Share

Terpaksa Menikah

Author: Erna Azura
last update Last Updated: 2024-07-10 07:15:01

“Bang...senyum donk, jangan kaya kepaksa gitu!” tegur mama Rena yang baru saja masuk ke dalam membuat Rendra yang sedang berganti pakaian, menoleh.

“Tau nih, Abang masa cemberut gitu di hari pernikahan.” Zeline yang mengikuti mama Rena dari belakang, menimpali pura- pura tidak tahu kalau pernikahan ini bukanlah pernikahan yang diharapkan sang kakak.

“Bang, andai papa bisa...papa yang akan berada di posisi kamu tadi,” kelakar papa Andra dari belakang Zeline membuat mama Rena mendaratkan capitan panas di perut beliau.

Papa Andra berakting mengaduh kemudian menarik tangan Rena sampai tubuh mungil wanita yang melahirkan Rendra dan Zeline itu menubruk dadanya yang bidang.

Kedua tangan kekar itu kemudian melingkar di tubuh Rena dan kecupan demi kecupan Andra hadiahkan untuk sang istri tercinta.

Rendra tersenyum samar melihat kemesraan kedua orang tuanya yang tidak lekang oleh waktu.

Mungkinkah dia bisa mengalami hal seperti itu dengan gadis yang baru saja dinikahinya?

Rendra menghembuskan nafas berat, wajahnya begitu nelangsa tanpa mau mengomentari ucapan keluarganya.

***

Mata Aura dan Rendra kembali bertemu namun bergegas Rendra memutuskan tatapan itu dengan mengalihkannya pada antrian para tamu yang telah mengular untuk memberikan selamat kepada mereka.

Hati Aura mencelos kemudian rasa perih mulai terasa menggetarkan jiwanya.

Sesaat kemudian Aura kembali disadarkan oleh kenyataan bahwa Rendra memang dengan sangat terpaksa menikahinya.

Aura berusaha tersenyum namun tetap saja gadis yang biasa riang dan ceria itu terlihat begitu pendiam.

Para tamu sempat dibuat bingung setelah melihat sang putra mahkota Gunadhya lah yang berada di pelaminan bukan anak pengusaha sukses yang berasal dari Jogjakarta, desas-desus mulai tercetus hingga berita mengenai pesta tersebut tersebar di dunia maya.

Tentu saja Alisha jadi mengetahui hal tersebut dari beberapa temen sekolah mereka dulu.

Gadis pujaan hati Rendra itu melorotkan tubuhnya di sofa ketika baru saja dirinya akan melangkah keluar Panti menyambut Rendi yang baru saja datang.

“Kamu udah tau?” Pertanyaan pertama yang Rendi lontarkan setelah melihat ekspresi wajah Alisha yang bermuram durja.

Alisha menganggukan kepala lalu menunduk dalam nyaris limbung ke samping kemudian Rendi memeluknya.

Detik selanjutnya tangis Alisha pecah, emosi dan luapan kesedihan itu tumpah di dada bidang sang sahabat.

Rendi menghembuskan nafas panjang, tatapannya kosong tapi tangannya aktif mengusap rambut Alisha lembut.

“Kamu enggak perlu datang, Rendra yang minta...dia udah jelasin semuanya sama aku tadi, dia meminta maaf...,” tutur Rendi dengan berat hati merasa prihatin.

“Aku harus datang, Ren...,” tukas Alisha setelah mendongak menatap netra pekat Rendi dengan sorot mata penuh kesakitan.

“Tapi, Sha—-“ Kalimat Rendi terjeda.

“Ren!! Aku harus minta penjelasan dia...dua malam lalu dia menjanjikan sesuatu kepada ku dan sekarang....” Alisha bahkan tidak sanggup melanjutkan kalimatnya karena perih di hati sudah mengambil alih semua kesadaran.

Alisha kembali menangis tertahan dengan nafas tersendat dampak dari dadanya yang terasa sesak.

“Denger, Sha...Rendra cerita semua sama gue ….” Dan mengalirlah cerita Rendi sesuai dengan apa yang disampaikan Rendra padanya dalam sambungan telepon.

***

Rendra menerima semua uluran tangan disertai ucapan selamat dari para tamu yang sama sekali tidak dikenalnya karena memang pernikahan ini bukan untuk dirinya.

Dia mencoba tersenyum dari pada merutuki nasibnya, dari sebelah kiri sana sang mama berkali-kali mengepalkan tangan ke udara memberi semangat sementara sang papa mengangkat jempolnya.

Rendra jadi ingat ketika dulu dirinya mengikuti lomba olimpiade matematika tingkat nasional, kedua orang tuanya memberi semangat seperti ini.

Sudut mata Rendra mengkhianati hatinya karena telah lancang melirik Aura yang terlihat murung di sebelahnya.

Rendra jadi menyesal telah bersikap ketus kepada gadis itu ketika tadi tatapan mereka bersirobok.

Dia mengembalikan pandangan ke depan, entah sampai kapan antrian para tamu akan berhenti karena jujur saja dirinya sudah lelah lahir bathin.

Sosok wanita cantik yang begitu dia cintai dan rindukan tiba-tiba saja mengalihkan dunianya membuat Rendra mematung beberapa saat dan tanpa sadar melewatkan tamu undangan yang memberikan selamat.

Gadis itu semakin dekat, dalam beberapa detik saja sudah berdiri di depan Rendra dengan satu tetes air mata yang mengalir dari sudut mata.

Rendra mengangkat tangan mengusap air mata di wajah Alisha membuat Aura beserta seluruh keluarga dan kerabatnya terperangah.

Tanpa sadar mereka menahan nafas, tidak percaya dengan apa yang ditangkap indera penglihatan karena setau mereka Rendra selalu bersikap dingin pada teman wanitanya, tidak pernah terlihat menyukai seorang gadis apalagi memiliki kekasih tapi jelas-jelas kini mereka melihat Rendra begitu hangat kepada seorang gadis yang mereka tau hanya sebagai sahabatnya saja dan merupakan anak angkat Gunadhya.

Beragam spekulasi mulai memenuhi benak mereka bahkan mama Rena menutup mulutnya yang menganga menggunakan kedua tangan karena tidak menyangka sang putra mencintai seorang gadis yatim piatu yang dia anggap sebagai anak sendiri.

“Maaf....” Hanya satu kata itu yang bisa Rendra ucapkan.

Alisha tersenyum getir. “Aku udah denger semua dari Rendi...semoga kamu bahagia.”

Semua kata-kata yang sempat Rendra susun untuk menjelaskan semuanya kepada Alisha mendadak hilang, menguap begitu saja tapi tidak mungkin juga dia menjelaskan kepada Alisha di sini, di atas pelaminannya dengan Aura.

“Selamat Tinggal, Narendra.…” Gadis yang tengah terisak itu melirih setelahnya melangkah cepat menuruni pelaminan seraya membekap mulutnya yang tidak sanggup menahan erangan kesakitan di hati.

Rendra berusaha mengejar namun papa Andra menghadang. “Jadilah pria sejati yang bertanggung jawab, Bang!” tegas papa Andra dengan sorot mata penuh intimidasi membuat Rendra mundur beberapa langkah kembali ke tempatnya.

Diujung pintu Ballroom, Rendra bisa melihat Rendi sedang menatapnya penuh kebencian dan tidak berapa lama Alisha menghampiri sahabatnya itu kemudian mereka berdua berjalanan beriringan meninggalkan pesta yang seharusnya menjadi titik balik hidupnya memulai lembaran baru kehidupan menuju kebahagiaan.

Mungkin hal itu tidak akan pernah terjadi karena gadis yang dinikahinya bukan Alisha.

Bahkan kini, sepertinya dia sudah kehilangan seorang sahabat selain cinta dalam hidupnya.

Alisha pergi meninggalkan pesta pernikahan pria yang dicintainya dengan hati penuh luka.

Di atas pelaminan, Aura semakin tertohok lantaran merasa telah merusak kebahagiaan sepasang anak manusia yang saling mencintai.

Ingin rasanya dia tenggelam ke dasar bumi yang paling dalam, tidak perlu melanjutkan pernikahan ini karena telah memperkirakan kalau kedepannya rumah tangga dengan Rendra tidak akan sebahagia pasangan pengantin baru pada umumnya sebab Rendra ternyata memiliki gadis lain yang dia cintai.

Membuat seseorang pria jatuh cinta lebih mudah dibandingkan harus menggantikan wanita lain di hati seorang pria.

Dosa apa yang dilakukan Aura di masa lampau hingga cobaan hidup menghantamnya bertubi-tubi.

Apa yang harus dilakukan Aura?

Masih adakah harapan untuk dirinya merasakan kebahagiaan seperti yang selalu diperlihatkan kedua orang tuanya?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Maafkan Aku, Menikahinya   Ekstra Chapter 2

    Dua bulan kemudian.Rendra melirik arloji di pergelangan tangannya.berwajah masam, pria paruh baya itu berdecak kesal.Dua puluh menit berlalu dan sang putri belum juga tiba di restoran yang telah di janjikan.Rendra dan Aura baru saja tiba di Bandara, bergegas menuju restoran bahkan koper mereka masih berada di dalam mobil.Dua bulan lalu si bungsu menghubungi kalau dia sedang dalam keadaan galau karena seorang lelaki.Rendra tidak tau seperti apa laki-laki yang bisa membuat seorang Kejora galau karena bahkan anak presiden di negaranya pernah menyatakan cinta dan gadis itu tolak mentah-mentah.Belum lagi ketika pertukaran pelajar di negara tetangga sewaktu SMA, Kejora pernah dikejar-kejar anak Sultan.Sempat menjalin kasih selama enak bulan sampai akhirnya dengan tegas Kejora menolak lamaran anak Sultan yang terkenal sangat tampan dengan banyak penghargaan dalam bidang pendidikan dan olah raga hanya karena anak Sultan tersebut terlalu posesif menyukainya.Setiap satu jam se

  • Maafkan Aku, Menikahinya   Ekstra Chapter 1

    Seorang gadis buru-buru memasukan laptop ke dalam tas, mata kuliahnya sebentar lagi dimulai tapi dirinya masih berada di dalam coffe shop terlalu asyik melakukan panggilan video bersama keluarganya.Dua kakak kembarnya yang telah menjadi pengusaha sesukses seperti sang ayah tinggal di Vietnam untuk menjalankan perusahaannya di sana.Papa Narendra berhasil menguasai pasar Asia Tenggara, melebarkan sayap hingga ke Negara itu.Maka Kama yang mengambil alih di sana bersama kembarannya yang tidak kalah hebat dalam bisnis.Kalila tumbuh menjadi gadis tangguh, diusianya yang masih muda dia pandai menjerat klien untuk melakukan kesepakatan bisnis dengan perusahaannya dan Kama yang bertindak sebagai pengeksekusi.Sementara Kana dan Kai-adiknya membantu memegang salah satu perusahaan sang ayah di Indonesia.Dan Kejora, si anak bungsu sedang melanjutkan kuliahnya di Jerman.Rendra dan Aura benar-benar mewujudkan keinginan mereka yang ingin memiliki lima anak.Kehidupan keduanya selalu di

  • Maafkan Aku, Menikahinya   Lima Anak

    Lima Tahun berlalu.“Aura hamil lagi, Bang?” tanya Keanu yang baru saja tiba.Lelaki itu selalu datang terlambat di setiap acara keluarga karena kesibukannya sebagai seorang dokter.Semua keluarga telah berkumpul di Villa papa Andra untuk merayakan tahun baru bersama.Rendra tersenyum sambil menaikan kedua alis berkali-kali sebagai jawaban.“Lo kapan?” tanya Rendra ambigu.“Gue enggak bisa hamil Bang, bini gue yang bisa ... tapi jangankan bini, pacar pun aku tak punya.” Keanu menjawab dengan ekspresi wajah penuh keprihatinan mendramatasir.“Om ... gendong,” kata Kalila seraya mengangkat kedua tangannya yang langsung mendapat sambutan Keanu.Keanu memang menjadi om terfavorit karena lelaki dengan gelar dokter spesialis anak itu paling bisa membuat anak kecil nyaman ketika bersamanya.“Om ... Kana demam ini.” adalah Arkana, adik dari Kalila anak ke tiga Rendra dan Aura yang berkata demikian.Anak laki-laki yang lebih muda hanya satu tahun dari kakak kembarnya-Kama dan Kalila i

  • Maafkan Aku, Menikahinya   Momen Indah Sepulang Kerja

    Melangkah seringan bulu Rendra mengendap-ngendap memasuki kamarnya.Namun tidak dia dapati sang istri di sana, berpikir mungkin Aura ada di kamar anak-anak mereka lantas membuat langkahnya menaiki anak tangga setelah sebelumnya membersihkan tubuh lalu berganti pakaian.Tangan kekar itu mendorong pintu bercat putih dengan gantungan boneka dari bahan flanel bertuliskan Kama dan Kalila.Sang istri yang sedang menyusui Kama-terlihat dari pakaian berwarna biru yang dikenakan bayi mungil itu, memenuhi pandangan Rendra.“Hai,” sapa Rendra membuat Aura mendongak.“Hai,” balas Aura disertai senyum.Gaun tidur yang dikenakan Aura berbahan satin meski panjang sampai pertengahan betis tapi memiliki belahan hingga paha membuat sang istri terlihat seksi dengan satu kaki menyilang di atas paha satunya.Aura harus menurunkan tali spaghety dari gaun tidur yang dikenakannya karena menyusui, menghasilkan pemandangan indah pundak terbukanya walaupun wanita yang sangat cantik bagi Rendra itu mengena

  • Maafkan Aku, Menikahinya   Yang Terbaik

    Semua pamit meninggalkan Rendra dan Aura yang sedang merasakan kebahagiaan kelahiran putra dan putri mereka sekaligus.Rendra tersenyum sambil berjalan ke arah Aura setelah mengantar seluruh anggota keluarganya sampai di pintu.Lelaki itu duduk di sisi ranjang menghadap Aura yang tengah menyandar di bagian kepala ranjang hidrolik yang dibuat tegak.Menatap wajah lelah sang istri yang selalu cantik meski tanpa make up.Rendra meraih kedua tangan Aura kemudian mengecupi sepuluh buku jarinya membuat Aura tertawa pelan.Bola mata bening itu juga menatap Rendra dengan sorot mata hangat penuh sayang.“Makasih,” kata Rendra setelah melepas satu genggaman tangannya kemudian beralih mengelus pipi Aura.“Makasih juga,” balas Aura yang langsung mendapatkan ekspresi wajah penuh tanya dari suaminya.“Karena telah mau jadi suami Aura, menjadi suami yang baik, setia dan sabar ketika Aura khilaf,” sambung Aura menjawab pertanyaan yang ada di benak suaminya.Bagi Aura, suaminya telah banyak berubah da

  • Maafkan Aku, Menikahinya   Kebahagiaan Berlipat Ganda

    Satu bayi telah berhasil diangkat dengan penuh kehati-hatian lalu diberikan kepada perawat lain untuk dibersihkan kemudian mendapat pemeriksaan dari dokter anak.Dalam sekejap suara tangis yang begitu kencang membahana di ruang operasi hingga memekakan telinga orang-orang yang berada di dalam ruang tersebut.Mata Rendra menatap makhluk mungil yang sedang mendapat prosedur medis dengan sorot mata haru berlumur kebahagiaan.Mengawasi tanpa jeda setiap gerak-gerik perawat yang sedang membawa bayi hingga Aura harus mengguncang tangan Rendra untuk menanyakan bagaimana kondisi anak mereka.Pandangan Aura yang terhalang kain tentu saja merasa penasaran setelah mendengar tangis bayi yang pecah, bahkan ia merasa khawatir karena bayinya tidak berhenti menangis.“A ... apa dia baik-baik aja?” tanya Aura akhirnya setelah Rendra memusatkan perhatian kembali kepadanya.“Dia baik-baik aja, Anak kita ganteng, kaya Abang,” ucapnya sambil tersenyum jail.Suara tangis kembali terdengar menandakan bila b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status