Share

Dihukum

Bye calon istri.-ucap Galang didalam mobil namun itu hanya didalam hatinya saja 

Nataysa hanya diam sambil tersenyum tipis.

Ish apaan sih gue senyumin orang kayak dia.-ucap Natasya dalam hatinya.

"Tasya ...!!!"

Teriak teman-teman Natasya dari depan kelas.

"Ihh apaan sih kalian teriak-teriak" ucap Natasya sambil menghampiri mereka berdua.

"Gue kira Lo gak denger" ucap Marsha dengan lugu.

"Ehh btw siapa itu yang antar Lo ke sekolah ? Ganteng banget tas " timpal Mira sambil melihat mobil Galang yang semakin menjauh.

 Natasya menggelengkan kepalanya karena sebal ,bukannya ditanya  kabarnya malah liat om-om kayak gitu.

"Lo berdua gak jelas banget dah ,bukannya nanya kabar gue malah nanya di om-om itu" ketus Natasya.

"Ya kalo kabar Lo ,kami udah tau ,itu kamu baik-baik aja kan" ucap Marsha dengan santainya.

"Tau ah kalian nyebelin" sebel Natasya kemudian meninggalkan Marsha dan Mira.

YAPS memang Natasya orangnya agak sensian untuk sekarang , karena dia diantar ke sekolah sama orang yang dia benci dan tambahan , karena temen-temen nya malah nanyain orang yang dia benci.

"Itu anak kenapa dah" ucap Mira.

"Ya palingan lagi Pms , ya udah yuk kita ke kelas" bujuk Marsha.

"Yuk" singkat Mira.

Mira dan marsha pun segera mengikuti Natasya ke kelasnya.

Dan saat Natasya sudah dikelas tiba-tiba Arga datang menghampirinya  dengan gayanya yang badboy.

Yaps Arga memang terkenal di sekolah karena sikapnya yang badboy ,tak heran kalau hampir satu sekolah bahkan guru sekalipun mengenalnya.

"Hay gembulku" ucap Arga sambil memeluk leher Natasya.

"Hmm" Natasya hanys berdehem kepada Arga.

Oh secuek itukah Natasya saat ngambekkan , ya mungkin Natasya masih badmood.- batin Arga berkata.

"Kamu kenapa tas ? Ada masalah ?" Tanya Arga sambil duduk di kursi depan meja Natasya.

"Iya ngambekkan tuh , mungkin Pr nya belum selesai" timpal Marsha.

Natasya yang semulanya ngambekkan kini brrubah menjadi wajah terkejut ,dan kembali mengingat-ingat.

Dan oh akhirnya Natasya kembali memeluk lengan Marsha.

"Hehehhe sha , bagi Pr donk" bujuk Natasya manja seperti anak kecil.

Marsha terkejut dengan tingkah Natasya ,hal biasa sih baginya ,tapi kenapa harus setiap hari , sebenarnya Marsha memang mau kasi pr ,tapi  kan gak selalu .

Ntar kalo gak ada gue ,ni anak kuliah minta kerjain siapa tugasnya.- batin Marsha berkata.

"Dih tadi aja ngambekkan , sekarang sok imut kek Marsha end the bear, ya udah ntar" ucap Marsha ,sedangkan Mira hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

Dan Tasya pula tersenyum dengan senyumnya.

Duh emang ya ,senyumku kayak gula.- ucap Natasya Dengan penuh kemenangan, tetapi hanya dalam batin saja.

Saat Marsha mau mengambil buku , tiba-tiba guru segera masuk ke kelas.

"Selamat pagi anak-anak" sapa pak Romli ,guru matematika SMA jaya harapan.

Siswa dan siswi di kelas segera duduk sebangkunya masing-masing kecuali Mira yang menunggu Arga meninggalkan kekursi nya.

"Hey kamu Arga , ngapain kamu disini ,sana ke kelas kamu" tegur pak Romli dengan mata melotot.

Arga pun bangun dari kursi Mira karena takut dengan mata serta suara pak Romli. Ya hanya pak Romli yang Arga takuti ,bukan karena dia guru killer tapi pak Romli adalah sahabat ayahnya ,dan pak Romli tidak segan-segan melaporkan Arga dengan ayahnya.

Bapak Romli juga memang terkenal dengan guru killer di SMA jaya harapan , salah sedikit kesalahan siswa ,maka hukumannya seakan-akan ingin membunuh dan tegurannya seperti toa.

"Tas jangan lupa pulang nanti ya ,ketemu ditempat biasa" bisik Arga kepada Natasya.

"Arga ..!!!" Teriak pak Romli.

"Iya pak iya " ucap Arga dan kembali kabur ke luar kelas.

Natasya pun terkejut ,Yaps bukan karena teriakannya ,tapi karena tugas matematikanya belum selesai.

Duh mampus gue.- batin Natasya berbicara dan diiringi dengan jantungnya yang deg-degan berdetak lebih kencang.

"Baik anak-anak Minggu kemarin bapak sudah minta kalian untuk mengerjakan tugas halaman 28-35 ,dan sekarang bapak mau periksa satu-satu tugas kalian,barang siapa yang tidak mengerjakan tugas , kalian bersihkan WC 1 sekolah ,paham" jelas pak Romli pada anak-anak kelas 12 MIPA 2.

"Paham pak" ucap mereka serentak kecuali Natasya yang hanya bisa diam membisu.

Pak Romli pun segera memeriksa tugas siswa-siswi satu persatu ,dan memang Natasya sudah di ambang batas,dimana jantungnya berdetak sangat cepat serta mengeluarkan keringat dingin.

Duh gue ngomong apa ntar sama tu bapak.- batin Natasya berkata.

Setelah itu ,oh tidak kini pak Romli menuju meja Natasya.

"Natasya ,dimana tugas kamu ?" Tanya pak Romli .

Namun Tasya hanya diam membisu sambil menundukan kepalanya.

"Saya tanya sekali lagi DIMANA TUGAS KAMU ?" Tanya pak Romli sekali lagi dengan penuh penekanan.

"T-tugas saya belum dikerjakan pak" jawab Natasya sambil terbata-bata.

Pak Romli lalu menghembuskan nafasnya dengan kasar lalu menatap wajah Natasya dengan serius.

"Kamu tau kan apa yang bapak katakan tadi di depan kelas ?" Tanya pak Romli dengan wajah sangat datar.

Natasya hanya bisa mengangguk kepala ,yang artinya dia paham apa yang harus dilakukan.

Natasya pun segera berdiri dan meninggalkan kelasnya .

"Sabar ya tas" ucap Marsha dengan nada pelan.

Natasya tersenyum tipis mendengar hal itu ,dan dia segera menghilang dari kelas tersebut.

Saat di WC Natasya sangat kewalahan membersihkan WC siswa dan siswi , bagaimana tidak Natasya adalah anak yang sangat anti membersihkan WC,jangankan WC sekolah , WC dirumah saja dia gengsinya tingkat nasional.

"Duh bau huekk" ucapnya sambil ingin memuntahkan isi perutnya namun tidak ada yang keluar sama sekali.

Nasib gue gini amat ya , hadeh pelajaran bagi gue ,gue harus terbiasa gak nyontek.- ucap pasrah Natasya dalam hati.

" Ya udah deh ,mending gue bersihin ini sampe selesai" ucap Natasya ,kemudian dia melanjutkan tugasnya sampai jam istirahat.

Beda lagi dengan Arga ,jam istirahat dia malah senang-senang bersama seseorang.

"Hei sayang " panggil Arga dengan seseorang wanita SMA di SMA jaya harapan.

"Ikut gue ke tempat sesuatu yuk" ajak Arga kepada wanita itu.

Wanita itu hanya mengangguk perlahan dan mengikuti jalan Arga dan disaat itu Marsha melihat Arga.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status