Share

Bab 28

Author: Dewiluna
last update Last Updated: 2025-04-17 22:18:33

“Lihat ini, Pak.”

Tania tidak menunggu. Ia langsung menyerahkan handphone miliknya pada Romi.

Sebuah video berputar, dengan Marcella, istri Romi, dan Gilang sebagai pemeran utamanya.

Ekspresi wajah Romi berubah seketika. Tania bisa melihat jika atasannya itu gelisah.

“Dari mana kamu mendapatkannya?” Romi bertanya sesaat setelah video selesai.

Pria itu menatap Tania dengan wajah penuh selidik.

“Saya yang merekamnya sendiri, Pak,” jawab Tania.

“Saya sengaja melakukannya, karena Gilang adalah pacar saya. Dulu.”

Tania menghela sesaat. Ia balas menatap Romi tanpa menunjukkan keraguan sedikit pun.

“Saya juga dikhianati seperti Bapak,” sambung Tania.

Ia terdiam, menunggu tanggapan lain dari Romi.

“Kamu sudah menunjukkan rekaman itu pada siapa saja? Selain pada saya?”

Tania menggeleng pelan. “Saya belum menunjukkannya pada siapa-siapa,” jawab Tania jujur.

Romi mengangguk mengerti. Ia mengembalikan handphone milik Tania.

“Kalau begitu, jangan katakan pada siapa pun.”

Tania langsung me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   S2 Bab 20

    “Iya, aku mau lantainya berlapis marmer. Buat semewah mungkin.”Tania meringis sekilas saat ia mendengar suara Rafael. Baru saja Tania membuka pintu, tapi ketegangan dalam ruangan itu sudah sampai padanya. Rafael benar-benar serius saat mengatakan jika ia ingin membuat tingkat yang lebih tinggi dari pelanggan VIP. Suaminya itu benar-benar menyiapkan segalanya. Helaan napas Tania terdengar berat. Ia teringat kembali dengan kejadian beberapa hari lalu saat dirinya bertemu dengan Bryan. Kecupan itu, dan juga penolakan kontrak yang dibuat oleh Bryan. Tania masih merasa kesal sampai hari ini. “Sayang?” Rafael langsung menghampiri Tania. Seketika, lamunan Tania selesai. Ia harus fokus pada Rafael yang sedang ada di depannya, atau sang suami bisa mencium keanehan. “Apa aku mengganggu? Kamu belum selesai bekerja?” Rafael langsung menggeleng. Ia menunjuk Dika yang memang selalu berada di sampingnya untuk melanjutk

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   S2 Bab 19

    “Apa kamu sedang mengancamku?” Wajah Tania berubah penuh kemarahan. Ia tidak suka pada Bryan yang menggunakan cara kotor seperti ini. Bryan menjebaknya! “Tidak, Sayang.” Bryan membelai pipi Tania lembut. “Aku tidak sedang mengancam, hanya memastikan jika kamu akan terus ada di sisiku.”Tania melotot tak percaya. Tepat saat ia berniat membalas ancaman Bryan, terdengar suara teriakan dari luar. “Maaf!” Meski baru pertama kali bertemu, Tania tahu jika itu adalah suara Erik. Pria itu di luar sana seolah memberitahu jika ia sudah dekat. Jika mereka sudah dekat, Erik dan Farah tentu saja. Tania bergegas duduk kembali di tempatnya. Ia mengabaikan Bryan sempurna, seolah tak pernah terjadi apapun di antara mereka sebelumnya. “Aku benar-benar minta maaf.” Erik masih saja memohon meski pintu ruang VIP sudah dibuka oleh Farah. Tania dan Bryan menoleh bersamaan dari tempat duduk mereka masing-masing. De

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   S2 Bab 18

    “Ternyata kamu adalah orang yang licik, Mr. Ziv,” sindir Tania. Makanan di depannya terabaikan. Ia sibuk memandang Bryan dengan tatapan tajam. “Aku menyebutnya penuh strategi, bukan licik.” Bryan melebarkan senyum. Senyum yang membuat Tania segera mengalihkan pandang. Ia sungguh tak ingin Bryan melihatnya terpesona oleh senyum itu. Lelaki itu benar-benar memanfaatkan ketampanannya dengan baik. “Aku terus menunggu pesan darimu.” Bryan mengangkat tangan, menunjukkan bekas jahitan di sana. “Padahal aku sengaja membuat ini agar kamu peduli, tapi kamu sama sekali tak menghubungi aku.”Bryan memiringkan kepalanya. Pria itu menilik ekspresi wajah Tania. Mati-matian Tania berusaha agar tak terlihat tegang. Namun, apa daya. Mata elang Bryan berhasil menangkap kegelisahannya. “Ini masih sakit, Tania.”Bryan terus membuat Tania terpojok. Ia akhirnya menghela sebelum balas menatap Bryan. “Itu sudah

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   S2 Bab 17

    “Selamat pagi Mr. Ziv, saya ingin mengajukan kerja sama untuk wine eksklusif—”Tania menghela lelah. Ia sudah merangkai kata dengan baik, sekarang tinggal mengirimkan pesannya. “Kurasa aku harus menanyakan tentang keadaan tangannya juga. Ini bukan bentuk perhatian, tapi hanya kepedulian antar sesama manusia.”Setelah menambahkan pertanyaan pada pesan yang dikirim, Tania kembali duduk di kursinya. Ia menunggu tidak sabaran. Jari-jemari Tania mengetuk meja berkali-kali. Baru semenit, tapi terasa seperti sejam. Kenapa Bryan belum juga membalas pesannya? Apa Bryan sibuk? Ini kan jam istirahat. Farah bahkan sedang makan di luar. “Apa ia mengabaikan aku?!” Benak Tania penuh dengan tuduhan. Ia mulai membayangkan jika Bryan sengaja melakukan itu agar Tania merasa kesal. Dan sungguh, Bryan berhasil. “Apa aku harus menelponnya?” Jari Tania berhenti di atas tombol hijau. “Haruskah?” Tanpa menunggu, Tania me

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   S2 Bab 16

    “Penjualan wine Grand Velora naik pesat.” Laporan itu membuat senyum Tania merekah sempurna. Ia sedang berada di ruang meeting. Mereka sedang melakukan rapat bulanan seperti biasa. “Semua berkat Bu Tania, yang berhasil mendapatkan kontrak eksklusif dengan Mr. Ziv.” Di kursi utama dalam ruangan, Rafael mengulum senyum senang. Tania ikut merasa puas. Setelah bertahun-tahun, akhirnya ia diakui di dalam Grand Velora. Bukan karena statusnya sebagai istri Rafael, tapi karena usahanya sendiri. “Kalau begitu, kita harus membuat rencana yang lebih besar.” Rafael meminta peserta rapat untuk memberikan ide. Banyak manajer mengacungkan tangan dan menyampaikan usul. Namun, belum ada satu yang benar-benar membuat Rafael tertarik. Karena waktu istirahat sudah tiba, Rafael mengakhiri rapat dan meminta agar ide-ide dari rapat hari ini ditampung dan disampaikan padanya lewat Dika. “Tania, tetap di sini.” Rafael meminta Tania tidak

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   S2 Bab 15

    “Rafael!” Tania berusaha keras menahan erangan yang keluar dari bibirnya. Saat ini, ia sedang berbaring di atas ranjang Zayne. Fiore belum selesai membacakan cerita untuk putra kesayangannya itu. Ia bahkan baru sampai di tengah cerita. “Ada apa, Mommy?” Kedua mata Zayne jadi melotot lagi. Anak kecil yang sebelumnya hampir terlelap, jadi segar kembali. Semua karena ulah Rafael. Rafael yang tidak sabaran. Suami Tania itu ikut menaiki ranjang, lalu memeluk Tania dari belakang. Awalnya, mereka tampak seperti sebuah keluarga bahagia, sampai tangan Rafael berubah ramah dan mulai menggerayangi tubuh Tania. Tania masih menahan diri, tapi Rafael malah memberi sebuah kecupan di ceruk lehernya. Tania tidak tahan lagi. “Daddy mengganggu Mommy.” Tania mengeluh. “Bolehkah Mommy meminta Daddy keluar?” Tania berharap Zayne mengangguk setuju dengan saran darinya. Namun, putra kecilnya itu malah menggeleng. “Jangan! Nanti Daddy kes

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status