Share

Bab 16

Sebuah langkah, membuat seluruh mata tertuju ke pintu. “Assalamu’alaykum.”

“Wa’alaykumussalam.”

Tersentak!

Mas Willy?

Kembali, Lia, dikagetkan dengan kehadiran pria itu.

Bukannya, aku sudah mengabaikannya kemarin?

Lia menggeleng tidak percaya.

“Mas Will, masuk,” sambut Mey. “Gimana kabar kalian berdua?”

“Alhamdulillah sudah baik, Will. Oh ya btw, makasih ya sudah membantu Bilal ngurus aku.”

“Sebagai teman, ya memang harus begitu,” sahut Willy.

Lia, masih saja terpaku. Hatinya, belum sepenuhnya move on, dari sikap Willy kemarin.

“Oh ya, ini aku bawa makanan, untuk sarapan.”

Mey tersenyum. Matanya tertuju pada ke-diam-an Lia.

“Pastinya, bukan untuk aku dan Leo, kan?” tebak Mey. Wajah Willy berubah, memerah. Dia menggaruk kepalanya.

“Li, kok diam saja? Tuh, Mas Will bawain sarapan.”

Lia, tersenyum, terpaksa.

Dia menghela nap

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status