Share

Siasat melawan musuh

Author: Liya Mardina
last update Last Updated: 2023-10-28 13:10:58

Namun tetap tak ia dapati sosok apa pun selain dirinya di dalam ruangan itu.

Nampaknya, kebingungan dan kesedihan yang begitu menyiksa batinnya, membuat kepalanya memunculkan halusinasi.

***

Kediaman Deo Kendrick. Pukul dua dini hari.

Tubuh atletis pria yang kini tengah berbaring di atas ranjang dengan bertelanjang dada, nampak mengeliat penuh kegelisahan. Matanya yang terpejam menampilkan kerutan pada kedua alisnya yang menyatu. Nampaknya mimpi buruk kembali ia alami saat ini.

"Gabriela! Pegangan yang erat!" teriaknya di dalam ingatan yang kembali menghantuinya setiap malam.

Mobil mewah berwarna merah yang tengah ia kemudikan mendadak hilang kendali. Tanpa tahu apa sebabnya. Menabrak mobil lain yang sedang berada di dalam antrian lampu merah.

Rem mobil tak berfungsi sama sekali. Bahkan kecepatannya tak sedikit pun bisa dikurangi. Deo tak tahu mengapa. Padahal dirinya yakin selalu merawat mobil kesayangannya itu dengan telaten setiap bulan.

Saat itu mobil yang dikemudikannya berhasil berhenti saat menabrak mobil lain yang berada di depan mereka. Namun posisi mereka sedikit tidak tepat. Di ujung jurang yang terlihat begitu curam. Bebatuan tajam nampak menyembul keluar dari dinding-dinding tanah di sekitarnya.

"Kamu tidak apa-apa, Ela?" tanya Deo khawatir dengan deru nafas yang mulai tidak beraturan.

"Tidak, ayo cepat turun dari sini!" ucap Ela seraya meraih gagang pintu mobil.

Namun belum sempat pintu itu terbuka. Sebuah mobil berwarna silver yang tidak diketahui dari mana asalnya, menabrak mobil mereka dari arah belakang dengan keras.

Brak!

Suara benturan keras dari dua benda itu membuat seluruh pandangan tertuju pada satu titik. Diiringi suara teriakan dari beberapa orang yang ikut menyaksikan tanpa bisa berbuat banyak.

"Ela ...!" Deo akhirnya terbangun dari tidurnya. Terduduk cepat dengan nafas memburu hebat.

"Astaga, mimpi ini lagi?" Pria tampan tanpa balutan topeng itu mengusap kasar wajahnya. Keringat sebesar biji jagung terlihat bergantian mengucur dari pelipisnya.

Lagi. Malam ini terjadi lagi. Malam yang selalu dihantui oleh bayangan masa lalu yang tidak bisa ia tebus. Di mana saat itu Ela menghilang di bawa seseorang tepat di depan matanya. Dan parahnya, saat itu Deo tak mampu berbuat banyak. Kedua kakinya yang terjepit bodi mobil yang ringsek membuatnya tak bisa berkutik sedikit pun. Beruntungnya dirinya berhasil terpental, sesaat sebelum mobilnya meledak dan hangus terbakar.

Pria itu mulai mengulurkan tangan ke arah nakas untuk mengambil air putih yang sebelumnya memang ia siapkan untuk situasi ini. Dan dengan cepat meneguknya habis.

Setiap malam dirinya harus terbangun di jam-jam dini hari setelah dihantui oleh mimpi buruknya.

"Lengket sekali," gumam Deo saat tak sengaja menyentuh bekas luka melepuh di area matanya.

Keringat yang tak henti mengucur membuat luka palsu itu terasa tidak nyaman. Dan pada akhirnya Deo pun melepasnya dengan cepat.

"Ini sudah malam, tidak akan ada orang yang pergi ke kamarku," imbuhnya berbicara dengan diri sendiri.

Ya, sebenarnya luka Deo pada wajah dan kaki hanya sebuah siasat, untuk mempermudah dirinya mencari dalang dibalik kecelakaan yang menimpanya tanpa sebab yang jelas.

Jika diamati lebih dalam, kecelakaan itu terlihat begitu ganjil. Seperti sebuah rencana yang dirancang oleh seseorang untuk mencelakainya atau Ela yang saat itu hampir melaksanakan pernikahan.

"Ya Tuhan ... sekarang Ela sudah kembali pulang ke rumah, tapi kenapa mimpi itu terus datang menghantuiku?!" gumam Deo merasa frustasi. Kedua tangannya meremas kuat rambutnya yang sedikit ikal.

Sebenarnya dulu yang ditunjuk dalam perjodohan itu adalah Ela dan Darren. Namun Ela yang menyukai Deo, bersikukuh untuk menukar perjodohan itu. Ela mengancam akan membatalkan perjodohan jika Deo tidak mau menikah dengannya.

Dan pada akhirnya, Deo yang telah memiliki pacar saat itu terpaksa harus berpisah dengan sang kekasih untuk menerima perjodohan yang direncanakan oleh keluarga besarnya.

Ela yang selalu seenaknya dan tidak mau menghormati keputusan orang lain, membuat Deo membenci Ela atas sikapnya yang keterlaluan.

Tok! Tok!

"Tuan, apa Anda baik-baik saja?"

Suara berat dibarengi dengan ketukan pintu yang beriringan terdengar lantang dari arah luar.

Deo yang mulai panik akhirnya menyambar cepat topengnya yang teronggok di atas nakas, dan mulai mengenakannya tanpa luka palsu yang sebelumnya ia lepas.

"Em ... saya tidak apa-apa, Paman Louise. Jangan khawatir," ucap Deo setengah berteriak, untuk memperjelas kalimatnya yang mungkin tak terdengar oleh paman Louise yang masih berdiri di depan pintu tanpa membukanya.

"Bolehkah saya masuk, Tuan Deo?" tanya paman Louise yang masih khawatir akan keadaan sang majikan, setelah mendengar teriakkan dari Deo sesaat setelah terbangun dari mimpi buruknya.

"Masuklah, pintunya tidak dikunci," jawab Deo sopan.

Detik berikutnya, pintu kamar mulai terbuka lebar. Nampak raut penuh kecemasan terlihat jelas dari wajah keriput pria paruh baya, yang telah menginjak usia lima puluh tahun.

Deo berusaha bersikap wajar. Ia tak ingin paman Louise mampu membaca kepanikannya yang saat ini ia sembunyikan.

Paman Louise berjalan cepat mendekat. Matanya tak sengaja melirik sekilas ke arah nakas.

Niat awal untuk memastikan minuman sang majikan sudah tersedia. Pria paruh baya itu malah mendapati sebuah benda mirip kulit sintetis berwarna bening teronggok di samping gelas minum yang telah kosong.

Hingga detik berikutnya, paman Louise memberanikan diri untuk bertanya seiring rasa penasarannya mulai menjadi. "Tuan, benda apa ini?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Kelahiran putra pewaris

    "Tidak perlu. Berdebat dengan orang bodoh hanya akan menambah orang bodohnya jadi dua," cibir Ela seraya melengos pergi."Setelah operasinya selesai, Laura akan dipindahkan ke ruang rawat inap selama satu minggu. Seluruh administrasi rumah sakit sudah saya tanggung. Setelah ini jangan cari saya dengan alasan apa pun. Saya sudah tak memiliki hubungan dengan kalian," pungkas Deo sebelum menyusul langkah sang istri meninggalkan rumah sakit. Tak ia hiraukan tatapan tak berdaya dari ayah Laura.****Lima bulan kemudian.Setelah putusan sidang mengenai kasus penculikan dan pembunuhan berencana Pram dan Arsenio, yang kini dihukum penjara seumur hidup, Ela dan Deo pada akhirnya bisa hidup dengan tenang.Bahkan Laura pun tak lagi terdengar kabarnya setelah kejadian hari itu."Kenapa sekarang kita tinggal di sini? Apa Darren tidak kesepian tinggal sendiri?" tanya Ela sesaat setelah memasuki kediamannya."Dari pada dia, aku lebih memikirkan kamu. Kalau ada apa-apa pas aku tidak ada di rumah baga

  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Laura keguguran

    "Tidak! Tunggu, Tuan Deo! Tolong jangan hiraukan ucapan Istri saya. Dia memang terbiasa berkata tanpa berpikir terlebih dahulu. Tolong, jangan tinggalkan Laura dalam keadaan seperti ini." Ayah Laura berlari ke arah Deo dan bersimpuh di kakinya.Belum sempat Deo menimpali, suara derit pintu ruang rawat yang terbuka membuat seluruh pasang mata menatap ke arahnya.Seorang dokter wanita terlihat muncul dari balik pintu yang kembali ditutup rapat. "Apakah ada keluarga Pasien di sini?""Saya Mamanya, Dok!" Ibu Laura gegas berlari menghampiri dokter."Begini, Bu. Dengan berat hati saya sampaikan bahwa, janin yang dikandung Putri Ibu tak dapat diselamatkan. Saya meminta persetujuan keluarga untuk segera melakukan tindakan operasi pengangkatan janin. Karena jika itu sampai telat dilakukan, nyawa Ibunya pun akan terancam," jelas dokter."Lakukan segera, Dok. Lakukan apa pun agar nyawa Putri saya selamat.""Baik, Bu. Silakan tanda tangani berkas ini setelah Anda melunasi administrasinya." Dokter

  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Jatuh dari tangga

    ****Empat bulan kemudian."Bagaimana perkembangan kasusnya, Sayang?" tanya Ela pada Deo yang baru memasuki kamar, setelah selesai menghadiri sidang kasus kematian Clarissa."Ternyata pelaku adalah teman masa kecil Mama. Dia menyukai Mama sejak lama, tapi Mama tak pernah membalas perasaannya. Hal itu yang memicu pelaku melakukan penganiayaan, saat tak sengaja menjadi Dokter di rumah sakit jiwa tempat Mama dirawat. Dengan bukti-bukti yang telah terkumpul, pada akhirnya Hakim telah memvonis hukuman yang setimpal setelah beberapa kali persidangan," jawab Deo panjang lebar. Pria itu melonggarkan dasi yang melingkar di lehernya sebelum merebahkan diri di atas tempat tidur."Apa hukumannya?" tanya Ela penasaran seraya berjalan mendekat."Penjara seumur hidup dan denda.""Itu tidak setimpal! Seharusnya orang itu mendapatkan hukuman mati! Kenapa kamu tidak membiarkan aku ikut ke persidangan hari ini?" geram Ela tak terima."Kamu hamil. Lihat perutmu sudah sebesar apa? Aku tidak ingin kesehata

  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Ela hamil

    "Rasanya aku sudah tidak ada tenaga untuk berjalan. Tubuhku rasanya lemas sekali."Deo gegas berjalan mendekati sang istri. Tanpa pikir panjang, Deo segera membopong Ela di depan tubuhnya dan membawanya ke luar. "Aku akan menggendongmu, jangan khawatirkan yang lain, yang paling penting kamu harus segera sembuh."Namun sesaat setelah Deo baru sampai di ujung tangga, Laura dengan cepat menghadangnya dengan merentangkan kedua tangan. "Mau ke mana?" ketusnya dengan tatapan mengintimidasi. Namun Deo bersikap acuh. Setelah menatap sengit wajah Laura untuk sekilas, Deo segera melangkah menerobos pertahanan Laura. Namun lagi-lagi Laura menghentikan langkah Deo kembali. "Mau ke mana?" ucapnya mengulangi pertanyaan awal."Minggir, ini tidak ada urusannya denganmu," jawab Deo datar tanpa ekspresi."Tentu ada. Aku adalah Istrimu."Deo yang pada akhirnya kehabisan kesabaran menampakkan kilat amarah dalam tatapannya. "Aku bilang, minggir!" bentak Deo lantang.Laura seketika itu membeku dengan wajah

  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Kesehatan Ela terganggu

    Dalam balutan pakaian tidur transparan, seluruh bekas merah yang Deo ciptakan terekspos sepenuhnya.Hal tersebut tentunya membuat Laura diam mematung dengan tatapan tak percaya. "I-itu ... kalian benar-benar melakukannya di belakangku?" geram Laura tak terima.Ela lantas mengerinyitkan dahi sejenak. Hingga wanita itu sepenuhnya mengerti jika yang tengah dimaksud Laura adalah bekas cupang di leher dan dadanya. "Maksudmu ini? Mau aku melakukannya di hadapanmu sekarang? Boleh," sindir Ela seraya menunjuk bercak merah di lehernya.Setelah lama bersabar pada akhirnya stok kesabaran Laura pun habis. Wanita itu mendorong tubuh Ela keras hingga membuat Ela berdiri terhuyung dan hampir terjungkal ke belakang. "Minggir! Aku mau bicara dengan Deo!"Namun sayangnya aksi Laura gagal setelah Ela gegas menarik gagang pintu hingga membuat Laura tak bisa memasuki celah yang sempit. "Heh! Kamu yang harusnya minggir! Untuk apa memasuki kamar orang?! Sana, pergi ke kamarmu sendiri!" bentak Ela dengan lan

  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Malam pertama

    Ela mengerinyitkan dahi. Merasa geli mendengar kalimat yang baru saja memasuki gendang telinganya."Astaga ... tidakkah kamu merasa sadar diri? Deo menikahimu hanya karena terpaksa. Papamu terus berlutut di bawah kakinya, berharap kamu mendapatkan pengobatan tanpa sedikit pun mengeluarkan uangnya. Dia juga memohon agar Deo tidak langsung menceraikanmu saat itu, bernegosiasi agar kalian bercerai setelah anak yang kamu kandung lahir, agar tak membuat aib di keluarga," jelas Ela panjang lebar.Sontak Laura kembali dibuat mematung. Tak menyangka akan mendapatkan suguhan dari kebusukan ayahnya dari mulut Ela."Itu tidak mungkin! Ini adalah Anak Deo! Tanggung jawabnya.""Cih! Semua orang sudah tahu kebusukanmu dan Arsenio, termasuk aku. Jadi tidak perlu mengungkit aibmu jika kamu masih memiliki rasa malu. Tanpa persetujuan dariku pun, Deo sudah membuangmu dari jauh-jauh hari," pungkas Ela sebelum kembali memasuki ruangan dan menutup pintu kamar dengan keras. Merasa tak ada lagi yang perlu d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status