Share

Bab 21. Runtuhnya Pertahanan

Duduk di ruang tunggu sebuah rumah sakit, tubuh wanita dengan pakaian penuh darah itu gemetar. Sejak tiba di sana, air mata tak henti mengalir dari kedua sudut netra. Tangannya yang tremor, saling menggenggam satu sama lain. Wanita itu menggigiti ujung kuku dengan bermacam-mcam perasaaan tidak nyaman yang menggerogoti hati.

‘Tuhan, jika aku masih pantas berdoa, jika aku masih pantas memohon, kumohon selamatkan nyawa Grady. Aku rela menukar nyawa dengannya, asalkan dia bisa selamat.’ Evita mencium kedua ibu jarinya yang bertaut sambil memejamkan mata, berdoa di dalam hati untuk lelakinya.

Setiap melihat darah Grady yang tertinggal di pakaiannya, bulu kuduk Evita langsung berdiri. Ingatan tentang kejadian beberapa waktu lalu membuat wanita itu bergidik ngeri. Sungguh, ini membuatnya ketakutan setengah mati, apalagi ketika melihat wajah pucat Grady. Evita khawatir, lelaki itu tidak akan bisa melewati semua ini.

Sekarang, harapan Evita hanyalah pada upaya dokter yang sedang menangani Grad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status