"Adik kecil, dengar kan, bukan aku tidak mau merekrut mu, tapi mereka tidak menyukaimu, jika ada satu saja yang menerimamu, aku mungkin masih bisa memikirkannya lagi " David berkata."Silahkan meninggalkan tempat ini, kami sudah mau mulai bekerja."David sangat senang, bawahannya berakting untuknya, yang berarti mereka takut pada otoritasnya, di Departemen Keamanan ini, dia adalah ketuanya, dan dengan mengusir Kevin sekarang, 5 juta sudah ada di depan mata."Ketua, aku ingin dia tinggal!" Saat ini, sebuah suara terdengar dari ruang tengah, senyum di wajah David seketika menghilang, dia melihat ke arah suara, suara itu berasal dari pria muda berumur 30an yang membukakan pintu untuk Kevin."Tora, apa katamu!" David menatap dingin Tora, dia memberikan kesempatan kepada Tora untuk memperbaiki kesalahan."Aku harap dia bisa tinggal, jika kalian tidak ingin bekerja bersamanya, biarkan dia satu tim denganku!" Tora berbicara sambil dalam hatinya bergetar ketakutan. Penjaga keamanan lain m
"Jangan menceritakan hal ini kepada siapapun, atau aku jamin kamu akan menyesalinya!" Kata Anjas dengan dingin."Baik, saya mengerti, Tuan Anjas tenang saja!" Anjas memutuskan panggilannya begitu David menjawab. David berkeringat dingin, jantungnya berdegup kencang dan nafasnya memburu, lebih lelah daripada dia bermain bersama gadis universitas di hotel.Tekanan diawasi oleh Keluarga Zano terlalu besar."Rekrut dia, rekrut dia…" David tersadar, dia terus mengulang perkataan itu, hanya satu yang dia pikirkan sekarang, jika Kevin tidak direkrut, dia akan berakhir menyedihkan!David segera bangkit dan keluar dari kantornya."Ketua David.""Ketua David."Beberapa penjaga keamanan berdiri dan memberi salam pada David, melihat David berkeringat, mereka menjadi bingung."Ketua David, Anda kenapa? Apakah panas? Tidak mungkin bukan?""Keluar! Pergi cari Tuan Kevin, jika tidak menemukan Tuan Kevin, kalian semua keluar dari sini!" David berbicara dengan marah."Ke arah mana Tuan Kevin pergi!
David masih berpikir untuk mendapatkan 5 juta dari posisi yang ditinggalkan Tora, dan berbicara ragu-ragu."Tora ada anemia juga tidak begitu bergabung dengan anggota tim lainnya, dia tidak cocok dengan pekerjaan ini."Mendengar penilaian dari David, Tora menjadi sedih dan merasa tidak ada harapan lagi, dia semakin iri pada Kevin."Oh ya, aku berbicara dengannya dengan cukup baik, jika dia dipecat, maka aku sendiri di sini juga tidak akan baik, Ketua David, maafkan aku." lalu berbalik pergi."Tuan Kevin!" David terdiam beberapa detik sebelum berbicara dengan terpaksa."Tora juga boleh terus bekerja di sini, aku tidak akan memecatnya.""Benarkah!"Bagi Tora, ini adalah keberuntungan yang tidak terduga, dia buru-buru berdiri dan berjalan kedepan David dan membungkuk berterima kasih."Terima kasih Ketua David, aku akan bekerja dengan baik…."David sama sekali tidak senang, uang 10 juta yang akan dia dapatkan menghilang begitu saja, ini akan membuat suasana hatinya buruk berhari-hari."
David tidak menanyakan apa-apa, begitu Kevin mengatakannya, dia langsung menyetujui Kevin dan Tora berjaga di kediaman keluarga. Bagaimanapun Kevin mungkin memiliki hubungan dengan Keluarga Zano, dengan latar belakang sebesar itu, David sama sekali tidak berani mengatakan "tidak".Mulai sekarang, pekerjaan sehari-hari Kevin adalah berkeliling dalam Kampus, berpatroli dengan mobil patroli, waktu lainnya dia berjaga di kediaman keluarga Kampus Santar. Pekerjaannya sangat mudah, tentu saja hanya berjaga, sebenarnya sebagian besarwaktunya hanya duduk di ruang jaga, jika terjadi sesuatu, Kevin dan Tora harus segera menyelesaikannya.Jam 10 malam, Kevin mengenakan seragam penjaga keamanannya dan datang bersama Tora ke ruang jaga kediaman keluarga. Malam jam 10, Elmira terlihat dari kejauhan. Kevin dengan bersemangat berdiri tegak, melihat Elmora berjalan semakin mendekat."Kamu berjaga di sini ya, pantas saja aku tidak melihatmu dimana-mana." Elmira melihat Kevin mengenakan seragam penjag
Selesai Tora mengatakannya, rokok di tangannya juga sudah mencapai ujung. Tora menginjak rokoknya dan membuangnya ke semak, bangun dan menepuk debu di celananya."Beban hatiku menjadi lebih ringan setelah berbincang denganmu, aku akan tidur sebentar, jam 12 aku akan menggantikanmu."Lalu Tora berjalan kembali ke ruangan untuk istirahat. Melihat punggung kurusnya, Kevin merasakan banyak hal dalam hatinya, Tora yang hanya seorang penjaga keamanan saja sanggup menerima beban sebanyak itu,dunia ini besar, ada berapa orang yang hidup tanpa kekhawatiran dan masalah apapun?Kevin menghisap rokoknya, memejamkan matanya menikmati aroma nikotin, saat ini dia akhirnya merasakan santai yang diberikan rokok.Keesokan harinya, Kevin bangun pagi, berlari 2 km mengelilingi kampus lalu sarapan di kantin, jam 7 dia sudah berdiri di pintu masuk kediaman keluarga. Melihat Elmira berjalan keluar, Kevin melambaikan tangannya pada Elmira."Aku hari ini ada 3 kelas yang sangat penting, aku duluan ya, aku ha
Setelah mobil Fikri menghilang, Tora melihat ke arah Kevin dan berbicara."Aduh, kamu terlalu emosional! Hanya akan membawa masalah untuk dirimu sendiri!""Mereka yang keterlaluan, Kak Tora jangan khawatir, aku tidak takut pada mereka!"Kevin berbicara santai, dia sama sekali tidak menyesal, malah berpikir seharusnya dia memukul Fikri lebih keras lagi agar dia kapok. Tora melirik Kevin yang terlihat tidak peduli, sama sekali tidak tahu harus bagaimana memberitahunya lagi."Sekarang kamu pergi meminta izin kepada Ketua David! Sembunyi satu minggu dulu, jikamereka membawa orang kembali, habislah kita."Kata Tora.Dia jatuh bangun di kota ini bertahun-tahun, instingnya mengatakan jika kejadian ini tidak akan selesai begitu saja."Tidak perlu, Kak Tora, aku sudah bilang jika aku tidak takut pada mereka!" Kevin menolak niat baik Tora, dia perlu tinggal di sini untuk melindungi Elmira."Jika begitu aku izin sendiri, hati-hati lah beberapa hari ini! Tetap jaga-jaga." Tora tidak bisa membu
"Tuan muda Damar, apa yang ingin Anda periksa, aku akan segera memeriksanya…." Telepon terhubung, terdengar nada hormat dari seorang pria."Aku mau informasi tentang 2 penjaga keamanan yang berjaga di kediaman keluarga Universitas Santara hari ini." Kata Damar dengan datar lalu memutuskan panggilan. Dia lumayan penasaran dengan identitas Kevin, seorang penjaga keamanan, bagaimana dia bisa sangat tenang dan tidak takut menghadapi tuan muda seperti mereka?10 menit kemudian, orang tadi menghubungi Damar."Tuan Muda Damar, aku menemukannya, mereka berdua bernama Tora dan Kevin…"Mendengar kata "Kevin", Damar sedikit terkejut, beberapa hari lalu Keluarga Damar baru mendapatkan informasi dari keluarga Wijaya yang tersembunyi."Tuan muda Keluarga Wijaya, Kevin telah dikeluarkan dari keluarga."Sebuah pikiran gila muncul di benak Damar, apakah penjaga keamanan ini adalah Tuan muda Keluarga Wijaya, Kevin?Tapi dengan cepat dia menghilangkan pikiran gila itu, kekayaan keluarga Wijaya yang te
"Tidak, aku akan mencarimu setelah gajian!" Tora menolaknya dengan tersenyum kecil.Ketika umurnya 20 tahun, Tora masih mungkin membayar wanita jalanan dan bermain semalaman, tapi dia yang sekarang tidak akanmelakukannya lagi, uangnya untuk sekolah adiknya, tidak mungkin ia habiskan pada tubuh mereka.Wanita jalanan itu yang tidak bisa mendapatkan uang dari Tora berbalik dan kembali duduk di kursinya dan melirik Tora sinis sambil bergumam."Miskin, bahkan jika kamu ada uang, aku juga tidak akan melakukannya denganmu."Tora berjalan kembali ke depan pintu basement yang ia tinggal dan mengetuk pintu. Tidak lama, celah pintu terbuka, yang membuka pintu adalah seorang gadis yang mengenakan seragam sekolah, dia menguncir rambut nya, tidak ada riasan sama sekali di wajahnya, terlihat sederhana dan cuek, dia adalah adik perempuan Tora, Laura."Kakak! Kamu sudah pulang!"Melihat kalau itu kakaknya, ekspresi Laura yang awalnya waspada langsung menjadi sangat gembira. Dia segera membuka pintu