Share

Manusia Terampil di balik Layar
Manusia Terampil di balik Layar
Penulis: Rifqy Ramadhan

Bab 1

Bab 1

Peperangan besar terjadi yang disebut sebagai perang Kepulauan terbesar ke II terulang, banyak pertumpahan darah terjadi dan yang jadi penyebab terjadinya perang adalah dirinya, tapi dia hanya dapat bisa melihat peperangan itu tanpa ikut di dalam perangnya dan yang berperang juga tidak sama sekali mengincarnya. Padahal yang menyebabkan perang adalah dirinya dia hanya dapat menyaksikannya secara langsung

***

Disisi lain, Tiba-tiba alarm berbunyi…

Dari suara kecil sampai semakin keras..(glep ada tangan yang mematikannya)

Pagi-pagi buta pria ini pun terbangun ”sialan” (dan brfikir hanya mimpi lagi dan lagi dengan kejadian yang sama. Lalu berkataMungkin karena beberapa hari ini dia sebelum tidur terus bermain game peperangan).

Lalu beranjak dari tempat tidur dan bergegas membuat sarapan untuk bayi umur 2 tahun, lalu kemudian memasak sarapan untuk istri dan setiap 3 hari sekali mencuci baju dan lalu ke belanja untuk kebutuhan makan di rumah. Ini lah aktivitas yang berulang dilakukan oleh pria ini di pagi buta. Dan tak lupa kegiatan pria ini tiap hari menjadi pengasuh bayi sampai Ibunya Pulang.

Tiba-tiba ada yang panggil Namanya

“Aithan…Aithan… Aithan..”

“Iya..iya Kenapa?” (dengan buru-buru menghampiri suara itu dari kamar istrinya)

“Kamu lagi kerja apa dari tadi aku panggil. Lihat Si Austhin nangis..”

“Iya maaf aku lagi buat sarapan untuk Austhin(nama bayi) di dapur..”

“Okey.. aku mau siap-siap ke kantor, apa bajuku sudah kamu siapkan?”

“Iya sudah sayang itu di gantung”

Lalu Lavanya dengan nada yang keras mengatakan

“kenapa kamu menyiapkan baju yang warna Biru. Aku hari ini memakai baju warna putih..”

Dengan sigap aithan mengambil baju warna putih dan mensetrikanya…

“Ayo buruan sana buatin aku sarapan”

Setelah itu Aithan bergegas menggendong si Austhin dan beranjak kedapur untuk membuatkan sarapan….

Kemudian meletakkan Austhin untuk bermain, tangan Aithan begitu lancar dalam memasak makanan dan sekitar 20 menit makanan pun sudah siap.(untungnya dia dari kecil sudah diajarkan berbagai macam hal oleh orang tuanya termasuk memasak agar dapat hidup mandiri)

Setelah itu bergegas untuk memasukkan cucian kedalam mesin cuci. Tapi gak begitu lama, suara keras kembali memanggilnya dengan keras

“Aithan, Aithan, Aithan…”

Bergegas kembali  ke kamar..

Ternyata yang memanggilnya merupakan Ibunya(karena kamar mereka bersebelahan) ibunya berkata

“hey kamu dari mana saja(dengan nada tinggi) buatkan air panas buat mandi bapak kamu, siapkan baju-baju kedalam koper”

(semalam Lavanya dan kedua orang tuanya mengobrol bahwa bapaknya akan ke pulau lain karena temannya mengajak dia untuk bekerja dan pada malam itu aithan sedang bekerja di basement)

Setelah itu, Lavanya sarapan dan sedikit mengobrol dengan Aithan sambil bercanda Gurau dan menceritakan kedihannya bahwa ayahnya akan meninggalkannya bekerja.

“Ibu dan ayahnya keluar dari kamar dan  Ibunya menegur Aithan, hey kamu pindah dari tempat makan aku mau makan ambilkan piring dan nasi. “

Aithan bergegas ke dapur.

Tidak lama kemudian ibunya berteriak dan berkata

“hey bajingan…..mana air minumku”

kamu mau buat aku mati ya dasar laki laki pengangguran,

“cepat sana buatkan aku teh panas.”

Ayahnya pun ikut meminta teh.

Lavanya berhardik, “ibu tolong hargain dia begitu begitu dia tetap suami ku bu dan jangan membentaknya.”

Ibunya membalsnya hey kamu juga jangan jadi anak durhaka yang berani membentak orang tua kamu sendiri.

Lavanya pun langsung bergegas mengambil pakaiannya dan akan berangkat bekerja (Karena mendengar suara klakson mobil diluar)

“Bip…bipp”

Lavanya berpamitan dengan kedua orang tuanya dan juga kepada ayahnya.

diluar telah ada seorang pria (teman kerja Lavanya) yang menunggu. Setelah melihat Lavanya keluar dari rumah dia pun turun dari mobil dan menyapa keluarga Lavanya.

Dia adalah Jasum yang berkeja di kantor pemerintahan di Distrik 5 posisi dia lumayan tinggi di pemerintahan sebagai kepala bidang perekonomian. Termasuk dari stratifikasi lapisan menengah karena merupakan pejabat Distrik 5 begitu juga dengan istri Aithan bergerak

Di pulau Adikuasa ini stratifikasi social sangat berpengaruh dalam kegiatan bermasyarakat dan juga dijadikan sebagai alat pemisah antar golongan masyarakat. Terdapat 3 lapisan yaitu lapisan atas, menengah, dan bawah. Tentu saja penguasa dan para pengikutnya di pemerintahan pusat dan  orang-orang kaya yang memiliki banyak usaha sebagai masyarakat lapisan atas, lapisan menengah merupakan pejabat distrik pemimpin dan para atasannya sebagai lapisan menegah dan sedangkan lapisan bawah merupakan pekerja kasar seperti buruh, karyawan, petani dll

Jasum sudah lama menaruh hati pada Lavanya, sampai pindah rumah sehingga bisa berdekatan dan bisa berangkat Bersama ke kantor. Jasum juga masih menaruh hati lantaran orang tua dari Lavanya merestui hubungan mereka.

Jasum pun menyapa ibu Lavanya dengan berkata

“hay bu… bagaimana kabar anda hari ini?”

“kabar baik”(berusaha tersenyum meskipun masih mengingat kejadian tadi yang merusak moodnya pag ini)

Jasum merogoh kantong celananya dan mengambil hadiah dan berkata ini bu kupon belanja distore baju kenamaan di kota, “ini buat Ibu karena aku lihat ibu sedang kurang mood…”

Ibu Lavanya pun berkata “iya si pengangguran itu membuat aku resah pagi ini, dan berkata wah baik sekali kamu Jasum terima kasih.”

Dan berkata “kamu siang ini bisa mengantar ayah Lavanya ke bandara ?” Jasum berkata “bisa bu, dan bertanya ke ayah mau kemana? Ayah membalas mau ketempat teman diajak kerja di pulau Kausa Kekayaan alam”

(Aithan yang sudah selesai menyelesaikan tugas cuci piringnya)bergegas keluar dan ikut nimbrung.

Ketika ibu melihat aithan keluar dari rumah dan menghampiri mereka berkata “hey kamu laki laki penagangguran lihat Jasum memberikan aku kupon belanja dia punya mobil dan punya pekerjaan tetap. Baik orangnya dia akan antar ayah kamu ke bandara… kamu haurusnya malu, berusalah cari kerja dasar manusia pengangguran”

(Aithan hanya cuek saja dan sudah biasa dan menjadi makanan dia tiap hari medapat cemohan dari orang tua Lavanya) tapi dia memperhatikan kupon nya dan berkata “kupon ini palsu (kupon ini merupakan kupon bagi setiap pekerja yang bekerja di Distrik sebagai bentuk penghargaan). Aithan tahu karena dia mempunyai bawahan(mata-mata) yang bekerja disana.

Si Jasum tidak suka dan berkata “tahu apa kamu manusia pengangguran mengenai kupon ini dasar…”

Tapi Aithan hanya berfikir ya sudah kalau tidak percaya

Lavanya pun berkata “sudah-sudah perdebatannya” dan begegas ke mobil si jasum pun mengikut dibelakangnya dan berpamitan ke orang tua Lavanya…

disisi lain Aithan menggendong Aushtin menggunakan tas gendong dan bergegas ke pasar menggunakan motor bututnya…(ibunya yang masih mengoceh kepadanya) dihiraukan oleh aithan…

sepulangnya dari pasar melihat rumah yang sepi Aithan berfikir mungkin orang tuanya ke pelabuhan dan/atau sedang membelanjakan kupon. Yang diberikan tadi.berfikir sambil membuat makan siang etelah selesai

lalu ke basement menggendong Austhin untuk bekerja, membaca buku, olahraga, latihan beladiri, dan menanyakan perkembangan perusahaan kepada orang kepercayaan.

Ukuran basementnya diatur sedemikian rupa dengan rapih dan modern memiliki luas seluas setengah lapangan bola tapi untuk menyembunyikan luasnya dan agar tidak terlalu mewah ada batas yang merupakan pintu yang jadi penghalang dan dibuat sedemikian mirip dengan tembok dinding basement rumahnya. Orang yang turun sampai di basement, orang tidak akan berfikir jika ada pintu lain yang didalamnya ada basement yang seluas itu

Dalam basement ini ada computer, berbagai macam buku, alat gym, dan tempat buat latihan beladiri dan sebuah kamar Basement ini juga kedap suara. Setelah masuk kedalam dia pun memasukkan austhin kedalam kamar untuk bermain yang dilengkapi berbagai macam mainan dan makanan bayi dan meninggalkannya diluar dan menjalankan aktivitasnya. Sambil mengecek kamrea cctv terembunyi di atas rumah dan jalan menuju basement

Tak terasa jam telah menunjuk pukul 16.00, alarm berbunyi jika ada yag akan ke basement(sengaja di pasang oleh aithan sebagai penanda jika aka nada orang yang akan turun) berbunyi aithan pun bergegas keluar kamar dengan menggendong austhin dan berpurua pura mengerjakan sesuatu sembari langkah demi langkah kaki turun menghampiri mereka..

“Aithan?”(suara istrinya)

Iya kenapa ?

“Kamu Siap-siap kita akan ke distrik 2 rumah nenek aku.”

“aku sebaiknya tidak pergi ya”(dalam pikirannya malas mau berdebat dan jadi bahan ejekan kaluarga istrinya)

“Jangan begitu dong, kamu tidak menghormati keluargaku jadinya. Kamu tidak ingat hari ini juga adalah hari ulang tahun kakek aku jadi diharap semua keluarga datang.

“oh iya….sempatkan keluar bentar untuk membeli sebuah hadiah”

“Oke deh” dengan perasaan berat hati

Setelah istirinya kembali keatas, dia menyempatkan untuk menelepon dirut PT Media RDA(Republic demokrasi adikuasa)

“Hallo Tuan Zubair, ada yang bisa saya bantu”

“hallo christin, aku minta tolong sediakan hadiah buat ulang tahun kakek saya, saya akan mengambilnya di parkiran, tempatnya di restoran Le Pizili”

“Baik tuan.. akan saya carikan yang terbaik”

“oh iyaa, selamat kamu bisa melampaui target pemasukan tahunan yang saya kasih. tadi saya menghitung semua sumber pemasukan kita tahun ini”

“siap tuan ini semua karena kerja keras semua pegawai disini”

“Baik…saya sudah sedikit memperimbangkan akan menaikkan gaji semua pegawai”

“Siap tuan kami sangat berterima kasih( dengan suara yang bahagia)

“okey. Karena kebetulan saya di distrik 2, besok saya akan jalan jalan ke kantor dan membicarakan lebih lanjut mengenai berbagai hal”

“Okey tuan siap”

Sebelum berangkat mereka membawa Austhin ke penitipan anak terlebih dahulu…

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status