Share

10# Kasus Reno

Summary,

Jika ada sebuah pepatah yang berujar mempertahankan lebih sulit daripada mendapatkan, mungkin hal ini benar.

Mengemban serta mempertahankan huru-hara sebuah asmara bukanlah sebuah hal yang mudah bagi kisah cinta rumah tangga.

Bagai sebuah bahtera kapal yang sedang berlabuh, berlanglang buwana untuk menerjang badai ombak dilautan sana. Jika sang Nahkoda tabah, mungkin semua akan baik-baik saja melanjutkan perjalanannya. Tetapi jika sang nahkoda sudah tergoda, maka semua bisa musnah seketika.

Angan selalu terucap jika keberhasilan seorang istri adalah bisa menuruti semua keinginan suami. Tetapi bagaimana jika ini semua terasa mustahil bagi Anin? Bagaimana kalau ia tidak bisa memberikan keturunan untuk Revan?

__________________________________

Netra tegas milik dokter tampan kini terlihat menyerngit tatkala cahaya Surya mulai ingin masuk disana, Reno mencoba membuka matanya dan ia juga merasa pening yang begitu hebat tatkala matanya sudah mulai terbuka.

Reno mencoba mengedarkan pandangannya ke seluruh arah ruangan yang kini baginya merasa sangat asing tersebut. Ia bingung dan sedikit lupa dengan kejadian kemarin dimana ia dijebak dihotel ini.

"Apa yang sebenarnya terjadi," Gumam Reno bermonolog sendiri.

Dokter ini semakin tercengang tatkala ia melihat badannya yang semula terlaksa oleh busana kini ia bangun dalam keadaan hampir telanjang hanya menyisakan boxer yang menutupi area kejantanan nya saja.

"Bajingan apa yang sebenarnya terjadi," Amarah Reno semakin menggebu dengan melihat barusan.

Tanpa banyak bicara lagi ia segera beranjak dari sana, memakai seluruh pakaiannya yang semula ia pakai. Oh tuhan kalian bayangkan saja bagaimana kalau ada seseorang yang memergoki Reno, sang Dokter hebat kini ada di hotel dengan gerak-gerik mencurigakan, jangan sampai ada rumor atau skandal apapun setelah ini, bisa-bisa nama Reno akan hancur apabila perihal ini sampai terjadi.

Berbeda dengan Reno kini Gadis blasteran disana sedang tersenyum jahat menampakkan tawa kemenangan setelah melihat gambar yang sempat ia ambil sebelum nya. Gambar itu menampakkan Reno dengan tubuh telanjangnya yang seolah dibuat berpose jika dokter itu tengah melecehkan Alice.

"Tunggu saja kau akan hancur setelah ini, sebentar lagi nama besar Hwangsa akan menanggung malu," Oh apa motif rencana yang Alice buat akan menghancurkan nama marga keluarga Hwangsa melalui Reno? Tidak jika itu benar-benar terjadi Reno sedang dalam bahaya.

Alice merasa sangat puas saat ia sudah berhasil melakukan rencana awalnya sekarang rencana kedua, apa yang akan gadis ini lakukan?

"Halo sayang," Suara Michael suami Alice ditelfon.

"Halo, hiks Michael hiks kapan kamu pulang," Michael gadis ini tiba-tiba menangis, apakah ini bagian dari rencana sandiwara barunya?

Air mata palsu tersebut terus keluar seolah jika tangisan Alice benar-benar sungguhan padahal gadis itu cuma ingin melancarkan rencananya mengadukan fitnah yang kemarin ia buat kepada Michael suaminya.

"Iya ada apa sayang, mengapa menangis?" Hati pria mana yang sanggup mendengar tangisan wanita idamannya.

Jika suatu saat ada ajang pencarian aktris baru tolong beritahu Alice gadis ini benar-benar patut untuk menjuarai nya karena bakat aktingnya yang terlihat begitu memukau.

"Cepatlah pulang Michael hiks aku merindukan mu," sahut Alice dan berakhir lah panggilan tersebut.

Setelah panggilan itu berakhir tawa jahat Alice kembali menyeringai dan air mata yang sempat turun dengan begitu derasnya kembali ia usap.

Akibat dari peristiwa tersebut, hari ini Reno terpaksa untuk tidak hadir ke rumah sakit karena ia ingin lebih mencerna apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Seingat Reno terakhir orang yang ia lihat adalah Alice pasien nya yang mengaku ingin memiliki keturunan itu dan Reno yakin jika kejadian di hotel pasti ada kaitannya dengan Alice.

"Apa nyonya Alice ada hubungannya dengan ini?" Reno bermonolog sembari berpikir.

"Ah astaga mengapa aku tidak mengingat apapun," Reno hampir frustasi jika mengingat hal ini.

.

Entah mengapa setelah kejadian malam itu, malam dimana yang hanya diisi oleh kedua insan yang sedang dimabuk akan asmara. 

Mungkin ini hanya sebuah makan malam biasa tetapi arti itu seolah melesat jauh bagi Jessica. Makan malam pertama baginya bersama dengan seseorang yang ia cintai, Revan.

Seharusnya Jessica tidak pantas untuk membuat perasaan nya semakin besar dengan si jangkung tersebut, tetapi bagaimana lagi disaat Jessica ingin melupakan Revan untuk selamanya sosok itu malah seolah hadir dan semakin membuat Jessica untuk sulit melupakan nya.

Jessica tau ia salah, tetapi pikirnya jika ia harus mengalah perasaan nya lah yang akan menjadi semakin menderita. Rasa nya semakin menggebu tatkala dirinya bersama dengan Reno.

Hari ini adalah masa dimana pelatihan Jessica di kantor sang ayah telah usai, dan tepat hari ini juga dirinya akan dilantik menjadi seorang Co CEO di perusahaan Weird Corp. Tuan Weird sendiri berkata jika sebaiknya Jessica menempati jabatan itu dulu sebelum ia bisa menjadi CEO utama, lagi pula ini juga akan membantu Jessica sebelum ia benar-benar menempati jabatan sang Ayah.

Suasana di Kantor Utama Weird Corp begitu ramai tatkala sebentar lagi putri sulung Pemilik Perusahaan tersebut akan dinobatkan sebagai Co CEO. Begitu juga dengan Revan sang Pengacara hebat juga nampaknya tidak ingin melewatkan momen tersebut.

"Dengan ini Putriku Jessica Weird akan menjabat sebagai CO CEO yang akan membantu ku, putri ku akan memegang seluruh bagian direksi di Weird Corp," Tepuk tangan langsung bergemuruh disaat Sang pemimpin memperkenalkan Jessica.

Begitu juga dengan sosok jangkung yang turut hadir dalam penobatan itu, Revan si Pengacara hebat yang banyak menuai pujian dikalangan media tersebut.

Semua wartawan menyorot sosok Revan disana, menurut Para wartawan ini merupakan sebuah momen yang langka dimana sosok Revan ikut hadir dalam acara penting ini mengingat jika Jessica dan Revan bukan siapa-siapa.

"Wah itu Pengacara Revan, pengacara Revan tunggu, bisakah saya bertanya sedikit kepada anda?" Ujar salah satu wartawan seketika langsung memancing para wartawan lain untuk ikut bergabung, menuaikan pertanyaan kepada sosok Pengacara tersebut.

Benar para wartawan kini mengerubungi Revan, disini Revan sendirian membuat si jangkung sedikit kerepotan dengan hadirnya para wartawan.

"Pengacara Revan apakah anda mengenal Nona Jessica? Apakah anda memiliki hubungan darah?" 

"Pengacara Revan mengapa anda sendiri? Kemana Nyonya Revan?" 

Banyak sekali pertanyaan yang diujarkan oleh para wartawan tersebut hingga Revan bingung entah dari mana ia menjawab nya.

"Pengacara Revan mengapa anda diam? Apakah ada hubungan khusus antara anda dan Nona Jessica?" 

Satu persatu pertanyaan tersebut semakin menggila, memang benar jika para wartawan itu haus sekali perihal informasi, mereka akan mengais bahkan sampai ke akarnya jika ada sebuah gosip yang panas untuk dibicarakan.

"Begini, Aku dan Jessica adalah teman dekat, jadi kemarin Jessica sengaja mengundang ku untuk hadir dalam acara ini. dan mengenai Nyonya Revan ia sedang dirumah, Nyonya Revan sedang sibuk mengurus sebuah kasus barunya," Bohong Revan sungguh sangat berdusta di dalam ucapan nya. Bahkan si jangkung ini sengaja tidak memberitahu Istri nya jika ia akan hadir dalam acara penobatan Jessica.

"Apakah anda yakin tetapi jika dilihat-lihat anda malah justru seperti orang spesial dalam acara Nona Jessica ini," Jawaban Revan seolah kurang bagi para wartawan tersebut.

"Tidak sungguh Jessica adalah karibku, kalian jangan suka membuat argumen yang tidak pasti," Revan memberikan Tanggapan yang membuat para wartawan tersebut diam seketika.

Para wartawan terlihat sudah puas untuk mengais informasi dari Revan, nyatanya mereka satu persatu meninggalkan tempat tersebut dan bersiap untuk mengangkat berita yang baru saja mereka dokumentasi kan tadi.

Melihat jika sudah tidak ada lagi wartawan disana, Revan segera menyusul Jessica yang masih sibuk dengan tamunya.

"Ah dia seperti orang menikah saja, mendapatkan banyak ucapan selamat," Monolog Revan melihat Jessica yang begitu sibuk dengan para tamu.

Kini si jangkung ini sudah tepat berada di samping si cantik. Senyum bangga terukir dalam wajah Revan.

"Selamat, sebentar lagi kau akan menjadi Nona CEO. Makanya cepatlah menikah supaya bisa dipanggil Nyonya, apa kau tidak malu diusiamu sekarang kau masih melajang," Revan datang dengan begitu menyebalkan nya bagi Jessica, mengapa si tampan ini tiba-tiba meledeknya, kurang ajar.

"Ey jangan banyak bicara ya anda, Tuan Revan Pratama, kau pikir aku tidak laku. Bahkan banyak ribuan laki-laki disana yang tergila-gila padaku," Sahut Jessica tak kalah sombong.

"Halah aku tau hatimu masih terjebak dalam pesonaku,"

"Bagaimana kalau aku yang menikahi mu, kau pasti bahagia bukan,"

~~ Damn ~~

Jessica terdiam seketika, Ia tau jika barusan Revan tidak bercanda dalam perkataan nya. Tetapi mengapa dirinya malah tersipu sendiri mendengar gombalan itu.

Tetapi Jessica segera menepis pikirannya, ia tidak ingin Revan semakin menguasai hati dan pikirannya. Jessica masih memiliki hati untuk tidak merebut Raja yang sudah memiliki Seorang Ratu di istananya.

"Bodoh, jangan suka ke geeran, kau pikir kau itu tampan hingga rasa percaya dirimu lebih tinggi daripada langit, ih bahkan aku sudah memiliki pria idaman yang jauh lebih tampan darimu," Jessica memukul lengan Revan pelan dan sedikit tertawa setelah melancarkan ucapannya barusan. 

"Wah wah serius, jangan bercanda Jes, laki-laki itu pasti tidak bisa bertahan lama denganmu karena sikapmu yang galak itu dan laki-laki yang bisa bertahan denganmu itu hanya aku hahaha," Tawa Revan seolah memancing singa betina mengeluarkan amarahnya.

Jessica sungguh marah ia segera menarik Revan, memukul lelaki itu dengan pukulan khas seorang wanita yang sudah sebal. Tetapi menurut seorang laki-laki seperti Revan pukulan dari tangan Jessica itu malah seolah seperti sedang memijit tubuhnya.

"Revan bodoh, menyebalkan, mengapa kau suka meledekku hah, apa kau suka melihat ku marah-marah," Ujar Jessica gemas.

Tingkah mereka berdua nyatanya membuat banyak sepasang atensi bola mata memperhatikan nya. Mungkin bagi Reyvan dan juga Jessica tidak menyadari jika posisi mereka sekarang seperti sedang berpelukan dan Jessica malah terlihat sedang merengek kepada kekasihnya dengan memukul lengan kekar Revan.

Pikiran Revan salah, ia menyangka jika semua wartawan sudah pergi tetapi nyatanya ada beberapa wartawan yang masih berada disana dan merekam semua tindakan Putri Sulung Weird bersama pengacara hebat Revan barusan.

.

Mahligai Rasa

Ruang Dimensi Asmara

Sang Surya nampaknya sudah mulai enggan untuk melanjutkan pekerjaannya. Sinarnya yang semula begitu terang kini sedikit demi sedikit berganti dengan remang-remang menandakan jika sebentar lagi hari akan berganti malam.

Tepat pukul 7 malam, dan diwaktu itu juga Michael Charlotte pria tampan itu sudah pulang dari kerjanya.

Michael begitu penasaran tentang istrinya disaat tadi Alice menelpon dirinya dengan menangis, sebenarnya apa yang terjadi pada istri tercintanya itu.

~~ Ting ~~

~~ Tong ~~

Bunyi bel rumah terdengar pertanda jika pasti seseorang akan bertamu di rumah tersebut.

~~ Cklek ~~

Alice Nyonya yang sudah menyandang gelar sebagai Nyonya Michael tersebut segera membukakan pintunya dan Alice sudah mengira jika ini pasti Suaminya.

"Sayang kau sudah pulang, ayo masuk aku tadi sudah memasak untuk makan malam kita," Sudah menjadi ciri khas suami istri ketika sang suami sudah pulang pasti akan ada ciuman cipika cipiki manja yang terjalin indah disana.

"Sayang kau sungguh wanita yang sempurna, aku sangat mencintaimu," balas Michael menggoda istrinya, karena menurut Michael menggoda Alice itu sangat menyenangkan, istri cantiknya tersebut akan berubah berkali-kali lipat lebih cantik jika Alice sedang merajuk seperti sekarang.

"Jangan banyak bicara Tuan Michael cepatlah mandi setelah itu makan malam atau aku akan memotong jatahmu malam ini," Oh tidak laki-laki mana yang akan kuat jika tengah diancam seperti ini oleh wanitanya. Semengerikan apapun laki-laki jika sudah berbicara tentang jatah suami istri maka laki-laki itu seketika akan berubah menjadi seekor ayam yang baru habis terkena air.

Disaat Michael sedang mandi dan membersihkan keringat di tubuhnya akibat lelahnya bekerja hari ini, Alice sang istri justru seperti sedang berfikir untuk melancarkan aksinya di depan suaminya nanti.

"Aku harus terlihat natural saat menangis di depan Michael nanti," Ujar Alice bermonolog pada dirinya sendiri.

Sekitar hampir 10 menit akhirnya sosok tampan yang tadi sedang mandi tiba juga di ruang makan menghampiri Alice disana.

Alice sengaja berakting seolah dirinya sedang mengemban beban pikiran yang besar dengan duduk di kursi makan sembari memberikan tatapan sayu serta kosong, hingga meraih perhatian dari atensi si jangkung.

"Sayang ada apa?" Merasa jika Istri nya terlihat tidak baik-baik saja, Michael segera bertanya kepada sang istri sebenarnya apa yang terjadi.

Air mata wanita itu seketika keluar dengan begitu derasnya, padahal ia hanya menatap kosong sedari tadi, hal ini membuat Michael semakin bertanya-tanya pada istrinya tersebut.

"Hiks Michael maafkan aku,"

~~ Bruk ~~

Alice langsung menghambur kan dirinya di dalam pelukan sang suami, menumpahkan segala drama yang ia perankan sekarang.

"Stt tenanglah jelaskan perlahan kepadaku, sebenarnya apa yang terjadi?" Sebisa mungkin Michael mencoba menahan tangisan Istrinya agar wanita tersebut bisa bicara dengan perlahan.

"Maafkan aku Michael, aku sudah kotor, hiks maafkan aku hiks hiks," Michael masih belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada istrinya ini.

"Dokter Reno baru saja melecehkan ku hiks, kemarin aku sengaja berniat ingin menjalankan program hamil dengan dokter itu, aku ingin membahagiakan dirimu tetapi disaat aku disana dokter itu malah mencampurkan minuman yang ku minum, didalamnya ada kandungan obat tidur yang membuatku mengantuk seketika, lalu hiks disaat aku sudah tersadar aku melihat dirinya sedang telanjang bulat disamping ku dan aku juga merasakan jika area bawahku terasa begitu nyeri hiks rasanya seperti saat dirimu yang habis melakukan malam panas dulu." Adu Alice pada suaminya.

Michael nampak masih mencerna semua yang diucapkan oleh istrinya, matanya sudah memerah amarahnya sudah mulai tersulut berapi-api.

~~ Brak ~~

"Apa yang baru saja kau katakan Alice, kau tau kan aku tidak suka berbual aku tidak memiliki waktu untuk mendengar bualan mu itu," Michael masih tidak percaya tetapi Michael sungguh terpukul tatkala Alice istrinya menunjukkan ponsel miliknya kepada Michael.

Netra Michael semakin memerah, giginya bahkan sudah berkemelatuk keras menandakan jika emosinya sudah ada di puncak.

"Bajingan," hanya satu kata itu yang Michael ucapkan.

Sedangkan Alice bersmirk menang, wanita cantik ini malah makin memeluk erat suaminya menenggelamkan wajahnya di dalam dada bidang milik suami blasteran nya tersebut.

Tanpa banyak bicara Michael segera bergegas dari sana, tujuannya sekarang adalah ingin bertemu dengan Reno, memberi pelajaran berat kepada laki-laki korban fitnah istrinya ini.

Mobil Ferarri berwarna hitam metalik kini sudah memecah jalanan sepi, menembus lautan gulita disana. Kecepatan yang melebihi batas seolah menandakan jika pengendara pasti tengah emosi dan tergesa-gesa.

Hanya membutuhkan waktu 15 menit kini mobil Tuan Charlotte sudah terparkir indah di dalam sebuah pekarangan apartemen mewah yang Reno tempati.

Dengan langkah penuh amarah, Michael menuju ke apartemen milik Reno, Michael sungguh tidak sabar ingin memukul wajah dokter munafik tersebut.

~~ Brak ~~

~~ Brak ~~

~~ Brak ~~

Walaupun disana ada bel yang berfungsi untuk menandakan tamu, Michael justru malah tidak memfungsikan itu ia justru malah menggebrak pintu indah milik Reno disana.

Reno yang baru saja istirahat sangat terganggu dengan siapa orang yang dengan tidak sopan nya bertamu seperti ini.

"Sialan siapakah orang itu? Apa ia tidak memahami etika bertamu?" Gumam Reno sebal.

~~ Cklek ~~

~~ Dug ~~

~~ Brak ~~

Baru saja Si dokter tampan ini membuka pintu nya, Reno malah langsung tersungkur saat Michael dengan lancarnya menggenggam kan pukulan mentahnya pada wajah tegas dokter tersebut.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA ISTRIKU BAJINGAN," Michael langsung menarik kerah Reno disana.

"DASAR MUNAFIK, APA SEBEGITU TEROBSESINYA KAU KEPADA ISTRIKU HINGGA MELAKUKAN CARA MENJIJIKKAN SEPERTI ITU," Michal masih berteriak, sedangkan Reno sama sekali tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi.

~~ Bruk ~~

Satu pukulan melayang lagi mendarat pada pipi tegas milik dokter tampan tersebut.

"Apa yang baru saja kau katakan Tuan, aku tak mengerti," Reno seakan tidak ingin kalah, ia juga memukul wajah Michael disana.

Michael bersmirk jahat tatkala melihat reaksi Reno barusan, memang benar jika sosok ini wajib diklaim sebagai dokter munafik, begitu pikirnya.

"Kau benar-benar munafik, apa sudah puas kau menikmati tubuh istriku hah? APA KAU PUAS," Lingkungan Apartemen Reno begitu sepi jika sudah malam seperti ini, bertengkaran mereka berdua seakan tidak ada yang memisahkan.

"Dengar ini Tuan Dokter, aku tidak akan diam saja, aku akan membawa kasus ini didepan hukum dengan tuduhan pelecehan pada pasien mu, DASAR DOKTER BERBIRAHI BESAR," Setelah puas dengan aksi pukul memukul, Michael dengan segera mengakhiri nya dan ingin langsung menggandeng Reno di kancah meja hijau tersebut.

Sungguh peristiwa ini membuat Reno kembali tercengang, apalagi disaat Michael menunjukkan sebuah foto yang memperlihatkan jika ia sedang bertelanjang dengan Alice yang ikut telanjang di gambar tersebut.

Padahal demi tuhan, Reno tidak sedang melakukan apapun waktu itu, bahkan dirinyalah yang sedang dijebak disini, tetapi Michael tidak mempercayai nya Bagaimanapun Michael akan mempercayai semua ucapan Alice yang notabene nya merupakan istri dari pria itu.

Bagaimana sekarang, Bagaimana jika Michael benar-benar membawa masalah ini didepan hukum. Nama Reno akan hancur jika kabar ini akan terdengar di media besar.

Reno mencoba berfikir sejenak, apa yang akan ia lakukan selanjutnya? Bagaimana jika namanya hancur, pasti ayahnya akan sangat kecewa kepada Reno.

"Disini akulah yang difitnah, dan pasti Alice sendiri lah dalang dari semuanya, ia pasti akan menarik diriku dengan ancaman tindak asusila terhadap wanita," Gumam Reno bermonolog sendiri sembari berfikir.

Dengan tiba-tiba,

"Anin, bukankah dia adalah mantan mahasiswi hukum terbaik dulu, Bagaimana jika aku meminta bantuan nya sebagai pembelaku dalam kasus ini nanti," Reno langsung mengingat nama itu, nama yang hampir setiap hari tidak bosan untuk hinggap di dalam sanubari nya.

Apakah ada bencana besar nanti, tatkala Reno meminta Anin untuk menjadi pembelanya?

.

.

Mahligai Rasa

Ruang Dimensi Asmara

__________________________________

Tbc, 

Wah mampus satu Chap hampir 3k word huhuhu.

Semoga kalian suka yh

Happy Reading, kalian tim Reno atau tim Revan nih? Wkwkw

Jangan lupa VOte dan komen xixixi(◍•ᴗ•◍)

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status