Share

Mempelai Wanita yang Lenyap

last update Last Updated: 2023-10-17 14:43:49

"Ukhh ... kepalaku rasanya seperti mau pecah!" keluh Joshua. 

Sinar matahari yang terang menyilaukan matanya ketika dia membuka mata pertama kalinya seusai pesta semalam. Kamar pengantin yang dihias dengan indah itu hanya ada dirinya sendirian. Saat kesadaran memasuki benaknya, dia bangun dan mencari mempelai wanitanya yang tak nampak di mana pun. 

"Eva ... Eva Sayang! Di mana kamu?" panggilnya nyaring sembari memeriksa kamar mandi yang ternyata kosong. Joshua bertolak pinggang dengan setelan jasnya yang kusut. Dia berpikir keras mengenai keberadaan istrinya. 

Hari memang sudah siang, jam dinding menunjukkan pukul 11.30 waktu New York. Sayup-sayup dia dapat mendengar suara hiruk pikuk lalu lintas di depan hotel bintang 5 yang disewa keluarganya.

"Apa mungkin Eva sedang menemui sanak saudara kami di restoran hotel? Aku pasti telah membuatnya kecewa karena menungguku semalaman dan malah tumbang karena mabuk berat. Aku harus mandi sekarang!" Joshua pun bergegas melepas pakaiannya dan mandi di bawah shower air dingin untuk menyegarkan sel-sel tubuhnya yang masih kelelahan seusai perayaan besar.

Setelah mandi dan berpakaian dengan baju ganti bersih dari kopernya, Joshua segera turun ke lantai satu di mana restoran hotel berada. Memang tempat itu masih ramai oleh tamu undangan dan sanak saudara yang bercengkrama bersama ayah ibunya. Namun, sejauh matanya memandang sang mempelai wanita tak ada di mana pun. 

Hingga saat seorang pelayan restoran lewat di hadapannya, Joshua menghentikannya dan bertanya, "Apa kau melihat mempelai wanita keluarga Cheng?"

"Maaf, Tuan. Seharusnya beliau masih bersama suaminya karena mereka belum turun sedari pagi tadi!" jawab pelayan pria itu mengendikkan bahunya. Dia pun tak mengenali Joshua sebagai sang mempelai pria.

'Sialan, di mana Eva? Sungguh merisaukan sekali?' batin Joshua gundah seraya mencari keluarga Xin di restoran itu. Dan memang orang tua Eva ada di meja sebelah yang ditempati Tuan Winston Cheng dan Nyonya Helena Cheng.

Maka dengan cemas Joshua melangkahkan kakinya buru-buru menghampiri meja keluarga Xin. "Selamat siang, Papa Mama Mertua!" sapanya dengan raut wajah panik.

"Selamat siang, Joshua. Kuharap malam pertama kalian berlangsung sukses. Di mana istrimu?" jawab Tuan Edmund Xin dengan senyuman lebar.

Semua mata tertuju kepada sosok sang mempelai pria yang datang tanpa istrinya. Mereka penasaran apakah Eva Xin kelelahan pasca menjalani malam pertamanya atau ada apa sebenarnya?

"Maaf, Papa Mertua. Namun, saya ke mari untuk mencari keberadaan Eva, istriku. Semalam saya mabuk berat hingga tak sempat menemuinya. Saya pikir dia marah dan turun sendirian ke restoran tanpa menunggu saya bangun!" tutur Joshua menjelaskan kejadian yang sebenarnya dengan rasa bersalah atas keteledorannya.

"APA?!" seru Tuan Edmund Xin dengan emosi bercampur aduk tersirat dari wajahnya. Pria berumur dengan wajah aristokrat itu bangkit dari kursinya lalu memanggil tangan kanan terpercayanya, "Chao Yansong, cari puteri kesayanganku sampai ketemu! Suaminya tak bisa menjaganya di hari pertama mereka menikah, huhh sungguh memalukan!"

Wajah Joshua sontak merah padam karena rasa malu dan amarah dipermalukan di hadapan publik oleh papa mertuanya. Dia pun berpamitan untuk ikut mencari istrinya yang lenyap entah ke mana. Sebenarnya dia sangat mencintai Eva Xin, tetapi saat ini rasanya dia ingin menampar wanita itu karena telah mempermalukannya sebagai suami di hadapan keluarga besar mereka.

Tuan Winston dan istrinya segera menyusul Joshua dengan sama cemasnya. Kemudian ayah Joshua menangkap bahu puteranya seraya bertanya, "Josh, ada apa dengan keributan ini? Jelaskan kepada kami dengan singkat!"

"Papa, Mama, mempelai wanitaku hilang dari kamar kami ketika aku bangun tidur. Jadi aku turun mencarinya ke restoran tadi. Ternyata Eva tak ada juga di sana!" Joshua bersedekap seraya memijit pelipisnya yang bertambah nyeri saja.

"Astaga, kita harus segera menemukan istrimu. Apa kau sudah menghubungi ponsel Eva?" ujar Nyonya Helena Cheng dengan bijak.

Joshua merogoh saku jasnya lalu mengeluarkan HP miliknya. Dia menelepon nomor Eva, tetapi ponsel istrinya tak aktif. "Mati ponselnya, Ma! Sungguh istri yang payah, aku tak menyangka dia akan bertingkah seperti ini setelah aku menikahinya. Dia selalu bertindak cerdas dan patuh kepadaku saat kami berpacaran dulu," gerutu pria itu mendongkol.

Orang-orang yang bekerja untuk keluarga Cheng dan Xin berseliweran di setiap lantai hotel bintang 5 itu. Namun, hingga satu jam penuh tak ada seorang pun yang berhasil menemukan Eva.

Mereka tidak menyadari bahwa selain Eva, ada sosok penting yang selalu terabaikan yang ikut menghilang yaitu Jason Cheng. Perayaan di hotel bintang 5 itu pun bubar dengan insiden memalukan yang membuat seseorang tertawa puas karena rencananya berjalan mulus.

Tuan Edmund Xin dan Nyonya Rosaline Xin berpamitan dengan dingin kepada besan mereka lalu bergegas pulang ke kediaman Xin. Kedua orang tua Eva berharap puteri mereka pulang ke rumah dengan selamat pasca kecewa dengan suaminya yang tak dapat diandalkan itu.

"Aarrghhh, sialan! Di mana kau, Eva Xin?!" teriak Joshua dengan gelombang amarah yang menggelegak di dadanya saat dia duduk di dalam mobil pribadinya. Kemudian dia bertitah kepada asisten pribadinya, Lucas Wang, "Hey, Lucas, cari istriku sampai ketemu. Kerahkan seluruh anak buah Grup Cheng Yi untuk mencari Eva Xin di seluruh penjuru kota New York!"

Sementara itu wanita yang keberadaannya sedang dicari-cari orang banyak sedang tergolek lemah di atas ranjang kabin pribadi Jason yang ada dalam kapal Great Oceania meninggalkan pelabuhan New York dan berlayar di samudera luas yang membiru.

"Hey, Cantik. Kenapa tidurmu lama sekali? Apa kau baik-baik saja?" tanya Jason cemas seraya menyentuh dahi serta leher Eva Xin. Sepertinya wanita itu demam, dia pun bergegas mencari Joel Yi di luar kabinnya.

"Joel, panggil Dokter Ma ke kabinku. Wanita penghibur yang semalam melayaniku sepertinya kurang sehat!" titah Jason yang segera ditanggapi oleh asisten pribadinya. Joel bergegas ke sisi lain kapal mencari Dokter Ma Jingwu.

Dalam sekejap saja kondisi Eva berhasil tertangani, Dokter Ma memasang selang infus di pembuluh nadi pergelangan tangan wanita itu dan juga menyuntikkan beberapa obat dan multivitamin.

"Tak perlu kuatir, Master Jason. Wanita ini hanya kelelahan dan mengalami penurunan tekanan darah akibat aktivitas yang berlebihan. Segalanya akan normal setelah rehidrasi. Berikan makanan yang bergizi saat dia bangun nanti!" pesan Dokter Ma sebelum keluar dari kabin tuan mudanya. Dia dipekerjakan untuk pelayaran jarak jauh ini untuk merawat kesehatan awak kapal Great Oceania.

Dengan sabar Jason menanti hingga Eva yang hingga kini belum dia ketahui namanya, terbangun dari tidur panjangnya. Pria itu duduk bersandar di kepala ranjang sisi tempat tidur yang kosong menemani Eva sambil membaca buku tebal tentang ilmu bisnis modern yang baginya menarik untuk dipraktikkan dalam perusahaan Grup Cheng Yi cabang Pulau K.

"TOK TOK TOK." Pintu kabinnya diketok dari luar, Jason pun menutup bukunya lalu membukakan pintu.

"Makan siang, Tuan Muda!" ujar anak buah Chef Edwin Lin mendorong kereta makan susun 4 masuk ke kabin pribadi bos besarnya.

Dengan cekatan Yenlie menyajikan menu-menu lezat masakan chef kapal ke meja makan bundar bertaplak putih. Aroma makanan yang menggugah selera itu membangunkan wanita cantik yang di kesehariannya berprofesi sebagai Head Chef Golden Lantern Restaurant cabang New York City.

"Ohh ... aku lapar!" ucapnya pelan yang sontak membuat Jason menoleh lalu bergegas menghampirinya di atas ranjang.

"Sayang, apa kamu mau kusuapi dengan bubur ayam?" tawar Jason sembari menopang tubuh ramping yang nampak ringkih itu dengan lengannya yang kokoh.

"Iya, Hubby. Suapi aku!" jawab Eva dengan tatapan mata penuh cinta. Dia masih belum menyadari sosok pria yang mirip bak pinang dibelah dua dengan Joshua Cheng itu bukanlah suami yang dia nikahi 24 jam yang lalu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Yanti Amir
ya ampun Eva saking nikmatnya dan juga lelah akibat digempur oleh Jason sehingga kamu belum juga sadar ya gimana reaksi ya Eva y kalau dia sadar nanti
goodnovel comment avatar
Icha Qazara Putri
Wah Jason membawa Eva kemana tuh kok berada di kapal. Eva masih belum sadar ya kalau Jason bukan Joshua. karna Mereka kembar jadi susah untuk membedakan. si Jason percaya banget lagi kalau Eva adalah wanita penghibur nya.
goodnovel comment avatar
Riani Handoko
Josua ga perlu emosi dan mnyalahkan Eva Smua ini terjdi karna kebod*han km anadai saja km pergi nya ke kmar pengantin bkan mlah mabuk"n pasti kekacaun ini ga bkal terjdi dsni Eva cma korban
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Harta yang Paling Berharga (THE END)

    Tahun-tahun hukuman pidana yang dijalani Welson Liu sama sekali tidak menyeramkan, sekalipun kehidupan dalam penjara itu keras dan menuntut kehati-hatian bersikap serta bertindak. Welson tahu kapan dia harus mengalah sekalipun ditindas penjahat yang menjadi penguasa penjara demi keselamatannya sendiri. Tak jarang dia dihajar hingga memar dan berdarah-darah oleh narapidana lain yang tidak menyukainya. Namun, sipir penjara baik dan menolongnya hingga lama kelamaan dia menjadi tahanan senior. Dia lebih dihargai oleh rekan-rekan satu penjara lain di Wyoming tersebut. Di sana Welson Liu belajar menjadi sosok preman sekalipun tadinya dia seorang tuan muda konglomerat."Welson Liu, ada yang membesukmu. Cepatlah keluar!" seru penjaga penjara di depan pintu sel tahanan sambil membuka kunci gembok.Wajah pria bercambang subur itu terhiasi oleh senyum bahagia. Ini adalah akhir pekan, dia sudah hapal bahwa istri dan anaknya pasti mengunjunginya di Wyoming Correctional Facility. Welson melangkah

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Membuka Lembaran Hidup Baru

    "Vonis persidangan Tuan Welson Albertus Liu melawan negara dalam kasus percobaan pembunuhan Tuan Oliver Jason Cheng telah diputuskan yaitu sanksi pidana selama tujuh tahun di Wyoming Correctional Facility, Negara Bagian New York. Demikian putusan dari Hakim Ulysses Malcom!" "TOK TOK TOK!" Palu hakim diketok tiga kali mengakhiri kasus percobaan pembunuhan terhadap Jason Cheng yang merengut nyawa pengemudi mobil.Seisi ruang pengadilan negara bagian New York sontak riuh, pihak keluarga Liu merasakan kesedihan yang mendalam. Sedangkan, keluarga Cheng dan keluarga Xin merasa puas dengan hasil vonis sidang yang baru saja diputuskan oleh hakim.Awak media heboh meliput kasus yang menjadi pusat perhatian publik karena melibatkan dua grup konglomerasi terkaya di China Town. Lampu blitz kamera berkilat-kilat mengabadikan peristiwa tak terlupakan dalam sejarah kelam persaingan bisnis tycoon asal China yang berdarah tersebut.Brenda Yin sambil menggendong Shawn menghentikan rombongan polisi yan

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Kembali Dari Pintu Kematian

    "Ohh ... Mister Jason Cheng!" seru Suster Angelina Collins yang baru saja selesai menyuntikkan obat di pembuluh nadi pasien ICU itu.Jason merasakan sakit yang hebat di bagian kepalanya hingga seperti mau pecah saja, pandangannya masih berputar-putar melihat langit-langit putih di ruang perawatannya. Dia bergumam, "Ugh ... tolong, pusing—" Segera saja perawat berusia awal tiga puluh tahun itu berlari memanggil Dokter Russell Octario di ruangan praktiknya. Kemudian dokter asal Mexico itu bergegas masuk ke ruang ICU untuk memeriksa kondisi pasiennya yang tadinya tak sadar."Apa Anda bisa mendengar kata-kata saya, Sir?" tanya Dokter Russell sambil memeriksa fungsi organ vital Jason dengan stetoskop. "Ya, Dok. Kepala saya sakit sekali dan rasanya berputar-putar!" jawab Jason dengan lemas.Dokter Russell berkata, "Segalanya akan baik-baik saja, dengan kembali sadar, itu sudah sangat bagus. Kami tetap monitor kondisi Anda dan berikan perawatan intensif hingga nanti pulih. Tolong jangan ba

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Berjuang Membela Nasib Adiknya

    "APA?!" Joshua berteriak seakan tak percaya ketika Arthur Devlinski melaporkan kecelakaan yang menimpa Jason sekeluarga di jembatan tol layang saat berangkat ke Bandara John F. Kennedy tadi pagi."Temani aku ke rumah sakit sekarang, Lucas!" ujar Joshua kepada asisten pribadinya seraya bergegas keluar dari ruangan presdir mall. Jantungnya serasa dipukul kencang, ini kabar buruk yang tak terduga. Joshua diikuti oleh beberapa pengawalnya turun dengan lift. Sebuah mobil sedan telah menunggu di depan pintu lobi utama mall, sopir segera melajukan kendaraan ke rumah sakit. Di dalam mobilnya Joshua menghubungi kepala sekuriti rumah dan mall untuk memeriksa rekaman kamera CCTV di mana mobil yang dipakai Jason dan mengalami kecelakaan itu terparkir sejak kemarin. Tak ada yang nampak kebetulan karena sopir keluarga Cheng yang mengantarkan Jason sekeluarga itu telah melayani selama belasan tahun. Pria paruh baya itu sangat hati-hati bila menyetir mobil, pasti ada yang salah dengan mesin mobilny

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Tragedi Kecelakaan Di Jembatan Tol Layang

    "Jason, bisakah kau berkompetisi dengan sportif? Aku memintamu untuk menyalakan listrik mall waktu itu, kenapa masih saja ada gangguan listrik hingga hari ini?" cecar Welson Liu di kantor Jason Cheng.Mendengar protes Welson Liu, tentu saja Jason hanya bisa tertawa. Dia pun menjawab, "Kurasa itu sama sekali bukan karena perbuatanku, tak ada buktinya juga kalau aku yang mengakali aliran listrik mall Grup Liu Dao. Itu hanya sekadar asumsimu saja, Sir!" Joshua pun menimpali dengan kebingungan bercampur kesal di sebelah sofa adiknya, "Seharusnya kau tanyakan ke teknisi PLN, kenapa malah ke Jason? Dia bukan insinyur listrik, dia ini CEO!" Namun, Welson Liu berdecak kesal. "Kau tidak tahu apa-apa, Joshua. Diamlah!" Kemudian dia berkata lagi kepada Jason, "katakan apa syarat darimu agar mallku kembali normal!" "Maaf, aku tak butuh apa pun darimu, Tuan Muda Liu. Aku hanya mengurusi mall Grup Cheng Yi East Star dan nampaknya usahaku sudah cukup berhasil. Lusa aku akan kembali menyerahkan ma

  • Malam Pertama dengan Adik Kembar Suamiku   Warning, Mall Eror!

    "Master Welson, listrik di mall sudah menyala!" lapor Julius Ma dengan penuh semangat di kantor hotel bosnya.Welson Liu tertawa pongah mendengar berita baik itu, dia berpikir masalahnya telah berakhir. Dia lalu bangkit dari kursi presdir lalu bergegas meninggalkan ruangan untuk meninjau langsung situasi mall pasca delapan hari tutup.Sayangnya bagian sayur dan buah segar mengalami pembusukan akibat lama tanpa pendingin. Lantai juga kotor karena tak ada cleaning service yang bekerja dalam kondisi gelap gulita sepanjang hari."Julius, suruh bagian cleaning service membersihkan semua bagian dalam mall ini! Kita masih belum bisa buka dan menerima pengunjung dalam kondisi berantakan begini!" seru Welson Liu frustasi sembari berkacak pinggang."Tentu, Sir. Segera saya suruh mereka membereskan kekacauan mall!" sahut Julius Ma sigap. Dia segera menelepon kepala bagian kebersihan mall.Dalam waktu kurang dari 24 jam, semua lantai dan dinding mall telah bersih sempurna. Welson Liu pun menyuruh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status