Share

57. Pelakor Keciduk

"Masak yang bener! Aku mau ke luar dulu!" Ardina berlalu setelah mengucapkan kalimat itu dengan langkah angkuhnya. Dia benar-benar berubah sekarang bahkan aku saja hampir mengalah jika tidak memikirkan harta.

"Ke mana?!" teriakku, tetapi tidak mendapat jawaban. Aku mengendap-endap untuk ke sekian kalinya seperti pencuri saja. Dia naik mobil diantar Naren dan pasti jauh. Jika dekat bisa saja jalan kaki atau naik motor.

Aku merogoh kantong daster dan mengeluarkan ponsel. Setelah itu melakukan panggilan. 

"Ada apa, Vid?"

"Ke sini buruan! Jangan lama-lama, kebetulan Ardina keluar!"

"Oke, Sayang."

Panggilan telepon terputus, aku segera membersihkan diri untuk siap-siap tanpa perlu membereskan minyak yang tumpah tadi. Itu bukan salahku dan Ardina sendirilah yang seharusnya melakukan itu.

Sekitar dua puluh menit berlalu, Falen sudah berada dalam kamarku. Kami melangkah beriringan ke luar sambil terus membahas tentang Ardina. Kedua alis

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status