Share

Kepindahan

Author: Erna Azura
last update Last Updated: 2024-08-01 19:03:39

Rendra masih enggan bicara dengan istrinya walau sebenarnya dalam kasus ini Aura tidak bersalah bahkan gadis itu pun salah satu korban dari keegoisan para orang tua.

Hanya saja Rendra masih butuh waktu untuk menetralkan perasaannya dan menerima takdir yang telah di tetapkan untuknya.

Setan dalam hatinya sempat memberi ide untuk mengakhiri pernikahan ini hanya dalam waktu beberapa tahun saja.

“Bang....” suara yang hampir tidak terdengar itu memanggilnya dan Rendra tau berasal dari mana karena hanya dirinyalah dan Aura yang berada di kamar pengantin ini.

“Abang mau mandi duluan atau Aura dulu?” sang istri bertanya namun Rendra yang semenjak masuk ke dalam kamar hotel memilih untuk menjatuhkan tubuhnya di sofa seraya menengadah dengan mata terpejam, begitu enggan menjawab.

“Ya udah, Aura dulu ya Bang!” karena tidak ada jawaban, gadis itu memilih untuk menjawab sendiri pertanyaannya.

Aura memutar tubuh memasuki kamar mandi, ia memilih membersihkan tubuh menggunakan shower untuk memangkas waktu ritual mandinya.

Selang berapa lama, Aura keluar dari kamar mandi sudah mengenakan piyama dengan rambut basah yang di keringkan nya dengan handuk kecil.

Rendra masih tidak bergerak ketika terakhir kali Aura meninggalkannya, didorong rasa penasaran yang tinggi akhirnya Aura berjalan mendekati Rendra.

Terdengar dengkuran halus dari hidung lancip lelaki tampan yang beberapa jam lalu sudah syah menjadi suaminya.

Aura menelusuri setiap jengkal wajah Rendra yang nampak sedang tertidur pulas.

Sebetulnya ia tidak terlalu sering bertemu Rendra karena memang semenjak lulus SD, Aura tinggal bersama Oma Reta.

Walaupun bertemu, mereka tidak pernah terlibat suatu pembicaraan bahkan untuk sekedar senyuman saja Aura jarang mendapatkannya dari Rendra.

Ia tidak pernah menyangka kalau Rendra tumbuh menjadi pria tampan dengan segala kejeniusan dan kesuksesan yang telah diraihnya di usia muda.

“Abang...” panggil Aura lembut.

“Abang....” panggilnya lagi seraya mengguncang lengan Rendra dan seketika itu juga Rendra terhenyak kemudian menghentak tangan Aura kasar.

Tatapan tajam penuh kebencian juga terpancar dari manik kelam Rendra sempat membuat Aura bergidig ngeri.

“Maaf...Tadi Abang ketiduran, jadi Aura bangunin!” Aura udah selesai mandinya!” ucap Aura sambil berjalan menjauh.

Dalam diam, Rendra beranjak dari sofa kemudian memasuki kamar mandi dengan menutup pintunya sedikit kencang hingga Aura tersentak.

Aura menatap cermin di hadapannya, memindai dirinya sendiri dari ujung kepala hingga kaki.

Mencari cela apakah dirinya begitu jelek hingga satu pria meninggalkannya dan satu pria lagi terpaksa menikahinya namun dengan rasa benci yang begitu besar.

Aura menghembuskan nafas lelah dengan bahu melorot kebawah.

Rasa sakit ketika Sigit meninggalkannya saja masih membekas dan tidak mungkin hilang dalam waktu dekat dan kini ia harus menghadapi pria dingin dan ketus yang terpaksa menikahinya tanpa cinta.

Ia harus bicara dengan suaminya, tapi bagaimana bisa bila suaminya sendiri begitu jengah walau sekedar menatap wajahnya saja.

Setelah mengeringkan rambutnya, Aura merangkak ke atas tempat tidur dan mengambil bagian di sisi sebelah kanan.

Ia menyisakan bagian kiri untuk Rendra, tidak berharap malam ini akan seperti malam pengantin pada pasangan yang menikah karena cinta tapi setidaknya malam ini ia sudah merubah statusnya menjadi seorang istri dan tentunya harus berbagi ranjang dengan sang suami.

Aura menarik selimut hingga bahunya, berbaring terlentang yang merupakan posisi ternyaman baginya.

Tidak berapa lama suara pintu kamar mandi terbuka, walau dengan mata terpejam Aura tau bila Rendra sedang berjalan mendekat karena aroma musk dari sabun cair yang digunakannya memenuhi indera penciuman Aura.

Beberapa detik saja Aura merasakan kehadiran Rendra di ranjang pengantin mereka karena detik berikutnya, lelaki itu sudah pergi menjauh karena Rendra hanya membawa bantal dan memilih untuk tidur di sofa.

Rasa sakit di hatinya kembali terasa, bukan karena Aura sudah mencintai Rendra tapi karena harus menerima kenyataan bila tidak ada pria yang menginginkannya bahkan suaminya sekalipun.

Aura tertawa sumbang di dalam hati, kenapa dirinya jadi berharap kalau Rendra akan menyukainya, mencintainya bahkan menginginkannya?

Jelas-jelas lelaki itu harus mengorbankan cintanya demi paksaan kedua orang tua juga keluarganya.

Ingin sekali Aura berbicara dengan Rendra, menjelaskan semuanya atau berterimakasih kepada lelaki itu dan membicarakan bagaimana nasib pernikahan mereka kedepannya.

Aura juga tidak berharap banyak dari Rendra, ia akan terima bila dalam beberapa bulan kedepan lelaki itu akan menceraikannya.

Tapi jangan mendiamkannya seperti ini, apa tidak bisa Rendra menjadi partner yang baik untuk berperan menjadi sepasang suami istri hingga akhirnya mereka berpisah nanti?

Jiwa dan raga Aura begitu terasa lelah saat ini, memilih untuk esok hari membicarakan masalah ini dengan suaminya, Aura pun tidak membutuhkan waktu lama terlelap dalam rengkuhan alam mimpi.

Dari sofa di tengah kamar itu, Rendra bisa melihat wajah Aura yang tengah terlelap.

Begitu polos dan tenang, tidak bisa Rendra pungkiri bila ia merasa bersalah dengan sikap dinginnya tadi kepada gadis itu.

Rendra menghembuskan nafas kasar, besok ia akan membicarakan banyak hal dengan Aura.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Maafkan Aku, Menikahinya   Ekstra Chapter 2

    Dua bulan kemudian.Rendra melirik arloji di pergelangan tangannya.berwajah masam, pria paruh baya itu berdecak kesal.Dua puluh menit berlalu dan sang putri belum juga tiba di restoran yang telah di janjikan.Rendra dan Aura baru saja tiba di Bandara, bergegas menuju restoran bahkan koper mereka masih berada di dalam mobil.Dua bulan lalu si bungsu menghubungi kalau dia sedang dalam keadaan galau karena seorang lelaki.Rendra tidak tau seperti apa laki-laki yang bisa membuat seorang Kejora galau karena bahkan anak presiden di negaranya pernah menyatakan cinta dan gadis itu tolak mentah-mentah.Belum lagi ketika pertukaran pelajar di negara tetangga sewaktu SMA, Kejora pernah dikejar-kejar anak Sultan.Sempat menjalin kasih selama enak bulan sampai akhirnya dengan tegas Kejora menolak lamaran anak Sultan yang terkenal sangat tampan dengan banyak penghargaan dalam bidang pendidikan dan olah raga hanya karena anak Sultan tersebut terlalu posesif menyukainya.Setiap satu jam se

  • Maafkan Aku, Menikahinya   Ekstra Chapter 1

    Seorang gadis buru-buru memasukan laptop ke dalam tas, mata kuliahnya sebentar lagi dimulai tapi dirinya masih berada di dalam coffe shop terlalu asyik melakukan panggilan video bersama keluarganya.Dua kakak kembarnya yang telah menjadi pengusaha sesukses seperti sang ayah tinggal di Vietnam untuk menjalankan perusahaannya di sana.Papa Narendra berhasil menguasai pasar Asia Tenggara, melebarkan sayap hingga ke Negara itu.Maka Kama yang mengambil alih di sana bersama kembarannya yang tidak kalah hebat dalam bisnis.Kalila tumbuh menjadi gadis tangguh, diusianya yang masih muda dia pandai menjerat klien untuk melakukan kesepakatan bisnis dengan perusahaannya dan Kama yang bertindak sebagai pengeksekusi.Sementara Kana dan Kai-adiknya membantu memegang salah satu perusahaan sang ayah di Indonesia.Dan Kejora, si anak bungsu sedang melanjutkan kuliahnya di Jerman.Rendra dan Aura benar-benar mewujudkan keinginan mereka yang ingin memiliki lima anak.Kehidupan keduanya selalu di

  • Maafkan Aku, Menikahinya   Lima Anak

    Lima Tahun berlalu.“Aura hamil lagi, Bang?” tanya Keanu yang baru saja tiba.Lelaki itu selalu datang terlambat di setiap acara keluarga karena kesibukannya sebagai seorang dokter.Semua keluarga telah berkumpul di Villa papa Andra untuk merayakan tahun baru bersama.Rendra tersenyum sambil menaikan kedua alis berkali-kali sebagai jawaban.“Lo kapan?” tanya Rendra ambigu.“Gue enggak bisa hamil Bang, bini gue yang bisa ... tapi jangankan bini, pacar pun aku tak punya.” Keanu menjawab dengan ekspresi wajah penuh keprihatinan mendramatasir.“Om ... gendong,” kata Kalila seraya mengangkat kedua tangannya yang langsung mendapat sambutan Keanu.Keanu memang menjadi om terfavorit karena lelaki dengan gelar dokter spesialis anak itu paling bisa membuat anak kecil nyaman ketika bersamanya.“Om ... Kana demam ini.” adalah Arkana, adik dari Kalila anak ke tiga Rendra dan Aura yang berkata demikian.Anak laki-laki yang lebih muda hanya satu tahun dari kakak kembarnya-Kama dan Kalila i

  • Maafkan Aku, Menikahinya   Momen Indah Sepulang Kerja

    Melangkah seringan bulu Rendra mengendap-ngendap memasuki kamarnya.Namun tidak dia dapati sang istri di sana, berpikir mungkin Aura ada di kamar anak-anak mereka lantas membuat langkahnya menaiki anak tangga setelah sebelumnya membersihkan tubuh lalu berganti pakaian.Tangan kekar itu mendorong pintu bercat putih dengan gantungan boneka dari bahan flanel bertuliskan Kama dan Kalila.Sang istri yang sedang menyusui Kama-terlihat dari pakaian berwarna biru yang dikenakan bayi mungil itu, memenuhi pandangan Rendra.“Hai,” sapa Rendra membuat Aura mendongak.“Hai,” balas Aura disertai senyum.Gaun tidur yang dikenakan Aura berbahan satin meski panjang sampai pertengahan betis tapi memiliki belahan hingga paha membuat sang istri terlihat seksi dengan satu kaki menyilang di atas paha satunya.Aura harus menurunkan tali spaghety dari gaun tidur yang dikenakannya karena menyusui, menghasilkan pemandangan indah pundak terbukanya walaupun wanita yang sangat cantik bagi Rendra itu mengena

  • Maafkan Aku, Menikahinya   Yang Terbaik

    Semua pamit meninggalkan Rendra dan Aura yang sedang merasakan kebahagiaan kelahiran putra dan putri mereka sekaligus.Rendra tersenyum sambil berjalan ke arah Aura setelah mengantar seluruh anggota keluarganya sampai di pintu.Lelaki itu duduk di sisi ranjang menghadap Aura yang tengah menyandar di bagian kepala ranjang hidrolik yang dibuat tegak.Menatap wajah lelah sang istri yang selalu cantik meski tanpa make up.Rendra meraih kedua tangan Aura kemudian mengecupi sepuluh buku jarinya membuat Aura tertawa pelan.Bola mata bening itu juga menatap Rendra dengan sorot mata hangat penuh sayang.“Makasih,” kata Rendra setelah melepas satu genggaman tangannya kemudian beralih mengelus pipi Aura.“Makasih juga,” balas Aura yang langsung mendapatkan ekspresi wajah penuh tanya dari suaminya.“Karena telah mau jadi suami Aura, menjadi suami yang baik, setia dan sabar ketika Aura khilaf,” sambung Aura menjawab pertanyaan yang ada di benak suaminya.Bagi Aura, suaminya telah banyak berubah da

  • Maafkan Aku, Menikahinya   Kebahagiaan Berlipat Ganda

    Satu bayi telah berhasil diangkat dengan penuh kehati-hatian lalu diberikan kepada perawat lain untuk dibersihkan kemudian mendapat pemeriksaan dari dokter anak.Dalam sekejap suara tangis yang begitu kencang membahana di ruang operasi hingga memekakan telinga orang-orang yang berada di dalam ruang tersebut.Mata Rendra menatap makhluk mungil yang sedang mendapat prosedur medis dengan sorot mata haru berlumur kebahagiaan.Mengawasi tanpa jeda setiap gerak-gerik perawat yang sedang membawa bayi hingga Aura harus mengguncang tangan Rendra untuk menanyakan bagaimana kondisi anak mereka.Pandangan Aura yang terhalang kain tentu saja merasa penasaran setelah mendengar tangis bayi yang pecah, bahkan ia merasa khawatir karena bayinya tidak berhenti menangis.“A ... apa dia baik-baik aja?” tanya Aura akhirnya setelah Rendra memusatkan perhatian kembali kepadanya.“Dia baik-baik aja, Anak kita ganteng, kaya Abang,” ucapnya sambil tersenyum jail.Suara tangis kembali terdengar menandakan bila b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status