Share

Bab 19

[Tanya dulu suaminya, Bun, dia memilihmu atau istri pertamanya?]

[Mbaknya juga salah, harusnya sarankan suaminya untuk menggugat cerai ke pengadilan sewaktu kalian hendak menikah.]

[Wah, Mbak sama aja dengan pelakor dong, ya?!]

[Sabar, Bun. Semoga sabarmu menjadi berkah.]

Namun, ada satu akun yang berkomentar agak menyentil hatiku. Akun itu bernama @Zahra_Lailatul

[Lagian, kok mau-maunya nikah sama duda nggak jelas gitu? Dibilang duda ya bukan, dibilang punya istri yaa orang istrinya gak ada. Gini aja, Bun, coba Bunda pulang ke rumah orang tua dulu selama beberapa hari. Lihat apalah suami Bunda akan mengejar atau diam saja? Jika memang dia mengejar, maka pertahankan. Insya Allah, pahala selalu mengikutimu karena telah bersabar menghadapi istri pertama yang bersifat jelek itu, tapi, kalau suamimu nggak nyusul, ya sudah, buat apa lagi? Jangan siksa hati sendiri karena terlalu mencintai. Keep spirit ya, Bun!]

Aku tertegun, haruskah kuikuti caranya.

"Ning, tolong, jangan tinggalin ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status