Lydia dan Gabrielle tiba di rumah, namun Gabrielle tetap cerewet sepanjang perjalanan, "Wanita tua dari keluarga Tansen itu benar-benar aneh. Kalau dia tidak tua, aku pasti akan memberinya pelajaran!"Lydia tersenyum seperti biasa, "Lupakan saja, jangan terlalu dipikirkan. Lagi pula, kita sudah tidak memiliki hubungan lagi."Saat keduanya masuk ke dalam rumah, mereka melihat Nixon Agustine yang jarang terlihat, duduk di sofa dengan wajah serius sambil membaca koran. Dia terlihat diam dan kaku.Lydia dengan senang hati mendekat dan memeluknya dari belakang, merengek dengan manja. Meskipun sudah tiga tahun tidak bertemu, hubungan mereka masih akrab."Kakak, akhirnya kamu kembali. Kenapa kamu mengantarku pulang dan langsung menghilang?"Nixon dengan tulus menerima perlakuan manja Lydia, meski dia tampak agak kaku dan dingin. Namun, suasana hangat antara mereka memecah perasaan dinginnya."Ada pertemuan penting yang harus aku ikuti, tetapi aku langsung kembali begitu selesai. Ini hadiah un
Lydia mengunggah foto Olivia dan Dylan tidur bersama secara mesra.Apa yang dulunya merupakan pisau tajam yang digunakan untuk melukai Lydia, kini menjadi tameng bagi dirinya sendiri."Kepada pak Dylan Tansen, kami sangat menyesal atas hilangnya Kalung Mystic Dream. Malam sebelumnya, kami telah mengontrak detektif swasta terkemuka untuk menyelidiki keberadaan kalung tersebut. Hasilnya, kami menemukan bahwa kalung tersebut saat ini berada di tangan Monika Tansen, yang tampaknya telah menghabiskan uangnya dengan bermain judi di negara Jade. Kami berharap informasi ini akan membantu mengungkap keberadaan kalung tersebut."Lampiran berisi laporan resmi dari detektif pribadi yang terkenal dan misterius, serta foto Kalung Mystic Dream yang ditemukan di atas meja judi, di tangan Monika.Dalam sekejap, skandal yang sudah memanas tiba-tiba mencapai puncaknya. Berita ini tidak hanya menarik perhatian di dunia maya, tetapi juga memperoleh perhatian besar berkat bantuan detektif pribadi terkemuka!
Dylan menutup teleponnya dan mengusap pelipisnya, wajahnya semakin terlihat marah.Dylan menutup teleponnya dan mengusap pelipisnya, dia tampak semakin marah. Pria itu mencoba menelepon Lydia, tetapi seperti dugaannya, tidak ada jawaban. Sepertinya pria tersebut telah diblokir dari daftar kontak Lydia.Dylan membanting ponselnya di atas meja sambil memandang Tony dengan tatapan kejam. “Cari tahu keberadaan Lydia, aku ingin tahu hasilnya dalam lima belas menit.”Pekerjaan Tony sudah berada di ujung tanduk, pria itu menundukkan kepalanya lebih rendah lagi dan cepat-cepat bekerja.Kurang dari lima belas menit, Tony kembali dan berkata, “Pak Dylan, dari hasil penyelidikannya, sepertinya Nona Lydia sudah tidak berada di Kota Alusia.”Bibir tipis Dylan meruncing dan ekspresi wajahnya semakin gelap.Setengah jam kemudian, Dylan menghapus pernyataan yang merugikan Lydia dan meminta maaf, menjelaskan bahwa ini semua adalah kesalahpahaman. Namun, tidak ada pembicaraan tentang pernikahan mereka
Di dalam ruangan berkilauan dengan cahaya, setiap tamu yang hadir memiliki identitas yang luar biasa. Undangan mereka di pesta tersebut sudah menjadi bukti bahwa mereka adalah bagian dari kalangan kelas atas.Pada saat ini, Lydia sudah menyiapkan hati untuk bertemu Dylan lagi. Hati wanita itu sudah teguh dan segala beban pikirannya telah dilepas. Meski semua orang tahu mengenai mantan istri Dylan, tetapi Lydia tidak pernah muncul di acara resmi apa pun bersama pria itu, jadi tidak ada yang mengenali Lydia. Bahkan ketika kontroversi online tentang hubungan Dylan dan Lydia mencapai puncak tertingginya, nama Lydia hanya nama biasa yang bisa dimiliki siapa saja. Ketika sudah masuk ke dalam pesta, Lydia melirik kepada Olivia yang berada di samping Dylan, lalu dia tersenyum tipis. ‘Cepat juga wanita itu naik pangkatnya.’ Lydia berpikir demikian ketika melihat Lydia. Nixon yang sedang menggandeng lengan Lydia bisa merasakan emosi wanita itu, kemudian dia menepuk tangan Lydia dengan lembu
Olivia melihat Lydia yang sedang sendirian, wajahnya berubah suram dan dia mendekati Lydia."Lydia ...."Lydia berdiri diam, dia tahu bahwa seseorang akan mendekatinya. Tapi selain Olivia, siapa lagi yang akan menghampirinya?Mendengar seseorang memanggilnya, Lydia memalingkan kepala dan menatap Olivia dengan ekspresi datar, sedangkan Olivia memberikan ekspresi lembut dan halus, seolah-olah dia tidak berdosa. Namun, ketika Olivia mendekat, senyumannya berubah dingin, seakan wanita tersebut telah melepaskan topengnya."Untuk apa kamu datang ke acara ini? Kamu masih ingin mendekati Dylan, kan? Kalian sudah bercerai, jadi mengapa kamu masih berusaha mendekatinya? Kalau aku menjadi kamu, aku akan pergi tanpa mencari masalah." ucap Olivia dengan sinis.Lydia hanya memandang Olivia dengan tatapan penuh ejekan. "Olivia, dunia sudah tahu bahwa kamu hanya seorang pelakor, apakah kamu baik-baik saja belakangan ini?"Semua berita di media sosial telah mengungkapkan rahasia hubungan Dylan dan Ol
Semua orang dalam ruangan memberikan pandangan aneh pada tiga orang tersebut. Meskipun mereka tahu tentang rumor yang mengelilingi keluarga Tansen, tidak seorang pun berani menunjukkan ketertarikan pada peristiwa ini karena pengaruh keluarga tersebut.Apakah mungkin mantan istri itu tidak seperti yang diberitakan?Dylan mengerutkan keningnya melihat perilaku Olivia yang tidak sopan, seharusnya wanita itu membiarkan masalah ini pergi begitu saja. Ketika Dylan hendak menghentikan kekacauan itu, tiba-tiba dia melihat Lydia memalingkan wajah dinginnya.Semua orang terdiam dan heran, mereka melihat Lydia menarik Olivia dan membawanya menuju kolam. Olivia terlihat seperti anak ayam yang lemah di tangan Lydia, bahkan tidak memiliki kesempatan untuk melawan. Kemudian, setelah sampai di tepi kolam, Lydia meraih dagu Olivia dengan tangan kirinya, lalu dengan tangan kanannya menampar Olivia dengan keras!"Plak!" Suara tamparan nyaring terdengar.Olivia terjatuh ke dalam kolam lagi dengan satu ta
"Dylan! Ini bayaran yang kamu berikan kepadaku setiap kali aku donor darah selama tiga tahun terakhir. Aku kembalikan semuanya kepadamu, kita tidak ada hutang lagi ...." Lydia berbicara dengan suara yang dingin dan tegas.Mendengar kata-kata Lydia, perasaan hati Dylan terasa suram dan rumit, dia sendiri tidak bisa menjelaskan kondisi hatinya.Dan Olivia yang baru mengungkitkan masalah uang di depan semua orang, sudah tidak bisa mempermasalahkan hal tersebut karena Lydia telah memutar balikkan keadaan dengan cepat. Kali ini, Olivia sudah benar-benar meremehkan Lydia.Lydia adalah musuh bebuyutan Olivia!"Dylan, Lydia pasti akan marah kepadaku lagi, lebih baik kita pergi." ucap Olivia.Akan tetapi, Dylan tidak ingin melewatkan kesempatan ini, dia sudah susah payah mencari Lydia dan akhirnya bisa bertemunya lagi, "Tunggu aku di depan pintu."Setelah berkata itu, Dylan langsung pergi mencari Lydia. Pria itu melihat wanita tersebut sedang duduk, bersama Nixon yang sepertinya sedang berlutut
Olivia memohon dalam mobil dengan penuh kesedihan. Namun, Dylan sudah dipenuhi amarah yang tidak tertahankan. Dalam pikiran Dylan, jika kejadian kali ini palsu dan dia telah menyalahkan Lydia, apakah selama tiga tahun ini ada yang benar?Dylan sudah tidak ingin melihat wajah Olivia lagi, dia menyuruh sopirnya untuk mengantar wanita itu pulang. Pria itu memilih untuk berjalan di tengah angin malam yang dingin. Tiba-tiba, sebuah mobil sport keren berhenti secara perlahan, dan pria di dalam mobil melambai kepada Dylan, "Kak, ayo cepat masuk mobil ...."Lucas yang mengikuti Dylan keluar dari acara pesta, hendak mengajaknya pergi lagi malam itu. Tetapi Lucas tidak pernah membayangkan akan bertemu Dylan di pinggir jalan sendirian. Dylan masuk ke dalam mobil dan menyalakan rokok di kursi penumpang, lalu dia teringat dengan sosok Lydia yang sedang merokok tadi dan wajahnya membeku."Kak, tadi kamu lihat Lydia, kan? Apa hubungannya dengan Nixon?" Tanya Lucas dengan rasa ingin tahu. Sedangka