Share

30. Ngidam Ala Oppa Jawa

“Yang mana?”

“Itu yang di atas.”

“Ini?”

“Benar.”

“Oke. Aku ambil dulu.”

Jenar menatap ngeri pada sesorang yang dengan lincah mengambil beberapa mangga belum masak demi sebuah kata ‘ngidam’. Karena musim mangga baru dimulai, pohon mangga di belakang rumah masih kecil-kecil ukurannya.

Ada beberapa mangga yang ukurannya besar-benar terletak di tempat tertentu yang sulit dijangkau dengan galah. Mau tak mau harus diambil dengan galah tapi harus ada yang naik dulu ke atas pohon.

Jenar dan beberapa khadamah menatap ngeri seseorang yang begitu terampil memanjat maupun mengambil mangga dengan galah. Hampir satu jam, orang itu berpindah dari satu dahan ke dahan yang lain dan keranjang yang kini dipegang oleh Azmi sudah nampak penuh.

“Masih mau lagi, gak Mi?” teriak Caca dari atas pohon.

“Gak usah, Mbak.”

“Beneran?”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status