Share

Tangisan Rimau Buluah

Si Rimau Buluh menggeram kencang, namun ia tidak dapat melakukan apa-apa lagi selain berlutut seperti itu di tanah. Dua tangannya terkulai sebab remuk di dalam, dua kakinya pun telah tidak bisa ia gerakkan sebab urat-urat besar di bagian belakang lututnya telah putus.

Kondisi pria setengah abad itu benar-benar menyedihkan dengan darah yang masih menetes ke bumi dari luka-luka di sekujur badannya. Ia juga mengenakan pakaian panghulu layaknya si Kuciang Ameh, namun pakaian berwarna biru itu sudah tidak berbentuk lagi.

“Kini kau tahu,” ujar si orang muda kepada Rimau Buluah. “Di atas langit masih ada langit. Kau memandangku sebagai orang yang lebih muda dan mungkin dengan senang kau jatuhkan. Tapi, sayang seribu kali sayang, kau salah mengukur kemampuan orang, Rimau Buluah.”

Rimau Buluah mendengus, antara tertawa dan jeritan yang menyatu, lalu lelehan darah juga muncul di sudut bibirnya.

“Kalau kau mau membunuhku,” ujar Ri

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Saiful
tokoh utamanya kok jarang dibahas,jadi gak asik
goodnovel comment avatar
Minang KW
Haha ^^ bukan si Daro, Jo. Tapi si Darna.
goodnovel comment avatar
Ajo Manday
binatang ang daro
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status