Share

Bab 54. Pahlawan yang Tak Terduga

“Ah, kenapa badanku terasa tak nyaman?” gumam Vela sembari mengangkat jemari dari keyboard. Setelah memijat tengkuk dan pundak sejenak, perempuan itu mendesah. “Ah, sepertinya … aku perlu istirahat. Tangannya pun meraih sebungkus roti dan susu.

Begitu hendak menyobek kemasan, gerakannya membeku. “Apakah hari ini aku makan di luar saja?” pikirnya sambil mengerutkan alis. “Sepertinya, aku perlu asupan yang lebih bergizi.”

Setelah mengangguk ragu, Vela akhirnya keluar dari sarang. Dengan kepala terus menatap jalan, ia berjalan menuju warung makan terdekat.

Ketika hendak memasuki warung, mata Vela terbelalak. Sosok yang ia kenal sedang menatap balik dengan mata yang tak kalah besar. Kopi yang hendak diminum langsung diletakkan kembali ke atas meja. Sebelum pria itu bereaksi, Vela secepat mungkin berbalik dan melarikan diri.

“Vela? Kenapa dia

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status