan di Australia.

“Kita jemput Alisha dulu di rumah sakit ya!” cetus Rendi dan sama seperti sebelumnya, Rendra membalas dengan anggukan.

“Ndra! Gue heran deh, bokap lo ‘kan punya Privat Jet kenapa lo masih pake pesawat komersil sih?” celetuk Rendi yang fokus pada kemudi membawa mobil SUVnya keluar dari pelataran parkir Bandara Husein Sastranegara - Bandung.

“Itu ‘kan punya bokap, Ren...bukan punya gue,” balas Rendra santai membuat Rendi merotasi bola matanya jengah.

“By the way, lo langsung dari London ke sini?” Rendi kembali bertanya.

“Nggak...gue pindah pesawat dari Jakarta karena tadinya mau ke rumah dulu tapi ternyata acara midodaremi Aura dipercepat jadi keluarga gue udah keburu ke Bandung,” tutur Rendra menjelaskan.

“Si Aura anak sahabat keluarga Lo itu?”

“Iya … anaknya tante Monica sama om Edward!”

“Bukannya dia masih kuliah ya? Kenapa udah nikah?” kali ini pertanyaan Rendi lebih dalam karena sejujurnya dia pernah menaruh rasa pada Aura namun karena terpisah jarak, Rendi memilih mengubur perasaan itu.

“Mana gue tau! Gue ‘kan jarang pulang,” jawab Rendra seraya mengendikan bahu.

Rendi menyengir seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal kemudian kembali fokus setelah melirik Rendra yang ternyata sedang menatapnya dari samping dengan mata memicing skeptis.

Rendi berdeham menetralkan suasana canggung yang terasa pekat, karena insting Rendra mulai bekerja.

“Lo naksir si Aura ya,” tembak Rendra tepat sasaran.

“Tuh pujaan hati, lo!” Rendi berseru mengalihkan pembicaraan dan bersyukur kepada Alisha yang sudah berdiri di gerbang rumah sakit, entah sejak kapan menanti mereka.

Alisha adalah sahabat Rendra dan Rendi yang merupakan anak dari panti asuhan tempat di mana kedua orang tua Rendi dan Rendra mendermakan sebagian rezekinya.

“Lama banget sih! Aku sampe digodain mamang jualan cilok,” omel Alisha setelah menghempaskan bokongnya di kursi penumpang belakang tanpa berniat menanyakan kabar dua pria tampan yang sudah terlebih dahulu duduk di kabin depan.

“Maaf Non...gue harus jemput tuan muda ini dulu,” ujar Rendi seraya menyikut lengan Rendra.

“Apakabar Alisha ....” Lain halnya dengan gadis itu, Rendra malah menanyakan kabar.

“Baik...grandma Mery sama granpa Salim apa kabar?” Alisha balik bertanya.

“Eh...cangkir bandrek, Lo ditanya Rendra kabar, bukannya tanya balik gimana kabar Rendra malah nanya kabar grandma sama grandpanya! Sakiiiiiit...hati Abang, Dek.” Rendi berkelakar, dia berakting seolah menghujamkan pisau tak kasat mata tepat di jantungnya.

Alisha terkekeh mendengarnya, ada benarnya ucapan Rendi namun gadis tangguh seperti Alisha akan selalu memiliki jawaban. “Eh...kobokan rumah makan padang! Rendra ‘kan ada disini ya pasti dia baik-baik aja lah,” balasnya tidak mau kalah.

Rendra tertawa pelan mendengar pertengkaran lucu kedua sahabatnya.

Mereka bertiga memutuskan untuk langsung menonton film hollywood yang menceritakan tentang beberapa superhero yang tergabung dalam suatu organisasi penyelamat dunia sebelum pulang ke rumah sebab setelah bertemu keluarga pasti Rendra akan terus dikintilin para sepupu atau berada dalam pelukan sang mama.

Keseruan mereka masih berlanjut setelah film berakhir, ketiganya memutuskan untuk menyantap hidangan steak sebagai makan malam.

Banyak hal yang tiga sekawan itu bicarakan, kelakar lucu pun sering terlontar dari mulut Rendi yang selalu bisa mencairkan suasana.

“Ndra! Lo anter Alisha pulang ya, gue ada perlu sama adek gue dulu! Mobil, besok gue ambil di rumah Kakek, lo!” Rendi yang baru saja mengakhiri panggilan telepon, berkata demikian.

“Oke!” balas Rendra seraya menerima kunci mobil dari Rendi yang langsung pergi setelah berpamitan.

“Well...Tinggal kita berdua,” cetus Rendra membuat Alisha mendongak dari orange jusnya.

“Pulang sekarang yuk! Udah malem, nanti bunda Neni nyariin.” Gadis yang sudah menghabiskan dua gelas orange jus itu pun berdiri diikuti Rendra.

Seperti pria sejati, Rendra membuka pintu mobil untuk Alisha lalu gadis itu langsung membungkuk dengan menekuk satu kakinya ke belakang layaknya seorang putri Kerajaan dan tidak lupa mengucapkan terimakasih.

Lagi-lagi Rendra dibuat tersenyum oleh tingkah Alisha.

Keheningan terasa pekat selama perjalanan pulang, keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.

“Sha.…”

“Ndra.…”

Panggil keduanya berbarengan, memecah keheningan namun malah menimbulkan kecanggungan.

“Kamu dulu,” ujar keduanya bersamaan lagi.

Rendra dan Alisha tertawa renyah.” Kamu dulu deh,” pinta Alisha yang sudah memiringkan tubuhnya agar bisa menatap Rendra.

“Kamu aja dulu!” balas Rendra setelah melirik Alisha sekilas.

“Sampai kapan kamu di London?” Satu pertanyaan akhirnya keluar dari bibir Alisha.

Terdengar biasa saja namun sarat makna.

Rendra menginjak rem ketika trafficlight menunjukan warna merah.

“Kenapa?” Bukannya menjawab, Rendra malah balik bertanya.

“Kamu betah banget di London...,” balas Alisha sama sekali tidak menjawab pertanyaan Rendra.

Rendra terkekeh, kemudian menginjak pedal gas karena lampu lalu lintas sudah berubah hijau.

“Aku juga enggak tau sampai kapan, yang pasti aku ingin punya perusahaan sendiri sebelum pindah ke Indonesia,” tutur Rendra yang malah membuat Alisha kembali bertanya.

“Kenapa? Papa Andra punya banyak perusahaan dan pastinya papa Andra mengharapkan kamu sebagai pemimpinnya.” Alisha memanggil papanya Rendra dengan sebutan papa Andra karena Alisha sudah diangkat anak oleh kedua orang tua Rendra dengan dibiayai segala kebutuhan hidup dan sekolahnya hanya saja tidak tinggal serumah karena pertimbangannya adalah Alisha bukan muhrim bagi papa Andra dan Rendra.

“Hanya ingin membuktikan kalau aku bisa tanpa bayang-bayang papa.” Rendra menjawab penuh percaya diri.

“Kereeeen....” Alisha mengangkat kedua jempolnya lantas mereka berdua tertawa.

“Setelah itu apa?” entah kenapa Alisha bertanya demikian karena yang pasti, dia merasa jawaban Rendra tadi belum lengkap.

“Setelah itu, aku akan melamar seorang gadis,” jawab Rendra membuat Alisha refleks bertanya, “Siapa?”

“Kamu!” balas Rendra cepat tanpa perlu berpikir.

Tentu saja mata Alisha melebar sempurna, dia tidak percaya dengan indera pendengarannya sendiri.

“Siapa?” Alisha mengulang pertanyaannya.

“Kamu...Alisha Prameswari Putri,” jawab Rendra mantap.

“Kenapa? Kamu menyukai pria lain?” Rendra mematikan mesin setelah memarkirkan mobilnya di halaman panti, lalu menyerongkan tubuh menghadap Alisha menuntut jawaban.

Alisha menggelengkan kepalanya disertai senyum malu-malu dan wajah merona.

Beberapa saat keduanya tenggelam dalam tatapan satu sama lain sambil saling melempar senyum.

Selama ini Rendra memang tidak pernah menyatakan cinta meski sudah sejak kecil menyukai Alisha yang memiliki sikap bersahaja dan kagum dengan ketegarannya meski dibuang oleh kedua orang tua sejak kecil.

Rendra merasa kalau menyatakan cinta kepada Alisha tidak bisa main-main karena gadis itu adalah saudara angkatnya.

“Oke...aku tunggu!” Tidak disangka gayung bersambut, Alisha berkata demikian disertai senyum merekah di bibirnya.

Alisha bergegas turun dari mobil setelah membuka pintu, tidak ingin Rendra melihat wajahnya yang pasti sudah merah seperti tomat.

Jantung Alisha berdegub kencang dengan perasaan membuncah bahagia, gadis mana yang tidak menyukai pria tampan, pintar, cerdas dan merupakan anak Konglomerat seperti Rendra bahkan Alisha sudah menyukai Rendra semenjak pertama kali mereka bertemu dua puluh tahun yang lalu tapi bukan karena semua yang tadi disebutkan, tapi karena Rendra memiliki hati yang baik dan tulus meski dia memiliki semua yang disebutkan barusan.

“Apa tadi dia lagi ngelamar aku? Apa dia serius? Jadi selama ini dia menyimpan rasa suka padaku? Pantas saja dia selalu perhatian.” Alisha bicara sendiri saat sudah sampai di kamarnya.

“Aaarrrrggghhh....” Alisha membenamkan wajahnya pada bantal untuk meredam teriakan bahagia.

Sementara di luar sana, Rendra masih menatap kamar Alisha yang tampak terang setelah gadis itu masuk.

Ucapan Alisha yang terakhir sebelum turun dari mobil masih berdengung di telinganya.

Kedua sudut bibir Rendra tertarik ke atas membentuk lengkung senyum merasa lega karena mengetahui bahwa ternyata Alisha pun merasakan hal yang sama.

Tidak berapa lama lampu di kamar Alisha pun padam, barulah Rendra menyalakan mesin mobil kemudian menginjak pedal gas menuju rumah sang kakek tersayang namun baru saja akan memasuki komplek perumahan Kakeknya, ponsel Rendra berbunyi nyaring.

“Abang di mana?” suara lembut sang mama terdengar.

“Udah dekat rumah kakek, Ma.…”

“Putar balik sayang, Kita semua ada di rumah oma Reta...Abang ke sini ya, kami tunggu .”Ucapan sang Mama terdengar aneh, bahkan suara lembut itu bergetar seperti habis menangis.

Dan apa maksud Mama Rena yang menyebutkan mereka semua menunggunya di sana?

Kami yang dimaksud mama Rena itu siapa?

Beragam pertanyaan berputar di benak Rendra namun hanya keberadaannya di sana lah yang bisa menjawab itu semua, maka dia memacu kendaraannya lebih kencang agar bisa cepat sampai di rumah oma Reta-neneknya Aura.

Banyak mobil sudah terparkir rapih di garasi rumah oma Reta yang luas dan Rendra hapal betul siapa pemilik mobil tersebut.

Senya keluarganya sedang berkumpul di sini, tapi kenapa?

Bukannya acara adat yang dilakukan sebelum pernikahan akan dimulai besok?

Ketika Rendra baru melangkahkan kaki memasuki rumah oma Reta dari pintu utama yang terbuka lebar, suara tangis pilu seorang wanita terdengar menggema di rumah megah itu.

Oma Reta sedang tidak sadarkan diri dikelilingi oleh para keluarganya sementara tante Monica-mamanya Aura sedang menangis tersedu dalam pelukan om Edward-suaminya.

Suara ambulan membuat semua yang ada di ruangan itu menoleh dan sorot mata mereka langsung tertuju pada Rendra yang berdiri mematung tanpa suara di ambang pintu.

“Abaaaang...,” panggil mama Rena seraya melangkah mendekat.

“Sini Mama sama papa mau bicara ....” Mama Rena menarik tangan si sulung untuk duduk di ruang tamu sementara om Edward dan perawat yang baru saja turun dari ambulan membawa oma Reta ke rumah sakit.

“Ada apa Pa? Ma?” Rendra yang sudah duduk di singel sofa menatap kedua orang tuanya secara bergantian.

Di sofa lainnya ada sang kakek Rony-ayah dari mama Rena, om Ricko-sahabat papanya sekaligus adik ipar dari mama Rena dan ada juga om Aras-adik bungsu mama Rena yang menatapnya dengan tatapan seolah bumi sedang dalam invasi alien dan hanya Rendra lah yang bisa menyelamatkan.

Andra berdehem sebelum membuka suaranya. “Abang...calon suami Aura pergi begitu saja dengan mantan pacarnya keluar Negri. Lelaki itu meninggalkan Aura di detik-detik hari pernikahan sedangkan persiapan acara sudah seratus persen rampung, tidak mungkin kalau pesta ini batal hanya akan membuat malu dan mencoreng nama baik om Reta dan om Edward juga tante Monica,” tutur papa Andra menjelaskan dan Rendra semakin tidak mengerti kenapa sang papa harus repot-repot menjelaskan hal ini kepadanya.

“Sebagai anak paling besar, Papa minta dengan sangat agar Abang bersedia menjadi calon suami pengganti untuk Aura menyelamatkan nama baik keluarga mereka juga demi mempererat tali persahabatan keluarga kita dengan keluarga om Edward,” sambung papa Andra dan seketika tubuh Rendra menegang.

“Aura anak yang baik dan cantik, dia juga pinter, Bang...kamu enggak akan menyesal menikah sama dia, Mau ya Bang!” Sang Mama membujuk dengan nada memohon yang sulit untuk Rendra tolak.

“Tapi Maaa....” Tapi Rendra berusaha menolak meski tak sanggup menyempurnakan kalimatnya.

“Mama mohon sayang...menikah dengan Aura, ya? Ya? Ya?”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(89)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
89 ratings · 89 reviews
Write a review
user avatar
bilabong bong
seruuuu banget wajib baca
2025-03-15 18:06:03
0
user avatar
Meilia
lagi seru serunya...kq g update kak... apa Uda d double kmrn yak,jadi hari ini off..huhuhu...
2024-11-30 12:09:32
0
user avatar
Anto Sabiq
belom update
2024-11-30 11:57:50
0
user avatar
Indah Fitriya Mahfud
Gw demen, biarin ALISHA DI HAJAR HABIS2 AN SAMA MAMI MONICA!!! Biarin bls tampar lg ke ALISHA, MAMI MONICA!! Udah berani provokasi , nantangin mau rebut Rendra, Biarin cb, Rendra kalo msh belain Alisha , ada Kenzi, biarin pada BONYOK LO BE 2 ALISHA sm Mami Monica Rendra biar DI GEBUKIN SAMA KENZI.!!
2024-11-28 16:06:01
9
user avatar
Indah Fitriya Mahfud
Nah, biarin tuh cincin nikah sama ATM dari RENDRA, biar ketemu di laci ga di bawa sama Aura .. syukurin Biar NYUNGSEEEPPP LO RENDRA...!!! Biar yg di bawa sama Aura, buku NIKAH punya Aura aja...
2024-11-28 15:56:41
0
user avatar
Indah Fitriya Mahfud
dari kemarin nungguin, malah cuma 1 bab doang huufftt
2024-11-28 15:53:53
3
default avatar
Astute Dewi
kenapa baru skrg nemu nih novel...... mana puanjang, baca baru 40% penasaran udh setengah mati, mau di skip ga asik coz ceritanya bikin penasaran alurnya wkwkwk
2024-11-28 15:13:07
0
user avatar
Indah Fitriya Mahfud
Yam ampun Thoorrr dari kemarin gw bolak balik ke sini, gw lihat belom update..
2024-11-28 12:12:23
0
user avatar
Dortje Tinangon
update nya lama....
2024-11-28 10:40:01
2
user avatar
Yeni Sugiarti
rendra sifatnya sama jordan... sama" brengsek
2024-11-28 07:53:41
0
user avatar
Yunka Yunita Ika
suka novel ini krn ke uwuan aura Rendra,, makin kesini author keliatan condong ke Alisha,, mlh jd ky sinetron RCTI. pokoknya klo SMP aura Rendra kenapa2 aku pilih byee sih nyari novel lain yg lebih manusiawi.
2024-11-27 13:33:57
4
user avatar
Yeni Sugiarti
aura hrus cerai sma rendra,w ga ikhlas dunia akhirat klu dia hrus ama rendra apalgi udah berani nampar aura... ga ikhlas
2024-11-27 09:45:02
3
user avatar
Anto Menyon
belum update THHOOOORRRRR
2024-11-26 13:26:21
0
user avatar
Yeni Sugiarti
semangat aura kamu bisa, msh bnyak yg menyayangi kmu n menghargai kmu... kmu harus tegas, jgan mau d permainkan lg... msh bnyak laki" mau sma kmu... bla perlu aura kerja,buat nyari ksibukan... lebih bgus lg kerjanya bareng sma kaka tirinya nafesa
2024-11-25 20:07:03
2
user avatar
Anto Sabiq
Dan akhir nya gw kecewa juga... Aura masih di cuekin sama RENDRA...!!! RENDRA jadi Laki ga GENTLE..!!! EGO NYA GEDE, BEG*.. NGERASA PALING BENER SENDIRI..!!! Ga mikirin perasaan Aura...!!! Aura yg di suruh ngerti keadaan Rendra trus!!! Zeline pun sama kan, punya pikirin yg negatif kaya Aura..!!!
2024-11-25 10:53:42
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 6
282 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status