Share

Apakah dia temanmu?

Rama mengernyit heran, ketika tak melihat siapapun di rumah Anita. Ia pikir akan seperti kemarin, Sandi yang merupakan rival saingnya dalam mendapatkan hati Anita, akan datang mendahului. Tapi pagi ini disana tak ada satu mobil pun terparkir. Apakah jangan-jangan Sandi sudah menyerah kalah?

"Duduklah, Rama. Sebentar lagi Anita keluar. Kita makan bersama sebelum kalian berangkat." Heni mempersilahkan.

Dengan patuh, Rama menurut. Ia duduk di ruang tamu sambil menunggu sang pujaan. Tak lebih dari lima menit, orang yang dinantikan pun muncul.

"Kau sudah datang rupanya," gumam Anita saat melihat Rama telah menanti setia di ruang tamu.

"Nit, ajak Rama sarapan bareng kita!" teriak Heni dari dalam.

"Nggak usah, Ma. Lagian dia juga udah sarapan di rumahnya sendiri kok," jawab Anita setengah keberatan. Tapi siapa sangka kalau Rama akhirnya malah berdiri dengan sikap acuh tak acuhnya melewati Anita.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status