Share

Mimpi

"Maafkan ibu, Ra. Kamu jangan marah pada ibu ya, Ra," ucap ibu sembari mengelus kepalaku dengan lembut.

Aku sedang berbaring, dengan kepala berada di pangkuan ibu. Kami sedang berada di sebuah bangku taman yang indah. Aku menatap wajah ibu yang terlihat bercahaya. Keriput di wajah ibu tampak menghilang. Aku mengernyitkan kening melihat ibu sangat cantik sekali. Aku jadi ingin berlama-lama memandangi wajah ibu.

"Memang aku marah kenapa, Bu? Tidak ada alasan untukku marah pada Ibu," sahutku.

Aku tidak mungkin bisa marah pada ibu, walau bagaimanapun ibu membuatku kecewa, tapi aku tidak pernah marah pada beliau. Ibu adalah satu-satunya orang yang sangat aku sayangi di dunia ini. Mengingat aku sudah tidak mempunyai orang tua lagi, dan hanya beliaulah yang ada untukku, yang selalu mendukungku saat Mas Hilman memilih pergi dariku. Ibu juga lebih memilih aku daripada putra kandungnya sendiri. Jadi aku tidak akan pernah bisa marah pada ibu. Kasih sayangnya padaku melebihi kasih sayang seorang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status