Share

Mempelai Wanita yang Lenyap

"Ukhh ... kepalaku rasanya seperti mau pecah!" keluh Joshua. 

Sinar matahari yang terang menyilaukan matanya ketika dia membuka mata pertama kalinya seusai pesta semalam. Kamar pengantin yang dihias dengan indah itu hanya ada dirinya sendirian. Saat kesadaran memasuki benaknya, dia bangun dan mencari mempelai wanitanya yang tak nampak di mana pun. 

"Eva ... Eva Sayang! Di mana kamu?" panggilnya nyaring sembari memeriksa kamar mandi yang ternyata kosong. Joshua bertolak pinggang dengan setelan jasnya yang kusut. Dia berpikir keras mengenai keberadaan istrinya. 

Hari memang sudah siang, jam dinding menunjukkan pukul 11.30 waktu New York. Sayup-sayup dia dapat mendengar suara hiruk pikuk lalu lintas di depan hotel bintang 5 yang disewa keluarganya.

"Apa mungkin Eva sedang menemui sanak saudara kami di restoran hotel? Aku pasti telah membuatnya kecewa karena menungguku semalaman dan malah tumbang karena mabuk berat. Aku harus mandi sekarang!" Joshua pun bergegas melepas pakaiannya dan mandi di bawah shower air dingin untuk menyegarkan sel-sel tubuhnya yang masih kelelahan seusai perayaan besar.

Setelah mandi dan berpakaian dengan baju ganti bersih dari kopernya, Joshua segera turun ke lantai satu di mana restoran hotel berada. Memang tempat itu masih ramai oleh tamu undangan dan sanak saudara yang bercengkrama bersama ayah ibunya. Namun, sejauh matanya memandang sang mempelai wanita tak ada di mana pun. 

Hingga saat seorang pelayan restoran lewat di hadapannya, Joshua menghentikannya dan bertanya, "Apa kau melihat mempelai wanita keluarga Cheng?"

"Maaf, Tuan. Seharusnya beliau masih bersama suaminya karena mereka belum turun sedari pagi tadi!" jawab pelayan pria itu mengendikkan bahunya. Dia pun tak mengenali Joshua sebagai sang mempelai pria.

'Sialan, di mana Eva? Sungguh merisaukan sekali?' batin Joshua gundah seraya mencari keluarga Xin di restoran itu. Dan memang orang tua Eva ada di meja sebelah yang ditempati Tuan Winston Cheng dan Nyonya Helena Cheng.

Maka dengan cemas Joshua melangkahkan kakinya buru-buru menghampiri meja keluarga Xin. "Selamat siang, Papa Mama Mertua!" sapanya dengan raut wajah panik.

"Selamat siang, Joshua. Kuharap malam pertama kalian berlangsung sukses. Di mana istrimu?" jawab Tuan Edmund Xin dengan senyuman lebar.

Semua mata tertuju kepada sosok sang mempelai pria yang datang tanpa istrinya. Mereka penasaran apakah Eva Xin kelelahan pasca menjalani malam pertamanya atau ada apa sebenarnya?

"Maaf, Papa Mertua. Namun, saya ke mari untuk mencari keberadaan Eva, istriku. Semalam saya mabuk berat hingga tak sempat menemuinya. Saya pikir dia marah dan turun sendirian ke restoran tanpa menunggu saya bangun!" tutur Joshua menjelaskan kejadian yang sebenarnya dengan rasa bersalah atas keteledorannya.

"APA?!" seru Tuan Edmund Xin dengan emosi bercampur aduk tersirat dari wajahnya. Pria berumur dengan wajah aristokrat itu bangkit dari kursinya lalu memanggil tangan kanan terpercayanya, "Chao Yansong, cari puteri kesayanganku sampai ketemu! Suaminya tak bisa menjaganya di hari pertama mereka menikah, huhh sungguh memalukan!"

Wajah Joshua sontak merah padam karena rasa malu dan amarah dipermalukan di hadapan publik oleh papa mertuanya. Dia pun berpamitan untuk ikut mencari istrinya yang lenyap entah ke mana. Sebenarnya dia sangat mencintai Eva Xin, tetapi saat ini rasanya dia ingin menampar wanita itu karena telah mempermalukannya sebagai suami di hadapan keluarga besar mereka.

Tuan Winston dan istrinya segera menyusul Joshua dengan sama cemasnya. Kemudian ayah Joshua menangkap bahu puteranya seraya bertanya, "Josh, ada apa dengan keributan ini? Jelaskan kepada kami dengan singkat!"

"Papa, Mama, mempelai wanitaku hilang dari kamar kami ketika aku bangun tidur. Jadi aku turun mencarinya ke restoran tadi. Ternyata Eva tak ada juga di sana!" Joshua bersedekap seraya memijit pelipisnya yang bertambah nyeri saja.

"Astaga, kita harus segera menemukan istrimu. Apa kau sudah menghubungi ponsel Eva?" ujar Nyonya Helena Cheng dengan bijak.

Joshua merogoh saku jasnya lalu mengeluarkan HP miliknya. Dia menelepon nomor Eva, tetapi ponsel istrinya tak aktif. "Mati ponselnya, Ma! Sungguh istri yang payah, aku tak menyangka dia akan bertingkah seperti ini setelah aku menikahinya. Dia selalu bertindak cerdas dan patuh kepadaku saat kami berpacaran dulu," gerutu pria itu mendongkol.

Orang-orang yang bekerja untuk keluarga Cheng dan Xin berseliweran di setiap lantai hotel bintang 5 itu. Namun, hingga satu jam penuh tak ada seorang pun yang berhasil menemukan Eva.

Mereka tidak menyadari bahwa selain Eva, ada sosok penting yang selalu terabaikan yang ikut menghilang yaitu Jason Cheng. Perayaan di hotel bintang 5 itu pun bubar dengan insiden memalukan yang membuat seseorang tertawa puas karena rencananya berjalan mulus.

Tuan Edmund Xin dan Nyonya Rosaline Xin berpamitan dengan dingin kepada besan mereka lalu bergegas pulang ke kediaman Xin. Kedua orang tua Eva berharap puteri mereka pulang ke rumah dengan selamat pasca kecewa dengan suaminya yang tak dapat diandalkan itu.

"Aarrghhh, sialan! Di mana kau, Eva Xin?!" teriak Joshua dengan gelombang amarah yang menggelegak di dadanya saat dia duduk di dalam mobil pribadinya. Kemudian dia bertitah kepada asisten pribadinya, Lucas Wang, "Hey, Lucas, cari istriku sampai ketemu. Kerahkan seluruh anak buah Grup Cheng Yi untuk mencari Eva Xin di seluruh penjuru kota New York!"

Sementara itu wanita yang keberadaannya sedang dicari-cari orang banyak sedang tergolek lemah di atas ranjang kabin pribadi Jason yang ada dalam kapal Great Oceania meninggalkan pelabuhan New York dan berlayar di samudera luas yang membiru.

"Hey, Cantik. Kenapa tidurmu lama sekali? Apa kau baik-baik saja?" tanya Jason cemas seraya menyentuh dahi serta leher Eva Xin. Sepertinya wanita itu demam, dia pun bergegas mencari Joel Yi di luar kabinnya.

"Joel, panggil Dokter Ma ke kabinku. Wanita penghibur yang semalam melayaniku sepertinya kurang sehat!" titah Jason yang segera ditanggapi oleh asisten pribadinya. Joel bergegas ke sisi lain kapal mencari Dokter Ma Jingwu.

Dalam sekejap saja kondisi Eva berhasil tertangani, Dokter Ma memasang selang infus di pembuluh nadi pergelangan tangan wanita itu dan juga menyuntikkan beberapa obat dan multivitamin.

"Tak perlu kuatir, Master Jason. Wanita ini hanya kelelahan dan mengalami penurunan tekanan darah akibat aktivitas yang berlebihan. Segalanya akan normal setelah rehidrasi. Berikan makanan yang bergizi saat dia bangun nanti!" pesan Dokter Ma sebelum keluar dari kabin tuan mudanya. Dia dipekerjakan untuk pelayaran jarak jauh ini untuk merawat kesehatan awak kapal Great Oceania.

Dengan sabar Jason menanti hingga Eva yang hingga kini belum dia ketahui namanya, terbangun dari tidur panjangnya. Pria itu duduk bersandar di kepala ranjang sisi tempat tidur yang kosong menemani Eva sambil membaca buku tebal tentang ilmu bisnis modern yang baginya menarik untuk dipraktikkan dalam perusahaan Grup Cheng Yi cabang Pulau K.

"TOK TOK TOK." Pintu kabinnya diketok dari luar, Jason pun menutup bukunya lalu membukakan pintu.

"Makan siang, Tuan Muda!" ujar anak buah Chef Edwin Lin mendorong kereta makan susun 4 masuk ke kabin pribadi bos besarnya.

Dengan cekatan Yenlie menyajikan menu-menu lezat masakan chef kapal ke meja makan bundar bertaplak putih. Aroma makanan yang menggugah selera itu membangunkan wanita cantik yang di kesehariannya berprofesi sebagai Head Chef Golden Lantern Restaurant cabang New York City.

"Ohh ... aku lapar!" ucapnya pelan yang sontak membuat Jason menoleh lalu bergegas menghampirinya di atas ranjang.

"Sayang, apa kamu mau kusuapi dengan bubur ayam?" tawar Jason sembari menopang tubuh ramping yang nampak ringkih itu dengan lengannya yang kokoh.

"Iya, Hubby. Suapi aku!" jawab Eva dengan tatapan mata penuh cinta. Dia masih belum menyadari sosok pria yang mirip bak pinang dibelah dua dengan Joshua Cheng itu bukanlah suami yang dia nikahi 24 jam yang lalu.

Comments (11)
goodnovel comment avatar
Yanti Amir
ya ampun Eva saking nikmatnya dan juga lelah akibat digempur oleh Jason sehingga kamu belum juga sadar ya gimana reaksi ya Eva y kalau dia sadar nanti
goodnovel comment avatar
Icha Qazara Putri
Wah Jason membawa Eva kemana tuh kok berada di kapal. Eva masih belum sadar ya kalau Jason bukan Joshua. karna Mereka kembar jadi susah untuk membedakan. si Jason percaya banget lagi kalau Eva adalah wanita penghibur nya.
goodnovel comment avatar
Riani Handoko
Josua ga perlu emosi dan mnyalahkan Eva Smua ini terjdi karna kebod*han km anadai saja km pergi nya ke kmar pengantin bkan mlah mabuk"n pasti kekacaun ini ga bkal terjdi dsni Eva cma korban
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status