Home / Urban / Madu Membawa Racun / Menemukan Alamat Pakde Di Jakarta

Share

Menemukan Alamat Pakde Di Jakarta

Author: ShilaKurnia
last update Last Updated: 2021-09-23 16:35:29

"Loh kok malah pada bingung? itu alamatnya di sebrang jalan ini." Ibu penjual gorengan itu kemudian tertawa melihat kami kebigungan.

"Tapi itu kan tanah kosong Buk," Pak Danu terlihat semakin bingung.

"Memangnya Kalian kesini mau cari siapa?"

"Mau cari alamat yang ada di foto ini Buk." jawab Pak Danu sambil menggaruk kepala.

"Iya alamatnya di depan itu, yang punya namanya Pak Abdul orang Cileunyi," Jawab Ibu penjual gorengan tersebut, lalu mempersilahkan kami duduk di warungnnya.

Mendengar nama Pak Abdul, membuat Aku merasa ketakutan dan segera memeluk Bu Yati. Bu Yati sepertinya menyadari bahwa Aku sedang ketakutan, Beliau lalu membawaku duduk di dalam warung dan membalas pelukanku.

"Lastri kenapa?" Tanya Bu Yati heran.

"Abdul itu nama Pakdeku Bu, yang ninggalin Aku di hutan dulu." Aku semakin mengeratkan pelukanku.

"Astaghfirullah Pak!" Bu Yati berteriak tertahan.

"Kayaknya ada sesuatu yang tidak beres ini Buk, atau mungkin juga sudah terjadi sesuatu terhadap Abahnya Lastri." Ujar Pak Danu setengah berbisik. Kemudian Beliau menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya dalam.

"Bu, apakah Ibu mengenal Pak Abdul?" tanya Pak Danu kepada Ibu penjual gorengan tadi.

"Ya kenal Pak, Pak Abdul kalo lagi ngecek kontrakannya, pasti mampir ke sini buat ngopi dan makan gorengan." terangnya, sembari melayani pembeli.

"Pak Abdul punya kontrakan disini Bu?"

"Banyak kontrakannya Pak, malahan ada dua puluhan lebih kayaknya."

"Ohhh gitu, Dimana kontrakannya Bu?"

"Yang itu loh Pak, Yang bagus-bagus dan kelihatan dari sini."

"Oh iya, Bagus-bagus ya Buk."

Setelah melayani pembeli, Wanita bertubuh kecil dan mengenakan jilbab lebar itu lantas mendekati Kami. Ia kemudian mengambil kursi dan duduk di sebelah Pak Danu. "Memangnya Bapak ada perlu apa sama Pak Abdul? nanti Saya sampaikan pada Pak Abdul, Kalau Beliau kemari!" 

"Tidak ada apa-apa kok Bu, Saya juga tidak mengenal Pak Abdul, Saya salah alamat kayaknya ini." ujar Pak Danu mengelak.

"Saya pesan gorengan 15 buah ya Bu, buat dibawa pulang." Pak Danu sepertinya sengaja menghindar dari pertanyaan Wanita paruh baya itu.

"Engga makan disini aja Pak, sambil ngobrol-ngobrol?" Ia berkata sambil tersenyum ke arahku dan Bu Yati. Nampaknya Perempuan paruh baya tersebut masih saja berusaha menahan kami.

"Sepertinya anak saya sudah capek ikut keliling nyari alamat dari tadi Bu, jadi kami makan di rumah saja." tukas Bu Yati cepat, lalu buru-buru mengajakku masuk ke mobil.

Setelah membayar gorengan, Pak Danu segera menyusulku dan Bu Yati ke dalam mobil. Beliau nampak terlihat tenang dan membawa mobil dengan kecepatan sedang. Sepanjang perjanan pulang Kami semua hanya diam tanpa ada sepatah katapun yang keluar. Begitupun diriku, yang semakin terhanyut dalam kenangan bersama Emak, Abah dan Heru di kampung dulu. Tak terasa air mataku mengalir, hingga akhirnya Aku tertidur di pangkuan Bu Yati.

___________

Setelah shalat Isya, Pak Danu dan Bu Yati mengajakku duduk di ruang tamu. Aku dapat menangkap gambaran kecemasan dari wajah mereka malam ini.

"Lastri, mulai saat ini Kamu adalah anak Ibu dan Pak Danu, Lastri mau kan?" tanya Bu Yati sambil merangkulku yang duduk di sebelahnya. Suaranya memecah ketegangan yang ada di ruangan ini.

Aku tak dapat menjawab, hanya diam dan membisu, pikiranku saat ini masih berkecamuk tentang Ayah.

"Lastri, apakah Kamu mendengar Pakde atau Paklekmu mengatakan sesuatu saat akan meninggalkanmu di hutan?" Tanya Pak Danu menyelidik.

"Pakde bilang, kalo Bapak sudah tewas dimakan binatang buas Om."

"Sudah Kuduga!" ucap Pak Danu, sambil mengusap dagunya. Beliau lalu menyalakan rokok dan menatap langit-langit rumah.

"Lastri, kemungkinan besar Abah Kamu tidak pernah sampai ke Jakarta, karena telah tewas di mangsa binatang buas di hutan. Om pernah menemukan mayat seorang laki-laki tanpa identitas, saat sedang berpatroli di hutan, kejadiannya sekitar satu tahun yang lalu." Ucap Pak Danu mejelaskan.

"Tidak Om ...!"

"Bukan Abah yang tewas di hutan itu ...!" Pekikku histeris. Tanpa sadar Aku menangis mendengar perkataan Pak Danu.

Aku tidak sanggup mendengar ucapan Beliau, segera aku berlari ke kamar lalu menutup pintu. Aku kemudian membenamkan wajahku ke dalam bantal dan menangis melepaskan semua kesedihanku.

Tentu saja Aku dapat memepercayai apa yang Pak Danu katakan. Beliau adalah seorang Polisi yang tentunya daya pemikirannya dalam menganalisa suatu kasus tidak diragukan lagi.

Terdengar suara pintu kamarku dibuka, Aku melihat Bu Yati masuk ke dalam kamarku. Wanita paruh baya dan bertubuh gemuk  itu lantas memelukku yang sedang menangis. Bahkan Beliau pun ikut menangis, hingga ujung jilbabnya basah terkena air dari sudut matanya yang tak berhenti mengalir.

Tak berapa lama, muncullah seorang lelaki paruh baya yang bertubuh jangkung dan berwajah tegas. Jambang disisi kanan dan kiri wajahnya membuatnya semakin berwibawa. Dialah Pak Danu, seorang yang terlihat tegas namum sebenarnya penuh kasih sayang.

"Lastri, Demi menyelamatkan Kamu dari rencana licik Pakdemu, Kami akan mengangkatmu sebagai anak Kami dan mengganti identitasmu!" ucap Pak Danu tegas.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Madu Membawa Racun   Masuk Ke Dalam Kehidupan Sri

    Aku bahagia melihat Anak Pakde ku itu hancur, suara tangisan nya ibarat nyanyian yang sangat merdu di telingaku. Aku akan terus mencari tahu tentang Pakde melalui Mas Ilham dan Sri, dan Aku tidak akan membiarkannya tidur tenang setiap malam."Kamu ga salah Sri, hanya saja Aku mencintai kalian berdua""Maafkan aku Sri, aku mohon terimalah Widya sebagai madumu." Mas Ilham berjongkok, mengusap air mata Istrinya sambil menggendong Arya."Jadi Kamu berharap Aku akan merestui kalian berdua?" tanya Mbak Sri nyalang, kedua matanya menatapku dan Mas Ilham bergantian."Iya Mbak, Aku & Mas Ilham saling mencintai, bahkan Mas Ilham & Aku sudah saling mencintai, sebelum Mas Ilham mengenal Mbak." Sengaja Aku jelaskan, agar Mbak Sri tau

  • Madu Membawa Racun   Terungkapnya Perselingkuhan

    Semakin lama suara ketukan itu semakin kuat sehingga terdengar seperti seseorang tersebut sedang berusaha merobohkan pintu. Perlahan Aku berjalan ke arah jendela, dan mengintip dari dalam.Ternyata Mbak Sri alias sepupuku tercinta, yang datang dan melabrakku di kossan. Dia datang sambil menggendong anaknya yg berumur sepuluh bulan, kemudian dengan kurang ajar nya dia menggedor-gedor pintu kosanku.Kukira Dia mau marah-marah atau nyakar-nyakar gitu kayak yang di sinetron ikan terbang.Eeehhhh ternyata pas Aku bukain pintu dia malah pingsan."Baru segini aja udah pingsan," gumamku di dalam hati.Demi melanjutkan rencana balas dendam, dengan sangat terpaksa Aku

  • Madu Membawa Racun   Surat Cerai

    Aku berjalan menyusuri ruang, menatap hampa pada kehidupan. Untuk apa Aku berada disini, jika kehadiranku tak dianggap ada. Jika takdir telah memilih jalannya, maka izinkan Aku untuk menikmati setiap langkah yang tertulis.Pagi ini sengaja Aku bangun lebih pagi, untuk sarapan di warung yang berada tepat di depan rumah Mbak Sri. Hanya untuk menikmati pemandangan yang luar biasa, yaaaa di depan sana terlihat Mbak Sri yang sedang terlihat terburu-buru masuk ke mobil sambil menggendong bayinya, sementara Mas Ilham nampak mengejarnya dari belakang.Aku tak mendengar jelas apa yang mereka katakan, hanya saja dari bahasa tubuh mereka Aku bisa menyimpulkan, bahwa mereka sedang ada masalah. Huhhhhh baru segini aja udah seru! Kalo gitu besok Aku bikin masalah yang lebih seru lagi, biar tambah wow.

  • Madu Membawa Racun   Satu Langkah Terlewati

    "Jika malam yang menjadi penghalang, maka izinkan Aku menjadi bintang, agar selalu mampu memeluk bulan di tengah gelapnya malam," jawabnya sambil menatap mataku dalam.Kunikmati suasana malam ini, kuikuti alurnya hingga menghasilkan sedikit kebahagian semu bersamanya. Detik demi detik berlalu, Ia masih memelukku, sedangkan Aku kini telah jauh kembali pada kenangan masa lalu.'Jika Pakde telah membuatku kehilangan orang tua dan Adikku, maka saat ini Aku akan membuat Anaknya kehilangan Suami …!' gumamku di dalam hati."Besok akan ada reuni SMA kita, Mas datang kan?" tanyaku."Mas akan datang, bersama kamu," ujarnya, sambil melepaskan pelukannya dan memandang senja yang kini telah berubah menjadi gelap.

  • Madu Membawa Racun   Hadir Disaat Yang Tepat

    Keesokan harinya Aku pergi ke Butik yang telah diserahkan Mas Randi kepadaku. Mas Randi sebelumnya pernah beberapa kali membawaku kemari, dan memperenalkan Aku kepada semua karyawannya. Sementara di sebelah Butik, Berdiri sebuah Restoran Jepang, yang juga telah diserahkan Mas Randi padaku. Beruntung letak Butik dan Restoran tidak jauh dari kosanku, sehingga hanya dengan memesan Taksi online, Aku bisa langsung sampai ke sana. Ada rasa perih ketika Aku melihat Butik, Biasanya ada Mas Randi yang selalu menemani, namun saat ini Ia telah bahagia menyambut kehidupan baru dengan perempuan lain, sehingga melupakanku. "Selamat Pagi Bu," Sapa salah seorang satpam padaku, ketika Aku sampai. "Pagi juga, ini kunci Butik dan ini kunci Restoran, silahkan dibuka pintunya!" ujarku, sam

  • Madu Membawa Racun   Rencana Membalas Dendam

    "Widya," serunya tertahan.Ternyata dunia ini sempit, Dia yang begitu lama menghilang bak ditelan Bumi tiba-tiba muncul di hadapanku, lebih tepatnya di rumah Pakdeku sendiri. Apakah Mbak Sri adalah istrinya?.Lidahku kelu dan leherku tercekat, sulit sekali mengeluarkan kata-kata, padahal sangat ingin Aku membucahkan segala isi hatiku saat ini, dan melontarkan berbagai pertanyan tentang keberadaannya di rumah ini."Kamu ada disini Widya?" ucapnya sambil menjatuhkan bobot tubuhnya pada sofa di depanku, tatapan matanya menatapku lekat."Aku hanya mencari Kosan, sejak kapan Kamu kembali ke Indonesia Mas?" tanyaku, sembari menunduk berusaha menyembunyikan wajahku, agar Ia tak dapat melihat mendung yang hampir menjatuhkan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status