Share

Eps 4

Penulis: Yuwen aqsa
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-28 12:27:28

Anggrek Wuriastuti, wanita berusia 23 tahun lebih beberapa bulan. Dia menikah diusia 21 tahun kurang beberapa bulan. Memilih lelaki bernama Ifan sebagai pendamping hidup, sandaran dan tumpuan hidupnya. Harapan seseorang saat menikah adalah bisa bersama selamanya, sampai menua, sampai hembusan nafas yang terakhir. Menapaki langkah menuju mimpi bersama dan bahagia bersama. Tidak pernah ada dalam bayangan Wuri tentang kesedihan, apa lagi pengkhianatan. Kedua orang tuanya adalah gambaran pasangan romantis dan bahagia. Jadi di dalam bayangan Wuri, sakit hati di dalam pernikahan itu sama sekali nggak ada.

Melihat suami memegang tangan wanita lain, atau melihat nota belanjaan suami yang membelikan hadiah mantan pacarnya. Cckk, itu sakitnya belum seberapa.

Wuri bahkan mendengar obrolan mesum suami dengan adik kandungnya. Adik kandung yang menjadi satu-satunya keluarga di dunia ini. Bukan hanya obrolan saja, tetapi menyimak pergulatan mereka berdua di rumahnya. Wuri bukan wanita polos, dia juga sudah pernah melakukan hubungan badan dengan suaminya, beberapa kali. Jadi dia sudah hafal desahan seperti itu adalah desahan yang menunjukkan rasa seperti apa.

Sakitnya tuh bukan lagi kek jatuh lalu ketimpa tangga. Melainkan terjungkal dan langsung masuk ke kandang beruang. Ya, langsung mati kalo Wuri nggak bisa bangkit dan menyelamatkan diri.

“Aku salah, sayang.” Aku Ifan, kedua matanya memerah dan berkaca. Menunjukkan jika dia telah menyesali perbuatannya. “Aku mohon maafkan aku. Aku janji aku akan berubah demi keutuhan pernikahan kita.” Ifan mengangkat tangan Wuri, mendaratkan kecupan di punggung tangan itu.

Wuri menarik tangan dari genggaman tangan Ifan, lalu mengambil tissu dan mengusap ingus serta kedua mata yang basah. “Memaafkan itu mudah, mas, tapi hatiku benar-benar sakit banget.” Suara Wuri menghilang karna tangis. “Mungkin jika kamu mengkhianatiku dengan wanita yang bukan saudara atau sahabatku, rasa sakitnya tak akan sesakit ini.”

Melihat tangis sakit dan kecewa istrinya, ada sudut hati yang teremas. Bulir penyesalan menetes begitu saja membasahi pipi putih Ifan. Dia bimbang, dia tak tega menyakiti Wuri sampai seperti ini. Ternyata dia juga sakit melihat Wuri sakit.

“Sayang, maafkan aku … aku akan melakukan apa pun agar kamu mau memaafkan aku dan memberi kesempatan untukku. Aku mencintaimu, Wur, sungguh ….” Mohon Ifan, memeluk kaki Wuri, menjatuhkan kepalanya di pangkuan Wuri.

Tangis Wuri makin tak terbendung. Dia benci, dia terluka, tetapi cinta itu ada. Sekarang semua rasa tertumpuk di dalam dada, menjadikannya sesak yang akhirnya keluar dengan isakan serta tangis yang menjadi. Tak ada kata yang terucap dari bibir Wuri, dia meluapkan semuanya dengan tangis.

**

Pukul 3.30am

Wuri mulai terjaga, kedua mata menyipit menatap jam bulat yang ada di atas nakas. Mendesah pelan saat tau di luar sana masih petang. Wuri menoleh ke samping, ada Ifan yang masih terlelap, meringkuk memeluk guling. Semalam memang Ifan memaksa ingin tidur satu ranjang dan berjanji tak akan mengganggu Wuri istirahat.

Wuri sendiri entah terlelap jam berapa. Yang pasti dia tidur karna lelah menangis. Tak sengaja tatapan Wuri menemukan ponsel yang berkedip di samping bantal Ifan. Pelan Wuri mengambil benda tipis itu, menatap layar yang memberi peringatan; alarm.

Untuk apa Ifan membuat alarm di jam-jam segini?

Wuri menggeser tombol, mematikan alarm itu. Tak berselang lama ada notifikasi chat yang masuk.

[biasanya udah setengah jam kamu ada di sini. Sepinya udah mulai terasa.]

Wuri meneguk ludah membaca chat yang masuk dari kontak yang dinamai ‘Surya’. Dia melirik suami yang tak berpindah posisi, menandakan jika suaminya ini masih tidur lelap. Jarinya menekan beberapa angka yang menjadi kunci di ponsel suami. Lalu layar itu terbuka ketika tanggal pernikahan mereka Wuri tulis di layar. Ya, Ifan memang susah ditebak.

Wuri membuka chat milik Surya itu. Tak ada chat lama, sepertinya Ifan sudah menghapus chat yang terdahulu. Kembali jari Wuri meng-klik profil surya. Dia mendesah panjang dengan air mata yang kembali menetes di kedua pipi.

Memang tak hanya sekali dia mendapati ranjang samping yang kosong saat dini hari begini. Semenjak Wina ada di rumah, Ifan juga jarang meminta haknya seperti sebelum-sebelumnya. Ternyata dia terlalu percaya, sampai tiga bulan pengkhianatan itu, ditunjukkan oleh Tuhan dengan cara yang nyata tanpa perlu dipertanyakan.

Wuri mengembalikan ponsel Ifan di tempat semula. Sakit di hatinya makin terasa perih saat mengamati wajah tampan suaminya. Ternyata benar kata orang bijak.

‘cari suami jangan yang tampan, banyak yang ngelirik. Tiap hari bikin kepikiran karna takut diembat pelakor.’

Kini semua jadi nyata. Dan ternyata pelakor itu adalah keluarganya sendiri.

‘Aku sudah memaafkanmu, mas. Aku juga sudah memaafkan adikku, tetapi untuk memberi kesempatan lagi, aku tidak sanggup. Cukup sekali aku sakit dikhianati, aku tak mau lagi jatuh dalam kandang yang sama.’ Batin Wuri berucap.

Dia beranjak setelah mengusap wajah yang basah. Mengambil handuk dan membawanya masuk ke kamar mandi yang memang ada di dalam kamarnya. Semalam karna capek banget dan sedang ambyar, Wuri sampai nggak mandi. Jadilah pagi ini dia mandi walau masih petang.

Pukul 5.15am

Wuri sudah sibuk di dapur, membuat sarapan pagi seperti hari-hari biasanya. Dia berharap ini adalah hari terakhir dia berada di rumah ini, karna dia sudah akan mulai menempati kost-kost’an yang tak jauh dari pabrik tempatnya bekerja.

Tepat pukul enam pagi, Wuri sudah melingkarkan tas yang biasa dia bawa kerja. keluar kamar, mengambil tempat makan dan menyiapkan bekal yang akan menjadi makan siangnya nanti.

Kedua mata Wina melebar melihat Ifan yang baru keluar dari kamar dengan rambut basah, sama seperti Wuri yang juga rambutnya masih terlihat sedikit basah. Untuk pertama kalinya Wuri melihat gelagat marah dari wajah Wina.

Wuri tersenyum kecut. “Tenang, Win. Semalam aku dan mas Ifan nggak ngapa-ngapain. Kita tidak melakukan sunah Rasul walau semalam adalah malam jum’at. Mas Ifan sudah mendapatkan itu darimu. Jadi, kamu tenang saja.” Wuri melirik Ifan yang wajahnya terlihat canggung, malu dan … nggak suka sama apa yang keluar dari bibir Wuri. “Mulai malam itu, mas Ifan nggak akan menyentuhku. Aku kasih dia sepenuhnya sama kamu. Seperti katamu dulu, kakak harus ngalah sama adiknya.”

“Kak,” pekik Wina, tak suka dengan kata-kata Wuri yang seakan menjelekkannya.

“Aku udah masak nasi, kalau kamu mau sarapan, ada telur di kulkas. Oh iya, Mas, aku masih marah. Jadi … maaf, untuk pertama kalinya aku tidak menyiapkan sarapan dan bekal untukmu. Dan kuharap, ini juga terakhir kalinya.”

“Wuri!”

Tin! Tin!

“Wur, ayok!” teriakan Siti di depan gerbang rumah sana menginterupsi.

Wuri menghela nafas penuh kelegaan. “Aku nggak mau berdebat. Bisa minta tolong Wina untuk buatkan sarapan jika kamu nggak bisa, mas. Bukannya kamu juga sering minta jatah sama Wina, kan? Kurasa—”

“Aku nggak suka kamu bicara seperti itu, Wur!” Untuk pertama kalinya Ifan berbicara dengan nada yang cukup tinggi. Tatapannya tajam dan … marah.

Wuri tak menunjukkan ketakutan sedikit pun. “Dan aku nggak suka dengan apa yang kalian berdua lakukan.”

“Wuri! Wuri!” teriak Ifan, berusaha menghentikan Wuri yang melangkah keluar dari rumah.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (11)
goodnovel comment avatar
RATU KIDUL
Hilih... dasar buaya. Yo wur tinggalkan mereka wur
goodnovel comment avatar
Ayang Ello 😉
dihh pen nampol dehh .........
goodnovel comment avatar
AlynGrafielloPaxon
jangan goyah lagi Wuri. tinggalkan mereka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Mantanku Seorang ASN   Eps55. Ending!

    Pengantin baru dan tidur nyenyak sampai pagi? Itu sama sekali tak ada! Yang ada, akan lelah sampai seminggu ke depan.Sama halnya seperti Angrgek yang sejak semalam tak bisa tidur nyenyak. Taka tak membiarkannya istirahat. Setelah pemanasan di kamar mandi, Taka meminta haknya di atas ranjang. Anggrek memang janda, tapi dia jarang disentuh. Bisa dikatakan miliknya tak beda jauh dari perawan. Dua dadanya pun terawat dan masih sangat kencang.Satu minggu berada di Jogja, Anggrek dan Taka kembali ke Jakarta setelah urusan pindah KTP terselesaikan. Wina menangis ditinggalkan, tapi merasa bahagia juga karna kakaknya telah bahagia.Dan sekarang Anggrek telah menempati rumah tinggal mama Rita, berada satu atap dengan mama mertua dan tentunya suami. Sudah terbiasa melakukan pekerjaan rumah sejak dulu, jadi di rumah mertua ini Anggrek sama sekali tidak merasa tertekan. Terlebih mertuanya yang pebisnis, jadi urusan rumah diserahkan ke Anggrek sepenuhnya. Terkadang Anggrek juga ikut ke butik untu

  • Mantanku Seorang ASN   Eps 54. Malamnya

    Sama seperti acara pernikahan pada umumnya. Usai akad, Anggrek dan Taka tidak bisa beristirahat. Apa lagi Anggrek yang tampilannya sangat berbeda dan mendapatan suami orang kaya dari kota. Ditambah suaminya sangat tampan dan wajahnya mirip artis-artis. Hampir orang satu kecamatan berbondong hanya untuk melihat secara langsung. Demi nama Anggrek dan tentunya nama perusahaan Taka, akun milik Wina yang dulu itu ditutup rapat. Tetapi tetap saja, seseorang yang mungkin sudah menyimpan vidio atau gambar telanjangnya, tetap akan memiliki itu selamanya. dan itu sudah ada di luar kemampuan Taka. “Serius, Wur, kamu kaya’ bidadari.” Dara, teman dekat Anggrek di pabrik dulu memuji. Dia sampai meremas tangan sendiri karna gemas melihat wajah cantik Anggrek yang begitu mulus dan glowing. “Aku masih ingat lho. Mbak Wuri dulu juga banyak jerawatnya. Sama kaya’ mukaku.” Ini Siti, tetangga Rt yang juga kerja di pabrik. Anggrek jadi tersenyum. Sudah tak heran dan sudah terbiasa dengan pujian orang te

  • Mantanku Seorang ASN   Eps 53. Pamit

    Anggrek menepuk kaki Taka dengan bibir yang mengerucut. dia mengingsut duduk, menatap ke lain arah. Tangannya bergerak mengacak rambut panjangnya yang terurai. Terakhir bersetubuh dengan Ifan pun sudah tak ingat. Yang jelas semenjak Ifan sering main sama Wina, Anggrek terabaikan. Dia juga tidak pernah meminta haknya karna tubuhnya yang sudah lelah bekerja lebih memilih tidur dari pada melakukan aktifitas yang semakin membuatnya capek.Lalu sekarang, melihat milik Taka yang memang menonjol dibalik celana pendek warna cream itu, pori-porinya langsung meremang. Bayangan seperti apa bentuk milik lelaki langsung terlintas nyata di kepala. Lalu kegiatan suami istri yang dulu pernah dia lakukan sama Ifan muncul, berganti dengan wajah dia dan Taka.Dengan tangan yang masih mengusap barangnya dari luar celana, Taka melirik Anggrek. Dia tertawa kecil melihat kekasihnya memukul kepala sendiri. Udah paham apa yang sedang Anggrek pikirkan. Sengaja banget, Taka menggeser pantat, memepet Anggrek.“T

  • Mantanku Seorang ASN   Eps 52. ...?

    Dua lelaki, Nuri dan Tri di masukkan ke dalam penjara atas kasus pemerkosaaan dan penganiayaan. Di off-kan-nya jadwal Anggrek ini seperti sesuatu yang sudah direncanakan oleh Tuhan. Seharian, hampir malam dia sibuk mengurusi masalah yang dibuat oleh Ifan dan Wina.Masih harus menunggu pemeriksaan dari rumah sakit untuk meneruskan kasus Wina yang dianiaya dan diperkosaa ini. Lalu kedua wanita ini ada di sini, di kamar rawat Zaskia.“Kamu belum makan kan, Win? Ayok, makan dulu.” Anggrek membukakan sebungkus nasi yang dia beli secara delivery.Di samping ranjang Zaskia sini Wina tak berhenti menangis melihat kondisi anaknya yang ternyata mengalami gizi buruk dan perkembangan yang lambat. Ada penyesalan yang amat-amat sangat menyesal dan tak bisa dia jelaskan seperti apa rasa sakitnya di dalam hati sana.Anggrek mengusap lembut punggung adiknya yang sekarang sudah pakai baju bersih. Baju yang baru dibelikan oleh Anggrek. Karna ukuran baju mereka berbeda. Tubuh Wina berukuran lebih besar d

  • Mantanku Seorang ASN   Eps 51. Bertemu

    Wina berlari dengan terseok-seok. Dia menyembunyikan tubuh semoknya di balik gardu yang tak jauh dari gapura masuk kampung. Menyandarkan punggungnya di tembok gardu itu, lalu merosot. Terduduk di tanah dengan isakan yang tertahan. Wina memeluk tubuhnya erat, mencengkeram kedua lengan bahunya sendiri dengan tangis yang tak lagi bisa dia bendung.Hal sensitifnya di bagian bawah sana sudah tak terkira sakitnya. Untuk pertama kali ada yang menyentuh barangnya itu selain Ifan. Dua orang memakainya bersamaan, bergantian. Tak ada seorang pun yang mempedulikan tangisnya. Mulutnya disumpal dengan kain, lalu ditutup dengan lakban. Dan kedua lelaki itu dengan puas menggerayahi sekujur tubuhnya, semaunya tanpa peduli dengan sakit yang Wina teriakkan.Lalu bayangan wajah Ifan yang membuangnya, meninggalkannya begitu saja. Bahkan menyerahkannya secara Cuma-Cuma pada dua lelaki bajingaan itu membayangi kepala. Tangan Wina makin erat mencengkeram lengan bahu sendiri.‘Kamu memang lelaki nggak tau dir

  • Mantanku Seorang ASN   Eps 50. Pernyataan

    Awalnya memang masih ingin merahasiakan status Anggrek dan masa lalunya. Tetapi di saat yang sudah terjebak seperti ini, Taka memutuskan untuk mengungkapkan kebenaran tanpa mengarang cerita atau memanipulasinya. Bukankah perjalanan di depan akan terasa lebih ringan jika tidak ada kebohongan yang mengikuti?Di sini, di depan gedung apartemen tempat tinggal Anggrek, beberapa wartawan dan orang biasa yang kepo, ikut berkumpul. Termasuk Ifan yang dengan begitu percaya diri berdiri di sisi Ifan. Beberapa kali Anggrek melirik Ifan yang justru cengar-cengir nggak merasa khawatir sedikit pun dengan keadaan anaknya. Padahal Zaskia kritis di rumah sakit. Seperti ini kah keseharian yang Zaskia alami?Astaga ….“Oke, karna saya tidak ingin semua orang sibuk mengunjing atau berbicara sesuai dengan pemikirannya tanpa tau kebenaran, jadi hari ini saya memutuskan untuk memberi penjelasan ke semuanya.” Taka yang berbicara.“Tanyakan satu-satu apa yang ingin kalian tanyakan,” lanjut Taka setelah detik b

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status