Share

Butuh Tapi Gengsi

"Berhenti, Za. Aku nggak kuat lagi," ucap Rania seraya mengatur napasnya yang ngos-ngosan.

Keduanya berhenti di sebuah jalan yang cukup sepi, Reza menyapu pandangannya ke sekeliling, ia khawatir jika mereka masih mengejar. Entah kenapa Reza merasa ada yang aneh dan juga janggal.

"Mereka sudah tidak mengejar kita," kata Reza seraya bernapas lega.

"Iya, Za." Rania mengangguk. Reza menatap wajah Rania yang basah oleh keringat.

"Kamu capek?" tanya Reza. Sementara Rania hanya mengangguk.

"Ya udah kita pulang sekarang," kata Reza.

"Ish, aku pikir sini aku gendong. Nggak tahunnya cuma ngajak pulang." Rania ngedumel, gara-gara kesal dengan jawaban yang Reza berikan.

"Emang mau digendong," tawarnya. Sontak Rania terkejut, ia pikir Reza tidak akan mendengarnya.

"Enggak, aku bisa jalan sendiri," kata Rania seraya melangkahkan kakinya mendahului Reza.

"Huh dasar, wanita memang selalu begitu, gengsinya kegedean," gerutunya. Reza bergegas mengikuti langkah istrinya itu.

Setelah cukup lama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Idewa Ayu Eka Rasmini
ceritanya bagus seneng bacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status