Home / Romansa / Marriage Agreement / Saling Menguntungkan

Share

Saling Menguntungkan

Author: Nona Fi
last update Last Updated: 2021-05-01 21:31:16

Zeline tersenyum menyambut kedatangan kedua sahabatnya, seperti biasa mereka akan berpelukan lama seolah-olah mereka sudah lama tidak bertemu.

"Kenapa kamu bisa ditolak Ze?" tanya Diya langsung setelah mereka duduk dikursi yang ada disana.

Zeline mengedarkan pandangannya kesetiap sudut toko memastikan jika mamanya tidak akan mendengarkan apa yang akan mereka bicarakan. Setelah dirasa aman, barulah Zeline kembali menatap kedua sahabatnya.

"Atasanmu yang menyebalkan itu memintaku untuk menjadi istrinya!" 

"Apa?" pekik Diya terkejut dengan ucapan Zeline.

Zeline menarik tangan Diya untuk kembali duduk sembari berkata, "Bisa kecilkan suaramu! Bagaimana kalau mama mendengarnya?" kesal Zeline.

"Kamu bercanda Ze? Dia melamarmu? Pak Zayn benar-benar melamarmu?" tanya Diya antusias.

"Benar-benar kecantikanmu membawa keberuntungan Ze, baru bertemu sudah dilamar oleh pria tampan idaman para wanita, ya meskipun terkenal arogant!" ujar Nena.

"Bukan beruntung, tapi buntung. Dia tidak melamarku, melainkan memaksaku!" jawab Zeline terdengar frustasi.

"Kalau aku jadi kamu, aku tidak akan menolaknya Ze. Tanpa dipaksapun aku mau menjadi istrinya," ungkap Diya membuat Zeline jengah mendengarnya.

"Apa yang membuat kalian menyukainya? Hanya karena dia tampan, kaya, atau apa? Masih banyak pria tampan lainnya diluar sana," tanya Zeline yang merasa biasa saja menilai Zayn, justru ia merasa Zayn sangat menyebalkan.

"Ze, memang banyak yang tampan, tapi dia itu paket komplit sebagai seorang pria, Ze!" seru Diya yang diangguki setuju oleh Nena.

"Perasaan kemarin kamu mengatakan dia Arogan dan kejam," ucap Zeline menatap Nena.

"Iya tapi bukan berarti aku tidak mengaguminya Ze. Siapa wanita yang tidak tertarik padanya? Mungkin hanya kamu. Lama-lama aku merasa ragu padamu Ze," jawab Nena membuat Zeline melototkan matanya.

"Kamu pikir aku ... " 

"Habis kamu tidak pernah tertarik dengan pria manapun!" sahut Nena memotong kalimat Zeline.

"Bukan tidak tertari Na, hanya saja belum waktunya memikirkan kearah sana. Kalian tau bagaimana posisiku saat ini, dan apa tujuanku!" lirih Zeline.

"Tidak ada salahnya mencoba membuka hatimu Ze, dekat dengan pria bukan berarti kamu tidak bisa menggapai tujuanmu."

"Aku rasa menikah dengan Pak Zayn tidak ada salahnya, yang ada malah keberuntungan Ze," sahut Diya. 

"Harusnya sebagai sahabat, yang kalian tanyakan itu 'Kenapa bisa dia memintaku untuk menjadi istrinya, bukan justru mendorongku menerimanya!' cetus Zeline.

"Aku baru aja mau tanya!" sangkal Nena terkekeh.

"Kenapa dia mengajakmu menikah Ze? Apa jangan-jangan sebelumnya kalian sudah pernah bertemu, lalu dia terjebak cinta pandangan pertama padamu," tanya Nena mendapat jitakan dikeningnya oleh Diya.

"Kebanyakan nonton sinetron!" sindir Diya.

"Kalau bukan, lalu kenapa dia bisa mengajakmu menikah sedangkan kalian tidak saling mengenal?" tanya Nena lagi sembari mengusap keningnya.

"Dia bilang pernikahan ini akan saling menguntungkan, dimana aku bisa hidup mewah karena dia akan memberikan apa yang aku inginkan, namun sebagai gantinya dia juga diuntungkan dalam pernikahan ini. Aku belum tau lebih jelasnya keuntungan seperti apa yabg dia dapat dari pernikahan ini, yang jelas bawahannya mengatakan jika aku tidak akan dirugikan dalam hal ini," jawab Zeline.

"Ze, itu kesempatan yang bagus Ze. Terima saja!" ucap Diya.

"Tapi ini seperti mempermainkan sebuah pernikahan Di, aku tidak bisa!" jawab Zeline memelas.

"Mempermainkan atau tidak itu tergantung dari kalian Ze, mungkin semua diawali dengan sandiwara karena saling menguntungkan bagi kalian. Tapi, siapa tau jika ini semua adalah jalan dari Tuhan mempersatukan kalian, mungkin saja kalian memang ditakdirkan berjodoh!" sahut Nena.

"Kamu juga setuju aku menikah dengan pria menyebalkan itu?" tanya Zeline menatap Nena yang menganggukan kepalanya.

"Bukankah disini kamu juga sangat memerlukan semua yang ia tawarkan Ze? Bukankah tujuan hidupmu memberikan kebahagiaan, dan hidup yang berkecukupan untuk keluargamu? Maka terimalah, anggap ini sebagai jalanmu memperjuangkan kebahagiaan keluargamu! Dia juga sudah berjanji jika kamu tidak akan dirugikan dalam hal ini, maka terimalah Ze!" terang Nena.

"Bagaimana jika suatu hari nanti dia menceraikan aku? Apa aku akan menjadi janda diusia mudaku? Apa pendapat orang-orang nantinya, bagaimana juga dengan Mama nantinya?" tanya Zeline.

"Tante pasti mengerti Ze, semua tau kamu tidak mungkin melakukan kesalahan. Bukankah disini kalian sama-sama diuntungkan? Maka terima saja selagi dia menepati janjinya untuk tidak membuatmu rugi dalam hal apapun!" saran Diya untuk Zeline yang terdiam mencoba mencerna ucapan kedua sahabatnya.

"Kalian yakin?" tanya Zeline.

"Sangat yakin Ze, percayalah semuanya akan baik-baik saja. Kamu juga bisa memberikan semua yang terbaik untuk keluargamu, tante dan si kembar juga tidak akan merasa kekurangan lagi. Bukankah tujuanmu untuk membahagiaakan keluargamu?" tanya Diya.

"Terimalah Ze, kesempatan tidak datang dua kali. Selagi mereka tidak merugikanmu dan selagi kamu bisa menjaga dirimu. Maka semua akan baik-baik saja!" sahut Nena menyambung ucapan Diya.

"Baiklah, aku akan memikirkannya!" putus Zeline membuat kedua sahabatnya bernafas legah.

****

Di sebuah gedung yang menjulang tinggi, tepatnya dilantai teratas gedung tersebut. Zayn masih menunggu hasil dari pekerjaan sahabat sekaligus sekretarisnya yang ia minta untuk menjalankan rencananya.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk!" 

"Bagaimana?" tanya Zayn pada Arya, yang baru saja masuk kedalam ruangannya.

"Aku sudah membeli tempat usaha keluarganya, aku yakin setelah ini dia pasti datang menyetujui permintaanmu, aku sudah menyelidiki betapa pentingnya toko roti tersebut untuk mereka. Bahkan Zeline sudah mulai menabung agar bisa membeli toko tersebut untuk Mamanya!" jawab Arya.

"Baguslah, kamu selalu bisa diandalkan."

"Sella, sebentar lagi kamu pasti akan datang dan memohon untuk kembali padaku!" gumam Zayn dengan senyum devilnya.

"Ingatlah untuk menepati janjimu, Zayn. Jangan sakiti dia, cukup kamu memanfaatkannya saja. Sekali lagi aku minta, tolong jangan menyakiti wanita baik sepertinya," ucap Arya kembali menegaskan.

"Kamu selalu saja mengatakan dia wanita baik, tidak ada wanita yang benar-benar baik zaman sekarang ini Ar. Kita lihat saja nanti, sebaik apa wanita yang kamu puji-puji tersebut!" imbuh Zayn.

'Aku justru berharap pernikahan yang kamu anggap sebuah permainan ini, akan menjadi pengikat antara kamu dan Zeline selamanya. Wanita sepertinya tidak lantas dimanfaatkan seperti ini, aku berharap kehadirannya akan membuka pintu hatimu, Zayn!' ucap Arya dalam hati.

"Apa dia pernah atau sedang terikat hubungan dengan pria lain?" tanya Zayn tiba-tiba.

"Aku sudah memberikan semua informasi tentang Zeline pada berkas yang aku tinggalakn kemarin, kamu tidak melihatnya?" tanya Arya balik.

"Aku tidak ada waktu membaca semua tentang dia, sama sekali tidak penting. Yang terpenting dia cantik dan bisa diajak bekerja sama," jawab Zayn.

"Tidak, dia tidak terlibat hubungan dengan pria manapun. Meskipun sanagt banyak pria yang mengejarnya, namun percayalah jika dia tidak pernah menjalin hubungan dengan siapapun. Bukankah sudah aku katakan jika dia wanita yang baik. Kamu tidak akan menyesal sekalipun kamu benar-benar menerimanya sebagi istrinu!" jawab Arya atas pertanyaan Zayn sebelumnya.

"Keluarlah, aku masih banyak pekerjaan. Aku rasa kamu juga banyak pekerjaan!" usir Zayn yang merasa jengah dengan Arya karena selalu memuji Zeline.

"Baiklah, aku permisi!" jawab Arya sebelum keluar dari ruangan Zayn.

"Tidak ada wanita baik yang akan menerima pernikahan seperti ini, dia menerimanya sama saja artinya jika dia sama seperti wanita lainnya yang menggilai uang." gumam Zayn.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Verry Judo
bagus, alur ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Marriage Agreement   Akhir Yang Bahagia

    Hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang akhirnya tiba. Hari ini dan detik ini semua orang tengah berkumpul di rumah sakit. Harapan Zeline untuk melahirkan menggunakan jasa dokter cantik Kiran sebagai dokternya musnah, karena sejak beberapa bulan yang lalu dokter cantik itu berhenti dari pekerjaanya saat ia juga dinyatakan hamil. Saat ini semua keluarga tengah menunggu di luar ruangan, menunggu dengan perasaan cemas. Kecemasan yang dirasakan semua orang di luar tak sebanding dengan kecemasan seorang pria yang sedari tadi tak melepaskan tangan istrinya, pria itu terus saja mengusap lembut tangan istrinya sembari memberikan usapan yang begitu lembut di pinggang istrinya yang terlihat gelisah menahan sakit kontraksi kehamilan tersebut. Tidak ada dari mereka yang menge

  • Marriage Agreement   Babymoon

    Hari-hari yang buruk benar-benar dilalui oleh Sella. Semua yang Zayn ucapkan bukan hanya sebuah ancaman, namun benar-benar terjadi.Tak ada satupun perusahaan yang mau menerimanya ataupun bekerja sama dengannya. Semua tempat menolak kehadiran Sella dan itu membuatnya begitu frustasi memikirkan semua hal yang terjadi.Tujuan terakhir Sella adalah Johan. Sella berpikir hanya Johan lah yang akan siap menerimanya apa adanya. Tanpa ia sadari jika ucapan Johan saat terakhir bertemu denganya adalah suara terakhir dari Johan yang akan Sella dengar.Sella mendatangi mansion Johan yang ia tau jelas keberadaanya sebab Johan sering membawanya ke sana. Namun ia tak menemukan keberadaan Johan di sana. Mansion itu terlihat begitu sepi, hanya dihuni oleh beberapa pelayan di yang ditugaskan menjaga mansion tersebut.

  • Marriage Agreement   Membunuh Secara Tidak Langsung

    Zayn tak menahan namun juga tak menghajar Johan seperti rencana awalnya. Ia sudah mendengar apa yang dibicarakan oleh Johan dan Sella, dan kecelakaan yang terjadi pada Zeline sama sekali bukan kesalahanya. Johan sudah meminta maaf padanya dan itu dapat Zayn sadari begitu tulus pria itu ucapkan. Untuk itu Zayn melepaskan Johan, dan tak berniat memperpanjang semuanya. Arya yang melihat itu semua merasa bangga dengan sahabatnya yang bisa bersikap dewasa dan memaafkan itu. "Zayn… Anak kita!" lirih Sella dengan air matanya yang mengalir deras membasahi wajahnya. "Berhenti mengatakan anak kita! Itu bukan anakku! Anakku hanya akan hadir dari rahim Zeline, tidak darimu ataupun wanita lainnya!" Seru Zayn membentak Sella, saat amarahnya kembali membuncah melihat Sella. Sella i

  • Marriage Agreement   Keguguran

    Seorang pria terduduk lemas di kursi yang ada di dalam ruang perawatan wanita yang ia pikir akan menjadi ibu dari anaknya itu.Pria itu adalah Johan. Johan sadar kesalahanya dulu adalah merebut Sella dari Zayn dan membawa Sella pergi dari kehidupan Zayn. Namun, menelantarkan Sella saat Sella mengatakan jika dirinya hamil, hingga akhirnya Sella mengalami keguguran.Johan dipertemukan kembali dengan Sella beberapa minggu yang lalu dan rasa yang ia miliki untuk Sella kembali hadir, Johan bermaksud mengulang dan memulai kembali hubungannya dengan Sella. Ia berniat meminta maaf pada Sella, namun keduanya kembali melakukan kesalahan dengan tidur bersama yang menghasilkan hadirnya kembali janin dalam kandungan Sella.Johan sadar jika Sella sangat membencinya atas apa yang sudah terjadi di masa lalu mereka, untu

  • Marriage Agreement   Akan Melenyapkannya

    Semua orang sudah berkumpul di ruang perawatan di mana Zeline sudah dipindahkan ke sana. Semua orang juga sudah mendengar semua yang terjadi dari Arya, dan itu tentu membuat semua orang merasa geram pada Sella. Mereka bersedih atas apa yang telah terjadi pada Zeline, namun mereka juga bersyukur saat Zeline dan kandunganya baik-baik saja. Apalagi setelah mendengar jika pengorbanan Zeline hari ini membuahkan hasil, dimana ia mendapat bukti jika anak yang dikandung Sella bukanlah anak Zayn.Zayn sedari tadi duduk di samping Zeline terus saja menggenggam tangan Zeline, sembari menatap wajah cantik istrinya yang belum sadarkan diri.Emosi Zayn masih saja menyelimutinya, apalagi saat melihat kepala istrinya yang dililit perban saat kepala sebelah kirinya mendapat lima jahitan itu. Zayn ingin sekali menghajar bahkan membunuh Sel

  • Marriage Agreement   Terjatuh dari Tangga

    Zayn begitu panik setelah mendengar suara teriakan istrinya. Ia langsung bergegas keluar dari ruangannya diikuti oleh Arya yang dengan sigap mengekor di belakangnya."Zayn ada apa?" tanya Arya yang juga merasa panik. Keduanya saat ini tengah berada di dalam lift."Istriku! Sella pasti mencelakai Zeline," ucap Zayn menceritakan apa yang ia dengar sembari tangannya bergerak bermain di ponselnya mencari lokasi Zeline lewat pelacak yang ada di ponsel istrinya itu."Ar, ke rumahku!" seru Zayn bersamaan dengan lift yang terbuka.Keduanya langsung berlari menuju parkiran dan masuk ke dalam mobil dimana Arya yang mengemudikan mobilnya."Bagaimana ini? istriku tengah hamil. Aku akan membunuh Sella jika sampai terjadi sesuatu pada Zeli

  • Marriage Agreement   Akhirnya Terungkap

    Zayn masih saja terdiam setelah Sella pergi. Ia tak habis pikir dengan istrinya yang mengatakan akan menikahkan dia dengan Sella. Mengingat hal itu membuat Zayn merasa kesal. Ia pergi meninggalkan Zeline, kembali ke dalam kamar lalu berbaring membelakangi posisi yang akan di tiduri oleh istrinya. Zeline yang melihat hal itu di buat tersenyum.Ia mengambil pakaian mereka yang berserakan di lantai, meletakkannya di tempat kotor, lalu mematikan lampu yang ada di ruang tamu sebelum akhirnya kembali ke kamar menyusul suaminya yang tengah merajuk itu.Senyum di wajah Zeline semakin merekah melihat aksi merajuk Zayn yang tidur membelakanginya, dapat ia lihat juga jika kaos yang tadi Zayn kenakan sudah dibuka olehnya, namun setengah tubuhnya tertutup dengan selimut.Zeline juga memadamkan lampu utama yang ada di kamar

  • Marriage Agreement   Kesepakatan Zeline dan Sella

    Zeline yang baru saja terlelap usai pergulatan panjang mereka yang melelahkan di atas ranjang itu, terusik tidurnya saat mendengar suara bel yang terus saja ditekan dari luar sana. Zeline tersenyum menatap Zayn yang terlihat tertelap dengan tenangnya usai menggempur tubuhnya, dengan tangan yang masih saja memeluknya. Ia dengan perlahan menurunkan tangan Zayn dari pinggangnya, lalu dengan cepat turun dari tempat tidur.Menyadari jika pakaiannya berserakan di luar sana, Zeline masuk ke walk in closet, mengambil asal kaus milik Zayn, memakainya lalu keluar dari kamar untuk melihat siapa yang tengah datang berkunjung itu."Sella?" gumamnya melihat dari layar monitor yang berada di samping pintu.Zeline tersenyum menyeringai, apa yang ia pikirkan benar, jika Sella tidak akan berhenti mengusik Zayn.

  • Marriage Agreement   Bertempur Yang Nikmat

    Setelah mendapat izin dari keluarga. Zayn dan Zeline pulang dari kediaman Arini, membawa beberapa barang milik Zeline. Tak banyak yang Zeline bawa, sebab Zayn sudah meminta Arya untuk menyiapkan kebutuhan Zeline di apartemennya."Sayang, aku sangat bahagia akhirnya bisa kembali tinggal bersamamu, dan lebih membahagiakan saat kita tak lagi tidur di kamar terpisah, aku bisa sepuasnya memeluk istriku kapanpun aku mau!" seru Zayn yang terlihat begitu riang. Senyum tak luntur di wajahnya sedari tadi, tanganya Zeline juga begitu sering ia kecup.Mendengar kata tidur bersama dan memeluk sepuasnya, semburat kemerahan di wajah Zeline kembali muncul. Wajah cantik itu kembali bersemu malu atas ucapan Zahn dan itu membuat Zayn begitu gemas melihatnya hingga menghe tijan mobil di pinggir jalan secara tiba-tiba."Ada apa?" tanya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status