공유

Memaafkan Diri Sendiri

Masa sekarang. Di kamar VIP nomor 13 pada salah satu rumah sakit.

Bulir bening segera meluncur indah dari sapasang mata bernetra hazelnut di sana. Perempuan berambut cokelat terang sebahu itu memasang mimik muka seolah dialah yang terluka mendengar cerita Hail barusan.

“Jadi … saat berteman dengan saya saat itu, Anda menyembunyikan hal seperti ini,” simpul Ranesha disela isak tangisnya.

Hail tidak mengerti. Itu tadi kisah pilunya, semua penderitaan tadi hanya Hail yang mengalaminya, jadi kenapa malah Ranesha yang menangis seperti ini?

“Iya, begitulah,” jawab Hail seadanya.

Ranesha menunduk dan menghapus air mata. Ia kembali mendongak, kini tanganya terulur untuk menyentuh Hail. Ranesha menangkup wajah pria tampan itu dan tersenyum kecut.

“Pasti sulit, ya? Bertahan sendirian seperti itu. Berjuang sendirian seperti itu. Kehi

잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status