Home / Romansa / Malam Panas dengan Atasan Mantan / Bab 95 : Penolakan yang Jelas

Share

Bab 95 : Penolakan yang Jelas

Author: Nadira Dewy
last update Last Updated: 2025-05-22 21:02:42

Enam bulan kini telah berlalu sejak kecelakaan itu.

Secara fisik, kesehatan Wilson bisa dikatakan hampir sepenuhnya pulih. Tubuhnya sudah kembali bugar, dan aktivitasnya mulai berjalan normal. Namun, satu hal yang masih belum pulih adalah ingatannya yang paling berharga.

Beberapa kilasan samar tentang seorang wanita, senyuman hangat, serta suara lembut yang terus bergema di kepalanya kerap menghampiri, namun semua itu seperti teka-teki tanpa potongan lengkap.

Semakin ia mencoba mengingat, semakin kepalanya berdenyut hebat, seolah pikirannya sendiri menolak untuk membuka kembali kenangan itu. Terasa aneh, tapi juga membuat Wilson semakin penasaran.

Di tengah tekanan yang dirasakannya, Wilson memutuskan untuk kembali bekerja di perusahaan milik keluarganya. Ia berusaha mengalihkan pikirannya dengan kesibukan, berharap rutinitas kantor dapat membantunya perlahan menemukan kembali sedikit dari dirinya yang hilang.

Setiap pagi, ia mengenakan setelan jas rapi, menyapa karyawan den
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 227 : Godaan Rumah Tangga

    Pagi itu udara terasa lebih lembut dari biasanya, sinar matahari menembus jendela ruang keluarga dengan hangat. Wilson sudah rapi dengan setelan jasnya, koper kecil di tangan, siap berangkat ke luar kota untuk urusan bisnis. Di ruang tengah, Juliet tengah membantu Nathan dan Nathania menyantap sarapan mereka yang hampir selesai. Wilson mendekat, lalu membungkuk untuk mencium kening Juliet dengan penuh kasih sayang. “Aku harus pergi sekarang,” ucapnya lembut, matanya menatap Juliet sejenak, memastikan istrinya baik-baik saja. “Maaf ya, Sayang. Aku terpaksa meninggalkan mu dan anak-anak untuk dua hari ini.” Juliet mengangguk, meski tampak berat melepas kepergian suaminya. “Hati-hati, jangan lupa kabari kalau sudah sampai. Dan... jangan terlalu keras bekerja, ya.” Wilson tersenyum, lalu beralih pada si kembar. Nathan memeluk kaki ayahnya erat-erat, sedangkan Nathania mengangkat tanganny

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 226 : Saling Mencintai

    Pagi itu toko roti milik Chaterine masih sepi. Aroma roti panggang dan kopi yang baru diseduh memenuhi ruangan, memberikan kehangatan yang nyaman. Chaterine tengah merapikan beberapa kue di etalase saat lonceng pintu berdenting pelan. Luis masuk dengan senyum santai dan tangan di saku celana, mengenakan jaket tipis dan celana kain rapi seperti biasa. “Aku membawakan kopi dari kedai langgananmu yang lama,” ucap Luis sambil mengangkat gelas kertas dan meletakkannya di meja kecil dekat kasir. Chaterine terkekeh ringan, “Rada kopi dari Kedai itu sudah tidak seenak dulu sebenarnya... tapi terima kasih. Tumben sekali pagi-pagi mampir kesini?” Luis duduk santai di bangku pelanggan. “Aku hanya ingin melihat mu sebelum hari ini jadi terlalu sibuk. Dan… sebenarnya, aku juga ada rencana.” Chaterine menoleh, matanya menyipit curiga. “Rencana? Apa lagi? Jangan bilang kau butuh bantuan riset soal bisnis makanan?” Luis tert

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 225 : Permohonan Maaf Veronica

    Mata Karina berkaca-kaca saat menatap dua garis merah muda yang muncul jelas di alat uji kehamilan di tangannya. Tangannya gemetar, tapi bibirnya tersenyum lebar, nyaris tak percaya. Napasnya sempat tercekat, dan dia menutup mulutnya sendiri dengan telapak tangan sambil tertawa kecil penuh syukur. “Reiner…” bisiknya pelan, lalu memanggil sedikit lebih keras, “Rein, sini sebentar!” Reiner yang baru saja keluar dari kamar mandi, masih mengeringkan rambutnya dengan handuk, langsung berjalan cepat ketika melihat ekspresi Karina yang berbeda dari biasanya. Saat Karina menyodorkan alat itu padanya, Reiner sempat mengerutkan kening bingung, lalu dalam beberapa detik, wajahnya berubah total. “K-Kita hamil?!” serunya nyaris tak percaya. Karina mengangguk pelan, dan Reiner langsung memeluknya erat, mengangkat tubuh Karina sedikit dan memutarnya penuh tawa. “Ya ampun, kita hamil! Akan punya anak!” Karina terkekeh. “Aku. Aku yan

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 224 : Keharmonisan yang Sebenarnya

    Hubungan yang dulu retak kini telah menyatu kembali meski prosesnya perlahan, tapi semuanya kini terasa lebih nyata. Setelah pesta ulang tahun Nathan dan Nathania yang kedua, tidak hanya hubungan Juliet dengan Veronica membaik, tetapi juga dinamika seluruh keluarga mulai berubah menjadi lebih hangat dan mendukung. Karina kini menjadi penghubung yang kuat di antara Juliet dan Veronica. Dia selalu memastikan bahwa ibunya tidak terlalu mendesak dan Juliet tidak merasa tertekan oleh hal itu. Karina lebih dewasa, lebih tenang, dan mengisi peran sebagai kakak dengan penuh tanggung jawab. Dia tidak lagi canggung merangkul Juliet atau memuji adiknya di depan umum. Veronica pun kini sepenuhnya berubah. Sikapnya lembut, tutur katanya penuh pengertian. Dia sering datang bersama Karina, bukan hanya untuk menemui Nathan dan Nathania, tetapi juga untuk sekadar membantu Juliet di dapur atau menemaninya menata bunga. Hal-hal kecil yang dulu terasa mustahil, kini menj

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 223 : Meninggalkan Luka Lama

    Hari itu rumah Wilson dan Juliet dihias penuh warna ceria, balon pastel, pita warna-warni, dan spanduk besar bertuliskan “Happy 2nd Birthday Nathan & Nathania” terpasang tepat di taman belakang. Aroma manis kue ulang tahun memenuhi udara, bercampur tawa anak-anak yang sudah mulai berdatangan bersama orang tuanya. Juliet sibuk membantu para pengasuh menyiapkan makanan kecil, sementara Wilson menyambut para tamu dengan senyum hangat. Nathan dan Nathania mengenakan pakaian kembar, kaus putih dengan celana dungaree, lengkap dengan topi ulang tahun di kepala. Mereka tampak menggemaskan saat tertawa-tawa mengejar balon di halaman. Lalu… sebuah mobil hitam berhenti di depan rumah. Karina keluar lebih dulu, mengenakan gaun pastel lembut. Di belakangnya, perlahan… Veronica turun dari mobil. Ia mengenakan pakaian yang sederhana, tanpa perhiasan mencolok. Wajahnya terlihat tegang, tapi dia berusaha tersenyum. Di tangannya, ada dua kotak kado untuk Nathan dan Na

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 222 : Memulai Hubungan Baik

    Malam itu terasa sunyi meski di dalam rumah ada beberapa orang. Veronica duduk di ruang tamu dengan tangan yang terus gemetar meskipun ia berusaha menyembunyikannya. Di sampingnya, Karina sesekali menatap sang ibu, memberi isyarat tenang, bahwa ia ada di situ, terus menemani. Juliet duduk di seberang. Wajahnya datar, tidak dingin, tidak juga hangat. Mencoba hanya untuk mendengarkan. Veronica membuka mulut berkali-kali, tetapi selalu tertahan. Dadanya sesak. Lidahnya kelu. Bahkan untuk mengatakan “maaf”, rasanya tidak cukup. Karena dia tahu, yang dirusaknya bukan hanya kenangan masa kecil Juliet, tapi juga kepercayaan, dan arti keluarga. Akhirnya, setelah hening yang sangat panjang, suara Veronica pecah pelan. “Ibu… tidak tahu harus mulai dari mana…” Juliet tetap diam, hanya menatapnya. Veronica menunduk, kedua tangannya mengepal di atas pangkuan. “Ibu menyesal…” bisiknya. “Sangat menyesal. Ibu ta

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status