Share

Bab 20. Di Puncak Mercusuar

Tiba-tiba, Eridan menempatkan tangannya di pundak Vela. Perempuan itu pun tersentak dan hampir saja berteriak. “Ridan!” tegurnya dengan suara pelan. Kerut alis Vela telah melukiskan keterkejutan sekaligus ketakutan.

“Ih, kok kaget, sih? Aku cuma mau mengajak kamu kabur. Kita naik ke mercusuar saja, yuk! Mumpung masih buka,” ajak sang pria seraya menunjuk bangunan setinggi 65 meter di belakang mereka.

Si perempuan otomatis mendongak memeriksa puncak yang dicat dengan warna merah. Dari atas sana, pembunuhan yang diceritakan sang pemandu pasti terlihat jelas. Spontan saja, Vela menggeleng untuk mengusir pemikiran aneh dalam otaknya.

“Enggak mau? Pemandangan di puncak mercusuar enggak kalah indah dibandingkan dengan pemandangan dari Menumbing, loh. Di sana, kamu pasti merasa seperti Rapunzel,” bujuk Eridan sembari memasang tampang memikat.

“Rapunzel? Serius?&rdqu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status