Share

283. Kau Masih Milikku

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-27 15:37:54
Samantha tergemap. Keterkejutan menghantamnya seperti gelombang yang sedang pasang. Ada banyak pertanyaan yang timbul di dalam kepalanya hingga ia tak bisa menguraikannya satu demi satu.

“Apa yang—bagaimana bisa kamu di sini, Adrian?!” tanya Liora.

Ia beringsut mundur, menjaga jarak agar dirinya dan Adrian saling berjauhan.

Adrian tak menjawab. Sepasang matanya yang terlihat memerah menatap Liora dari ujung kepala sampai ke ujung kaki.

Tajam menelajangi.

“Keluar, Adrian!” seru Liora. “Keluar kamu dari—“

“Aku belum sempat menjawab pertanyaanmu, Liora,” potong pria itu. “Kenapa aku di sini? Jelas karena ingin bertemu denganmu. Bagaimana aku bisa sampai di sini? Karena Kayden tidak tahu—”

“Lancang!”

Suara Liora meninggi sebelum Adrian memperdengarkan tawa lirihnya.

Liora pikir, Adrian datang ke kamar ini tanpa seorang pun tahu karena semua orang pasti sedang berkumpul di dalam kamar si kembar.

Para pelayan yang melihatnya di rumah ini pun tak bisa mencegahnya. Sebab mereka past
Almiftiafay

😱😱😱😱

| 8
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Aya Melodi Agrifina
si bangke, nggak tau diri.... bae2 tulang lu patah2 ntr dihajar sma sj Kayden
goodnovel comment avatar
Tyo Inginsetia
dasar gila itu nekat banget kalau sampai ketahuan kayden bisa hancur itu tulang tulang nya
goodnovel comment avatar
Christy Lino
Anj*ng bangsaaattttt brengsek .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    287. Dibuat Gila Karena Liora

    "EVAN, AMPUN—!" Adrian berteriak sekuat yang ia bisa agar Evan melepasnya. "Maaf," katanya. "Aku tidak akan seperti itu lagi. Aku tidak akan mendekati Liora dan menginjakkan kakiku di rumah ini lagi!" Suaranya meninggi dalam desakan ketakutan. Napasnya memanas, ia menghirup debu aspal yang telah mencemari indera pembaunya. "Jangan ... jangan lakukan ini, aku mohon!" Evan tak bereaksi. Adrian terus meracau dan menjanjikan dirinya tak akan mendekat pada Liora, anak-anaknya atau bahkan datang ke rumah ini lagi di masa depan. Tubuhnya seperti ikan kehabisan napas yang menggelepar dan minta diselamatkan. Ketakutannya merenggut semua nyali yang tadi ia tunjukkan dengan angkuhnya di hadapan Evan. Baru setelah mulutnya nyaris berbusa, tekanan di belakang lehernya mengendur. Evan melepasnya, sehingga Adrian beringsut pergi, melawan rasa sakit di punggungnya dengan merangkak menjauh agar ia memiliki jarak yang cukup dengan tangan kanan Kayden itu. Adrian menoleh pada Evan, memastikanny

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    286. Tipu Muslihat Tangan Kanan Iblis

    "Kamu yang brengsek," balas Adrian seraya menebah kemeja yang ia kenakan. Yang ia rasa ternoda oleh debu aspal sebab ia baru saja menggunakan lengannya untuk menahan berat badan setelah didorong oleh Evan. "Kenapa kamu mendorongku, Sialan?" umpat Adrian seraya memandang Evan yang rahangnya mengetat. Evan mendengus, untuk beberapa detik kepalanya menengadah. Ia mengembuskan napasnya ke atas sehingga beberapa helai rambut yang jatuh di dahinya terangkat. "Bocah sialan ini," desisnya sembari membalas tatapan Adrian. "Bocah?!" ulang Evan, meski kesal karena sebutan itu, ia terlihat tidak berani melangkah untuk mendekat padanya. "Siapa yang kamu sebut bocah? Usia kita hanya berbeda beberapa tahun saja, Evan Lee!" "Kalau tidak mau disebut 'bocah' jadi menurutmu kamu sudah dewasa, begitu?" "Ya—" "Dan bebas bersikap kurang ajar?!" potong Evan, jika otot yang menahan matanya tidak berfungsi dengan baik mungkin kedua netranya yang memanas ini akan lepas. "Apa maksudmu?" "Apa yang kamu

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    285. Sebelum Kayden Turun Tangan

    *** Beberapa saat sebelum Evan meninggalkan ruang makan . *** .... Kayden tiba di ujung anak tangga dan bergegas menuju ke kamar si kembar. Tadinya ia mengira hanya Tuan Royan, Nyonya Jessie serta ayahnya saja yang ada di dalam sana, tapi rupanya ada satu orang yang keberadaannya cukup mengejutkan. Ibunya, Nyonya Rose. Wanita dalam balutan gaun berwarna hitam itu menoleh pada kedatangan Kayden yang wajahnya berubah enggan. “Apa yang Mama lakukan di sini?” tanya Kayden. “Menjenguk Papamu,” jawab beliau. “Kenapa tidak memberitahu dulu kalau mau ke sini?” “Kenapa? Kamu tidak suka? Hanya Mama yang tidak boleh datang ke rumahmu?” cecar Nyonya Rose, tak terima karena ucapan Kayden seperti keberatan akan kedatangannya. “Mama tahu betul bukan seperti itu alasannya, aku seperti itu karena Mama selalu membuat keributan di rumahku. Dan aku tidak suka!” Helaan napas panjang Kayden terdengar sebelum ia berujar, “Aku tidak mau Mama mengacaukan makan malam yang direncanakan oleh i

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    284. Layani Aku, Bibi Liora ....

    Liora bergeming saat Adrian menunduk. Pria itu pasti berpikir ia akan menurut dengan apa yang dimintanya. Tanpa tahu bahwa Liora telah mengangkat salah satu tangannya yang lepas dari cengkeraman Adrian, mengarahkannya ke bagian belakang pria itu, menarik rambutnya kuat-kuat sehingga Adrian berteriak kesakitan. “Akhh—apa yang—sakit, Liora!” Bunyi tendangan terdengar sedetik setelah rintihan Adrian. Benturan antara kaki Liora dengan pangkal paha pria itu. Liora mengerahkan kekuatan yang ia miliki sehingga menerjang bagian sensitif Adrian dan membuat pria itu menjauh dari atasnya. Liora dengan cepat turun dari ranjang. Ia berlari meninggalkan kamar dan menuruni undakan tangga sebelum Adrian kembali menangkapnya. Ia menyeka air matanya, tak akan ia tunjukkan di hadapan Kayden, Tuan Owen, atau semua tamu yang telah datang. Untuk sementara ini, sebaiknya ia menyimpannya sendiri. Nanti akan ia katakan pada Kayden bahwa keponakannya yang minus akhlak itu hampir melecehkannya di kamar ata

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    283. Kau Masih Milikku

    Samantha tergemap. Keterkejutan menghantamnya seperti gelombang yang sedang pasang. Ada banyak pertanyaan yang timbul di dalam kepalanya hingga ia tak bisa menguraikannya satu demi satu. “Apa yang—bagaimana bisa kamu di sini, Adrian?!” tanya Liora. Ia beringsut mundur, menjaga jarak agar dirinya dan Adrian saling berjauhan. Adrian tak menjawab. Sepasang matanya yang terlihat memerah menatap Liora dari ujung kepala sampai ke ujung kaki. Tajam menelajangi. “Keluar, Adrian!” seru Liora. “Keluar kamu dari—“ “Aku belum sempat menjawab pertanyaanmu, Liora,” potong pria itu. “Kenapa aku di sini? Jelas karena ingin bertemu denganmu. Bagaimana aku bisa sampai di sini? Karena Kayden tidak tahu—” “Lancang!” Suara Liora meninggi sebelum Adrian memperdengarkan tawa lirihnya. Liora pikir, Adrian datang ke kamar ini tanpa seorang pun tahu karena semua orang pasti sedang berkumpul di dalam kamar si kembar. Para pelayan yang melihatnya di rumah ini pun tak bisa mencegahnya. Sebab mereka past

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    282. Makan Malam

    Setelah memastikan makan malam tertata dengan baik di atas meja, Liora mengambil foto dari berbagai kudapan yang tak sabar ingin ia minta untuk para tamu mencicipinya. Kue buatannya sangat cantik. Cake yang telah ia potong-potong itu adalah yang paling disukai oleh Nyonya Jessie. Sementara yang ada di dalam mangkuk kecil itu adalah hidangan yang digemari oleh Tuan Owen. Memandang semua itu, Liora selalu berharap agar ibunya sekali saja datang dan turut merasakan semua kebahagiaan ini. Bahwa setelah semua penderitaan yang mereka lewati, Tuhan menghadiahkan beberapa lembar suka cita yang terasa manis. Sayangnya ... semua itu hanya pengandaian yang tak akan pernah terwujud. Nyonya Marry pergi bahkan saat Liora belum sempat mengabulkan apa yang beliau mau, melihat cucu-cucunya di antara taman bunga milik Kayden. 'Tapi aku harap Mama melihatnya dari sana, dan tidak perlu mengkhawatirkan apapun ....' "Selamat malam," sapa sebuah suara yang membuat Liora terjaga dari lamunanny

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status