Share

wanita dibalik gerbang

Kupanggil kedua anakku, mengajak mereka duduk di ruang TV dan berdiskusi dari hati ke hati.

"Kemarilah, Bunda ingin bicara," ajakku pada mereka berdua.

Mereka meninggalkan meja belajar lalu datang menghampiriku dan duduk di dekatku.

"Bagaimana menurut kalian, setelah bergulir pernikahan ayah satu bulan, bagaimana kesan kalian?"

"Biasa saja," ujar Raihan sedikit tak acuh.

"Kamu sendiri?" Kualihkan pandangan pada Putri, aku tahu dia belum mengerti, tapi tak apa kutanyakan pendapatnya.

"Gak ada, Bun, terserah aja...."

"Bunda dan ayah jadi sering cekcok dan ribut, berteriak sepanjang waktu dan merebutkan apa saja yang tidak seharusnya direbut," ucap Raihan dengan wajah tak suka.

"Jadi, setelah melihatnya, apa yang harus Bunda lakukan?"

Kedua anakku saling pandang, hanya mengendikkan bahu dan seakan menyerahkan semuanya padaku.

"Terserah Bunda, kami hanya ingin ayah dan Bunda punya waktu untuk kami," jawabnya pelan.

"Bagaimana punya waktu, ayah ke sana kemari tanpa henti," timpal putr
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status