Home / Romansa / Magang Jadi Istri CEO / MJIC - 56 Nikah Kontrak, Lagi?

Share

MJIC - 56 Nikah Kontrak, Lagi?

Author: senjaaaaaa
last update Last Updated: 2025-08-08 07:10:17

“Ya karena lo udah cinta sama dia. Tapi cinta juga bukan berarti lo harus ngemis kayak gini, Kay. Nggak seharusnya lo yang ngejar dia ... ya meskipun pernikahan lo awalnya kontrak, bukan berarti perasaan lo juga palsu. Gue bisa liat kok ... lo beneran jatuh cinta sama dia.

‘Apa gue salah ya kalo terlalu berharap sama dia? Apa gue sebodoh itu mencintai seseorang yang dari awal nggak pernah berniat punya hubungan? Sementara pas awal aja dia bilang jangan sampe ada perasaan’ batinku pedih.

“Eh tapi serius, kalo gue yang jadi lo nih, ya, udah gue timpuk tuh cowok sama koper sgede gaban. Terus gue packing, pergi healing ke Bali, dan nggak usah mikirin dia lagi ... bodo amat dia mau dimakan buaya juga.”

Aku menundukkan kepala dalam, “Gue capek, Fin ... Capek banget. Rasanya gue pengen resign, ngilang, pindah kota, buka usaha kecil, tinggal sama kucing, terus nggak ada satu pun orang yang ngenali gue. Tapi ... gue takut Bunda sama Kakek bakal kecewa sama apa yang gue pilih.”

Fina menghampiri
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Magang Jadi Istri CEO   MJIC - 56 Nikah Kontrak, Lagi?

    “Ya karena lo udah cinta sama dia. Tapi cinta juga bukan berarti lo harus ngemis kayak gini, Kay. Nggak seharusnya lo yang ngejar dia ... ya meskipun pernikahan lo awalnya kontrak, bukan berarti perasaan lo juga palsu. Gue bisa liat kok ... lo beneran jatuh cinta sama dia.‘Apa gue salah ya kalo terlalu berharap sama dia? Apa gue sebodoh itu mencintai seseorang yang dari awal nggak pernah berniat punya hubungan? Sementara pas awal aja dia bilang jangan sampe ada perasaan’ batinku pedih.“Eh tapi serius, kalo gue yang jadi lo nih, ya, udah gue timpuk tuh cowok sama koper sgede gaban. Terus gue packing, pergi healing ke Bali, dan nggak usah mikirin dia lagi ... bodo amat dia mau dimakan buaya juga.”Aku menundukkan kepala dalam, “Gue capek, Fin ... Capek banget. Rasanya gue pengen resign, ngilang, pindah kota, buka usaha kecil, tinggal sama kucing, terus nggak ada satu pun orang yang ngenali gue. Tapi ... gue takut Bunda sama Kakek bakal kecewa sama apa yang gue pilih.”Fina menghampiri

  • Magang Jadi Istri CEO   MJIC - 55 Cowok Sialan

    “Gue nggak ngerti mau dia itu apa, Fin. Dia yang nyuruh gue jadi istri kontraknya, tinggal bareng dia, dan kayak ya pasangan pada umumnya gitu, tapi sekarang ... dia malah ninggalin gue gitu aja,” ujarku menangkupkan wajahku ke atas meja makan.“Dia ninggalin lo ... setelah semua yang kalian lewatin bareng?”Aku mengangguk pelan.“Dan dia bahkan nggak kasih lo kesempatan buat ngomongin semuanya?”Aku mendongak, lalu menatap mata Fina yang masih menatapku tajam. “Dia cuma bilang kalo gue harusnya marah sama dia. Harusnya ninggalin dia juga, tapi dia nggak pernah tanya … mau gue tuh apa.”“Cowok sialan,” umpat Fina tak terima. Ia menarik napas panjang, seperti sedang menahan emosi. “Sumpah, gue pengen banget nyamperin dia sekarang juga, terus lempar satu-satu sendal Crocs yang ada di rak sepatu lo ke mukanya.”Aku tertawa kecil di tengah tangisanku. “Crocs gue tinggal satu pasang.”“Ya udah, nggak jadi, gue nggak mau rugi kalo harus beliin lo yang baru.” Lalu ia terdiam sesaat, seolah t

  • Magang Jadi Istri CEO   MJIC - 54 Bunuh Diri?

    “Loh … suara lo kenapa?” tanyanya dengan suara pelan. “Kay … lo abis nangis ya?” ujarnya lagi, kali ini terdengar lebih menelisik.Aku menutup mata rapat-rapat, sambil menggigit bibir bawahku. Tapi air mata tetap keluar, nggak bisa dicegah. “Gu-e gapapa,” ucapku terbata.“Kayla.” Suaranya kali ini kedengeran lebih serius. “Gue ulang sekali lagi. Lo kenapa?”Aku nggak bisa jawab apapun. Tenggorokanku seperti dicekik, dan ponsel di tanganku terasa berat. Tapi di balik ceplas-ceplosnya, Fina itu orang yang peka. Dia tahu banget bedanya suara ‘gue capek kerja’ dan ‘gue baru patah hati segoblok-gobloknya’.“Gue cuma … lagi pengen sendiri dulu. Nanti gue kabarin lo lagi, Fin.”Fina menghela napas panjang, “Oke kalo gitu. Tapi jangan bikin gue khawatir dan jangan tingkah aneh-aneh. Lo tau kan gue paling panik kalo orang diem-diem kayak gini, nih.”Aku hanya mengangguk, meski tau dia nggak bisa lihat. “Makasih.”Begitu telepon ditutup, aku kembali menangkupkan wajahku di sela-sela lututku. Ak

  • Magang Jadi Istri CEO   MJIC - 53 Resign

    “Gue nggak cukup buat dia ya ...?” bisikku lirih pada diri sendiri, meski tau tak akan ada jawaban yang keluar.Dadaku sesak, kayak ada ribuan jarum menghujam secara bersamaan. Semua perjuanganku selama ini sia-sia, padahal aku rela dihina di kantor, dituduh jual diri, bahkan rela belajar hal-hal yang nggak kusuka demi bisa ngertiin dia ... tapi ujungnya? Dia tetap aja pergi, dan milih buat ninggalin aku sendirian di sini. Emang semua cowok kayak gitu ya? Nggak bisa ditebak maunya gimana, padahal kita di sini udah nyoba buat nurunin ego kita.Entah udah berapa lama aku masih meringkuk di lantai ini. Mataku bengkak, tenggorokanku perih karena terlalu banyak menahan tangis. Sampai suara ponselku berdering pelan di atas meja. Aku menoleh pelan, tangan gemetar meraih layar yang menampilkan kontak Pak Jaja di atasnya.Aku sempat ragu untuk mengangkatnya. Tapi akhirnya, dengan suara serak, aku tekan tombol hijau.“Halo?” suaraku hampir tak terdengar.“Mbakyu Kayla, udah siap ke kantor, belu

  • Magang Jadi Istri CEO   MJIC 52 - Rayhan Pergi

    Suara bentakan Rayhan masih tertancap dalam di kepalaku. Seolah-olah waktu nggak berjalan setelahnya, otakku masih berusaha mencerna kenyataan kalo dia, Rayhan, setega itu ngebentak aku? Dadaku semakin sesak, napasku tercekat, sementara tubuhku mematung di tempat. Tangan-tanganku menggantung lemas di sisi tubuhku yang bergetar hebat karena menahan sesuatu yang tak bisa lagi dipendam.“Saya bilang … nggak usah, Kayla,” ulangnya. Suaranya kali ini kedengeran sedikit rendah, tapi justru lebih menghantam dadaku.Aku menghela napas panjang, berusaha tetep keliatan tenang, walaupun hatiku udah ambruk berkeping-keping. Aku menoleh pelan, memaksakan senyum tipis seolah semuanya baik-baik saja. Aku ingin percaya itu. Aku ingin dia juga percaya hal yang sama. “Hah? Ya, kenapa kok nggak usah? Saya cuma mau nyiapin koper buat honeymoon kok,” ucapku dengan nada santai yang terlalu dipaksakan, “Kan tinggal sebulanan lagi kita berangkatnya. Biar kita nggak buru-buru gitu packingnya, dan make sure ng

  • Magang Jadi Istri CEO   MJIC - 51 Pembatalan Pernikahan

    “Dah kenyang, saatnya manja sama suami~” ucapku mengusap perut dan berjalan dengan sedikit merapikan penampilanku, rambutku terutama, “Kira-kira Rayhan mau ngomongin apa, ya?” ujarku penasaran dengan senyum yang sulit untuk ditahan.Langkahku berhenti tepat di samping sofa, mencoba menetralkan jantungku yang semakin berpacu kencang. Tanganku bergerak menggeser bantal ke tengah dan memberikan jarak di antara kami, hanya dua bantal, tapi rasanya kayak jarak Jakarta–Tokyo, saking dinginnya suasana pag ini.Aku mengambil napas panjang, lalu berdeham sebentar, “Rayhan?” panggilku dengan suara pelan. "Katanya mau ngomong, apa?" tanyaku menaikkan sebelah alisnya.Rayhan akhirnya menoleh dan menyimpan laptopnya, tatapan kami bertemu, terlihat tenang memang, tapi bukan tenang yang bikin hati adem, melainkan lebih kayak ... ada sesuatu yang udah lama dia pikirin, dan malah bikin aku tambah nggak tenang.Ia berdeham pelan, sebelum mengambil sesuatu dari dalam tasnya, “Ini berkas pembatalan pernik

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status