Share

Patahnya keegoisan

Sebulan Kemudian...

"Sampai kapan abang jadi pengangguran! Siang malam kerja abang hanya keluyuran gak jelas!" 

"Apa kau bilang! kau pikir abang tidak mencari pekerjaan. Kau selalu saja menuduh suamimu—"

"Aku bukan menuduh! Itu memang kenyataannya?" 

Perdebatan itu sudah hampir setiap hari terdengar di tengah-tengah keluarga Syahbandar. Seiring waktu berjalan, keharmonisan semakin memudar. 

Dan, pagi ini. Anggraini gak sengaja lewat kamar Meylan. Kalau beberapa hari yang lalu ia juga pernah melintasi area kamar itu, terus yang terdengar sebuah desah dan jeritan Meylan di atas ranjang? kali ini Aini mendengar alotnya perang mulut. Memang, ini bukan yang pertama kali Meylan dan Halim Kusuma bertengkar gara-gara pria itu tidak punya aktivitas selain keluyuran, pulang tengah malam, itupun dalam keadaan mabuk. 

Aini berniat berhenti sebentar untuk mendengarkan perdebatan itu. Namun, "Krek." Gadis itu terkejut reflek menatap soso

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status