Share

Bab 17

“Melati hanya ingin Kak Lia tidak lagi sendiri. Pesan terakhir ibu, kita harus saling menjaga, Kak. Dan sekarang, sudah ada Mas Hanan yang menjaga Melati. Giliran Kak Lia, menemukan seseorang. Ya Kak?”

“Adikku, menikah bukan hanya mengangkat kesendirian. Harus ada kesempurnaan hati, untuk saling menerima di dalamnya.”

“Kak, Melati ingin mendengar kejujuran. Apakah Kakak belum menjauh, dari perasaan pada Kak Bilal?”

Jeda.

Kalimat Melati, kembali menguak rangkaian perjalanan kenangan, yang telah meninggalkan jejak luka.

“Adikku, Kakak sudah berada di hari ini. Masa lalu, hanyalah cerita kenangan. Bukan cerita nyata hari ini.”

“Jadi, apa alasan Kakak belum membuka hati?”

“Sekarang, Kakak baru berusaha ke jalur itu.”

“Aku hanya berharap satu hal Kak. Kakakku segera menyudahi kesendiriannya. Sudah cukup, penantian dan kesabaran Kak Lia selama ini. Ya Kak?”

“InsyaaAllah, Mel. Udah ya. Kakak mau istirahat dulu.”

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status