Share

15. Aksi Siluman

“Aku tidak yakin dia Shella atau bukan. Dia hanya mengerjaimu, jangan percaya padanya.”

“Dia ingin menjebak kita?”

Genta mengangguk. Hati sedikit panas mengetahui fakta ini. Untung saja Vidia tidak tahu aku bekerja sama dengan Genta sehingga dia tidak berhati-hati.

Ceroboh! Dia menjatuhkan diri dalam kandang penuh singa lapar.

Jam sudah menunjuk angka sepuluh, aku berniat menelepon Ferdila sesuai rencana Genta. Menurutnya tidak usah mengulur waktu sampai sepekan, semakin cepat semakin baik. 

Sementara aku menelepon Ferdila, Genta dengan sigap membakar habis sertifikat rumah dan tanah atas nama Vidia. Entah kapan Ferdila membuat sertifikat itu.

“Tidak usah takut di rumah, ada Genta juga,” sahut Ferdila dari seberang telepon.

“Justru karena ada Genta aku jadi takut, Fer.”

“Aku percaya sama Genta, dia gak akan ganggu atau apa-apain kamu.”

“Kalau aku diap

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status