Share

Rantai Narako

“Kau yakin,” ujar Darna Dalun dari atas punggung kuda kepada Rumada, “orang tua yang satu ini yang bernama Datuak Sani?”

“Tentu saja,” sahut Rumada. “Tidak ada orang tua berusia 70 tahun yang masih menggunakan minyak akar bahar[1] agar rambutnya menjadi rapi. Dia satu-satunya.”

Si orang tua yang memang adalah Datuak Sani terkekeh mengangguk-angguk. “Matamu jeli juga ternyata.”

“Jadi kau mengakui bahwa kau adalah Datuak Sani?” tanya Daro, sekali lagi.

“Apa kalian melupakan etika?” sahut Datuak Sani. “Datang tampak wajah pulang tampak punggung, hemm? Atau, memang seperti inilah orang-orang muda zaman sekarang?”

“Aku hanya berkata sekali saja,” ujar Darna dari atas kudanya. “Berikan pada kami kepingan ketiga Teratai Abadi, dan kami akan langsung pergi dari sini.”

Datuak Sani tertawa sembari menggeleng-gelengkan kepa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status