Share

Harimau dan Ular

“Uda Masuga,” ujar sang gadis sembari tetap mencoba untuk menahan tubuh sang pria agar tidak terjatuh ke lantai tanah. “Tenanglah, Uda. Tenanglah… kumohon!”

Suara sang gadis terdengar bergetar dalam ketakutannya, bahkan, air mata bergulir menuruni wajahnya yang tirus.

Sekian waktu berlalu dengan kondisi Masuga yang seperti itu, dan sang gadis tak hendak menjauhkan tubuhnya  barang sekejap pun. Ia terus memeluk dan menahan gelinjang tubuh Masuga yang ia yakin itu pastilah sangat menyakitkan.

Ia terus menahan dengan air mata yang berlinang sampai gelinjang di tubuh pria itu akhirnya terhenti.

Sang gadis menyeka air mata di pipinya, lantas memerhatikan kondisi Masuga.

Pria itu kini terlihat lebih tenang. Tidak ada lagi gelinjang, tidak pula tubuh yang bergetar, tidak juga suara-suara geraman atau erangan menyakitkan seperti tadi.

Meski masih dalam kondisi cemas, namun ada satu senyuman di sudut bibir sang gad

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status