Share

Bab 168

Penulis: Dewiluna
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-08 23:54:21

“Kita pergi ke tempat yang jauh dari kedua orang tuaku.” Rafael menatap Tania lekat.

Tania bisa melihat kalut yang menyelimuti tatapan Rafael. Sungguh, Tania merasakan hal yang sama.

Ia merasakan kegelisahan itu. Sudah sejak lama, dan jauh lebih besar dari apa yang Rafael rasakan saat ini.

“Kamu mau?” Rafael mengulurkan tangan.

Tania terdiam sesaat. Ia menatap Rafael lekat, meneliti kesungguhan sang suami. Rafael balas memandang Tania, tanpa berkedip.

Tawaran yang Rafael berikan bisa mengubah segala hal. Pekerjaan, hubungan keluarga, bahkan kehidupan mereka di masa depan.

Tangan Tania terkepal erat. Ia menghela napas pelan sebelum mengulurkan tangannya pada Rafael.

“Enggak,” jawab Tania.

Rafael terkejut bukan main. Ia kira Tania akan menjawab iya. Namun, Tania malah menolak.

“Kenapa?! Bukannya lebih baik kalau kita pergi?! Aku tetap bisa menghidupi kamu dan anak kita nanti. Tabunganku cukup untuk menghidupi kalian dengan layak!” seru Rafael, keras.

Saat itu, Tania mengernyit
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 174

    “Kenapa cemberut begitu?” Rafael baru pulang dan ia mendapati Tania sedang mengerutkan dahi. Padahal Tania sudah berusaha untuk biasa saja, tapi jengkel yang ia rasakan tak bisa Tania tahan. Dalam hati, Tania jelas tahu jika Rafael tidak melakukan kesalahan apa pun.Bukan Rafael yang merencanakan itu semua. Itu hanya orang tua Rafael yang sampai sekarang belum menerima Tania. “Apa ada masalah?” Rafael bertanya dengan tatapan menyelidik. Tania memasang wajah datar. Ia tak berniat menjawab sama sekali. Melihat respon Tania, Rafael bertanya lagi. “Apa aku melakukan kesalahan?” Saat itu, ujung hidung Tania bergetar sedetik. Namun, Rafael menyadarinya. “Salahku, ya?” Rafael mulai mengingat-ingat apa yang hari ini ia lakukan. “Aku hanya ada di kantor seharian, memeriksa dokumen. Rasanya aku enggak melakukan apa pun.” Rafael bergumam sendiri. Rafael mulai menjabarkan pada Tania apa saja yang sudah ia lakukan. Tania tak menyahut sama sekali, membuat Rafael stres sendiri. “Aku enggak

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 173

    “Maafkan aku!” Tania berujar panik. Ia merasa malu karena mengomentari lukisan tepat di depan sang pelukis. Untung saja Tania mengatakan kalau lukisannya cantik!“Aku tidak tau kalau ini adalah pameran Bu Anna.” Tania masih terus meminta maaf. Sementara Anna membalas dengan tawa kecil. Senyumnya merekah sempurna. Tangannya menepuk lengan Tania lembut. “Kamu enggak melakukan kesalahan apa pun. Kamu malah memujiku,” sahut Anna. “Ah iya, kamu datang ke sini bersama suamimu, kan?” Saat Anna menyebut nama Rafael, tiba-tiba saja Rafael muncul di samping mereka. Tania terkejut sesaat. Rafael bukan hanya memiliki pendengaran super, tapi juga kemampuan berpindah tempat dengan sangat cepat. Sebelum ini, Tania melihat Rafael ada di sudut, sedang mengobrol. Sekarang, Rafael sudah ada di sisinya, menggenggam tangan Tania mesra. “Nah, ini Pak Rafael.” Anna berseru dengan senyum lebar sempurna. “Aku ingat kemarin ada tawaran dari Grand Velora.” Anna meraih tangan Tania lembut. “Aku baru ing

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 172

    “Kamu bilang apa barusan?” Kedua mata Tania membulat tak percaya. Dika mengangguk. Pria itu meyakinkan Tania jika apa yang dikatakannya benar.“Aku bersumpah apa yang kudengar itu benar.” Dika berucap serius. Namun, Tania masih memicing. Ia menatap Dika curiga, setengah bingung. Semuanya tidak masuk akal. Rafael kan sudah menikah dengannya, semua orang di negeri ini tahu jika mereka adalah suami istri. Lalu kenapa?“Siapa wanita yang dijodohkan dengan Rafael? Beritahu aku namanya.” Tania berusaha berucap tenang. Padahal, ia marah setengah mati. Bisa-bisanya, orang tua Rafael menjodohkan Rafael yang jelas-jelas sudah menikah dengannya?!‘Apa itu bahkan masuk akal?!’Dika mengelus bulu kuduknya yang meremang. Tania memang tidak meneriakkan kemarahan, tapi aura menusuk yang keluar dari dirinya membuat suasana berubah dingin mencekam. “Natasha Marie Tanudibya,” jawab Dika pelan. Tania tertegun sesaat. Ia berusaha mengingat di mana ia pernah mendengar nama itu. “Dia anak pemilik Man

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 171

    “Buatmu,” ucap Rafael saat masuk ke dalam kamar lama Tania. Rafael membawakan Tania sebuah cake cokelat berukuran sedang. Tania menerimanya dengan antusias. “Yang itu buatmu. Habiskan saja. Untuk yang lain udah aku simpan di luar,” sambung Rafael. Wajah Tania berubah sumringah. Ah, ia harus mengakui jika ucapan ibunya benar. Mungkin ia memang beruntung memiliki seorang suami seperti Rafael. Rafael bahkan pulang tepat waktu. “Apa pekerjaanmu enggak sibuk?” tanya Tania. Rafael hanya mengangkat bahu. Ia menghampiri Tania, membantu Tania memotong kue. “Kamu udah baikan?” Rafael malah mengalihkan pembicaraan. Tania balas memandang tidak senang. Ia ingin pertanyaannya dijawab. “Sedikit.” Rafael menjawab. Namun, ia dengan sengaja menyuapkan kue untuk Tania. Tentu agar Tania tidak bertanya atau mengomel. Tania tak bisa bicara dengan mulut penuh. Dan Rafael berhasil. Di kunyahan pertama, Tania tidak bisa merasa kesal lagi. Kuenya sangat enak, membuat Tania tak mampu menahan senyum.

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 170

    Tania membelalak. “Ibu tau darimana?!”Otak Tania sempat menuduh Rafael. Namun, hatinya langsung menolak. ‘Enggak mungkin Rafael!’ bantah Tania dalam hati. Tania yakin Rafael bukanlah orang yang akan dengan mudah menceritakan masalah mereka. Apalagi masalah ini akan mempengaruhi penilaian Anggi padanya. “Tak penting Ibu tau dari siapa.” Anggi menolak untuk bicara. “Penting!” Tania menyela. “Dari mana Ibu tau kabar bohong kayak gitu?” Tania sengaja membantah kebenaran. Ia membuat ekspresi wajahnya semeyakinkan mungkin, agar Anggi tidak curiga. “Grand Velora enggak pakai target tamu,” sahut Tania penuh percaya diri. “Lagipula, Tania kan bukan sales. Kenapa harus kejar target?” sambung Tania. Anggi langsung mendelik. Ia menatap Tania penuh rasa curiga. Tania menghadapi tatapan penuh tuduhan dari Anggi tanpa berkedip. Ia tidak akan menunjukkan keraguan sama sekali. “Benarkah?” Anggi sejenak terlihat linglung. Tania memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Kepalanya mengangguk,

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 169

    “Yah, pasti cowok lain,” sahut Tania ringan. Berkat jawabannya itu, Tania mendapatkan sebuah cubitan di lengan. Anggi melotot tajam pada Tania, membuat Tania terpaksa menutup mulutnya rapat. “Sudah, masuk ke kamarmu sana!” usir Anggi. “Melihat wajahmu, Ibu jadi tambah kesal!”Tania dengan senang hati beranjak. Ia langsung masuk ke dalam kamar dan berbaring di sana. Karena Tania tidak mengerjakan apa pun sekarang, ia jadi memainkan handphone miliknya. Tak akan disebut main karena dia sibuk menghubungi orang-orang. “Pasti ada caranya biar bisa penuhi target,” bisik Tania pelan. Ia tidak berniat untuk menyerah. Tania baru berhenti mengetikkan pesan saat ada sebuah panggilan masuk. Dari Rafael.“Ada apa?” Tania bertanya dengan nada tak tertarik sama sekali. Sementara di seberang sana, Rafael sedang berusaha bicara dengan latar belakang hiruk pikuk suara klakson kendaraan.“Kamu udah makan siang?” tanya Rafael.“Kamu udah?” Tania balas bertanya. Ia menebak jika Rafael sedang berada

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status