Beranda / Rumah Tangga / Mari Berpisah, Aku Menyerah / 336. Kamera Rahasia di Kamar Mama

Share

336. Kamera Rahasia di Kamar Mama

Penulis: Putri Cahaya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-27 23:54:31

“Apa?!” seru Lora dengan mata membelalak. Pikirannya langsung dipenuhi kemungkinan yang tak terbayangkan. “Sejak kapan?”

“Sejak awal berita miring itu muncul.” Grissham menarik napas pelan, lalu menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa. “Aku sudah mencurigai mereka dan… ternyata memang benar.”

Lora refleks memukul keras paha Grissham. “Kenapa Kakak nggak kasih tahu aku?”

Grissham meringis seraya mengusap-usap pahanya yang terasa panas. Ia berdehem pelan untuk menormalkan raut wajahnya. “Kalau aku memberitahumu, apa kau akan percaya?”

Seketika, Lora terbungkam dengan tubuh menegang. Benar. Belum tentu ia akan mempercayainya begitu saja. Mungkin dirinya akan menganggap Grissham menuduh tanpa bukti.

“Aku tahu hubunganmu dengan Dhafin dan keluarganya semakin membaik.” Grissham kembali bersuara setelah menunggu beberapa saat, tetapi tak kunjung mendapatkan jawaban.

“Kalian terlihat sangat dekat. Mereka juga memperlakukanmu dengan baik. Aku hanya tidak ingin menghancurkan semua itu,” lanjutny
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Salim Tji
lanjutkan KA
goodnovel comment avatar
beauty night
pelan² mulai kebongkar nih, yukk lanjutkan kak jgn kelamaan. Soalnya udh ga sabar nunggu gong nya semua masalah ini & weddingnya grisham & lora nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Mari Berpisah, Aku Menyerah   337. Langkah Balasan

    Lora duduk dengan tubuh yang semakin tegang. Tatapannya terpaku pada layar laptop yang menampilkan percakapan samar dua sosok familiar di dalam kamar bernuansa hangat itu.Kata demi kata terdengar jelas. Suara Bu Anita yang biasanya terdengar lembut, kini menyisakan kesan yang menusuk. Ditambah dengan suara Pak Daniel yang tenang, tetapi penuh siasat licik.“Azhar… harus kembali pada kita….”Lora mengeraskan rahangnya. Jemarinya di pangkuan mengepal kuat hingga terasa lembap oleh keringat dingin. Napasnya naik-turun dengan cepat, nyaris seperti tertahan di tenggorokan. Matanya yang biasa memancarkan kehangatan, kini redup dan tajam, seolah setiap tatapan bisa menggores. Bibirnya bergetar, menahan sesuatu yang rasanya ingin pecah.Rekaman terus berjalan. Setiap kalimat terdengar bagaikan paku yang menghujam satu per satu ke dadanya. Semua topeng kebaikan mereka luruh satu demi satu di depan matanya sendiri.Saat video memasuki menit-menit terakhir, Lora tidak berkata apa-apa lagi. Waj

  • Mari Berpisah, Aku Menyerah   336. Kamera Rahasia di Kamar Mama

    “Apa?!” seru Lora dengan mata membelalak. Pikirannya langsung dipenuhi kemungkinan yang tak terbayangkan. “Sejak kapan?”“Sejak awal berita miring itu muncul.” Grissham menarik napas pelan, lalu menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa. “Aku sudah mencurigai mereka dan… ternyata memang benar.”Lora refleks memukul keras paha Grissham. “Kenapa Kakak nggak kasih tahu aku?”Grissham meringis seraya mengusap-usap pahanya yang terasa panas. Ia berdehem pelan untuk menormalkan raut wajahnya. “Kalau aku memberitahumu, apa kau akan percaya?”Seketika, Lora terbungkam dengan tubuh menegang. Benar. Belum tentu ia akan mempercayainya begitu saja. Mungkin dirinya akan menganggap Grissham menuduh tanpa bukti.“Aku tahu hubunganmu dengan Dhafin dan keluarganya semakin membaik.” Grissham kembali bersuara setelah menunggu beberapa saat, tetapi tak kunjung mendapatkan jawaban.“Kalian terlihat sangat dekat. Mereka juga memperlakukanmu dengan baik. Aku hanya tidak ingin menghancurkan semua itu,” lanjutny

  • Mari Berpisah, Aku Menyerah   335. Pengakuan Annelies

    Grissham menoleh ke arah Annelies yang juga tengah memandangnya. Ia tersenyum kecil, lalu kembali menatap Lora. “Pertanyaan itu rasanya sangat menjebak. Tidak dijawab, salah. Apalagi dijawab… akan lebih salah lagi.”Annelies menanggapi dengan kekehan pelan. “Kau posesif sekali, Lora.”Seketika, raut wajah Lora berubah datar. Tatapannya mengarah lurus pada Annelies, tetapi bukan dengan sorot hangat seperti tadi. “Why? Apa ada yang salah? Grissham adalah calon suamiku, dan sebentar lagi kami akan menikah.”“Aku tidak ingin memiliki pasangan yang belum selesai dengan masa lalunya. Aku hanya ingin memastikan saja agar kedepannya tidak ada orang yang mengganggu rumah tangga kami, apapun alasannya.”Ia menarik napas. “Aku tahu, kehidupan rumah tangga memang takkan pernah terlepas dari masalah. Tetapi setidaknya, aku sudah meminimalisir sebuah masalah sehingga tidak akan terjadi.”Wanita itu mengalihkan perhatiannya pada Grissham. Tangannya di pangkuan saling menggenggam dengan sangat erat

  • Mari Berpisah, Aku Menyerah   334. Rahasia Masa Kecil

    Lora mendengarkan cerita yang baru saja disampaikan oleh Grissham dengan seksama. Tangannya terlipat di dada, sementara tatapannya penuh pada laki-laki itu seolah tak ingin melewatkan sedikit pun.Grissham menghela napas panjang. Pandangannya lurus ke depan dengan sorot menerawang, seolah sedang menelusuri kembali kenangan yang pernah diceritakan oleh ibunya.“Awalnya, keluargaku dan keluarga Annelies tidak saling mengenal. Kami bukan tetangga, bahkan tinggal di daerah berbeda. Bukan pula rekan bisnis….”Kala itu, ibunya Grissham, Bu Anjani, hendak pergi ke Kew Gardens sekalian ingin mengajak jalan-jalan Grissham yang berusia enam bulan. Setelah dari taman, ia juga berencana mampir ke restoran Nusantara karena sangat merindukan masakan khas Indonesia.Bu Anjani berangkat seorang diri menggunakan bus kota, tanpa didampingi Pak Albern yang saat itu sedang sibuk dengan pekerjaan penting yang tidak bisa ditinggalkan. Di dalam bus, Bu Anjani duduk sebangku dengan seorang perempuan asing

  • Mari Berpisah, Aku Menyerah   333. Sebuah Ikatan Tak Terduga

    Hening.Tak ada yang bergerak.Tak ada yang bersuara.Lora masih bertahan di tempatnya berdiri. Tatapannya lurus menatap perempuan berkulit putih pucat di depan sana, tanpa ekspresi sedikit pun. Ia ingin berbalik badan dan melangkah pergi.Namun, tiba-tiba Lora tiba-tiba teringat ucapan Bu Anita tadi siang. Perempuan bule itu datang tanpa perencanaan dan malah kehadirannya dimanfaatkan oleh mereka. Ia lalu mengaitkannya dengan penjelasan Grissham bahwa perempuan itu datang ke negara ini untuk sebuah proyek besar. Mungkin saja Grissham adalah satu-satunya orang yang dikenalnya di sini, hingga secara naluriah langsung menghampiri laki-laki itu.Dan dari situlah segalanya dimulai. Momen itu dimanfaatkan oleh pihak lain untuk menyebarkan gosip, menciptakan narasi agar semuanya tampak lebih meyakinkan. Itu artinya Grissham tidak berbohong. Dan mungkin juga tidak bersalah. Mungkin memang ada hubungan, tetapi bukan seperti yang diberitakan. Bukan pasangan, bukan kekasih gelap, bukan pula

  • Mari Berpisah, Aku Menyerah   332. Kembali Terulang

    Tiba di lantai atas, Lora mendapati Amina tengah duduk di ruang santai sambil memainkan ponselnya. Perempuan itu bilang si kembar sedang tidur siang di kamar Ayahnya.Lora hanya mengangguk paham dan berniat ikut duduk, karena tidak mungkin ia masuk ke kamar mantan suaminya. Namun, baru saja hendak menurunkan tubuhnya ke sofa, sebuah suara menghentikannya.“Mama!”Lora menoleh dan melihat si kembar dengan wajah kusut dan rambut acak-acakan tengah berlari kecil ke arahnya. Ia segera berlutut sambil merentangkan tangan, menyambut mereka dalam pelukan hangat.“Kalian habis bobo siang, ya?” tanyanya lembut sambil mengusap sisi kepala mereka satu per satu.Si kembar mengangguk bersamaan, lalu kembali gelendotan di pelukan ibunya.“Iya, ama Papa,” jawab Zora, jari mungilnya menunjuk ke arah belakang.Lora mengikuti arah tunjuk itu. Tampak Dhafin berjalan pelan mendekat sambil membenahi rambutnya yang berantakan. Mungkin benar, mereka bertiga memang baru bangun tidur.“Mau pulang sekarang at

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status