Share

23. Alasan


    Berkali-kali aku mendecak bibir dengan sebal. Rasa nggak nyaman sekaligus malu kurasakan sejak bangun tidur. Kuhela napas setenang mungkin agar tubuh menjadi lebih baik. Entahlah, sejak bangun tidur dan menyadari bahwa semalam aku melakukan nafkah batin dengan Mas Arsan rasanya agak.. nggak nyaman. Aku heran pada diriku sendiri. Tidak mengerti dengan perasaan tidak nyaman ini.

Sekali lagi aku menarik napas dalam dan kulepas pelan-pelan, lantas meraih cangkir teh di meja. Saat ini aku tengah duduk santai di kursi teras rumah

“Hari ini kita pulang.”

Tubuhku terkejut mendengar suara berat yang datang tiba-tiba itu. Hampir saja cangkir yang kugenggam melayang sia-sia. Untungnya aku segera menetralkan tubuh kembali. Dengan sedikit kemarahan, kutoleh kepala kearah sumber suara. Mas Arsan berdiri di samping. Tubuhnya sudah mengenakan pakaian santai, dia terlihat segar mungkin habis mandi.

<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status