“Okey beautiful, satu jam lagi aku selesai,” ucap Mark tersenyum
Mark, Alicia, dan Sam memulai meeting kecil ini untuk membahas mengenai materi presentasi kepada client besok. Alicia sudah membuat materinya, dan kini mereka akan membahas lebih dalam agar bisa saling koreksi. Sam adalah sahabat Mark sekaligus salah satu manager di perusahaannya, keduanya adalah teman semasa perkuliahan. Sam dan Mark sudah seperti saudara, keluarga keduanya pun juga saling mengenal dengan baik.
“Mau mampir ke coffee shop, setelah ini?” tanya Sam pada Mark dan Alicia saat merapikan dokumen-dokumen, karena meeting baru saja selesai.
“Kalian saja, Claudia menungguku,” jawab Mark sambil menggelengkan kepalanya, sedangkan Sam mengangguk mengerti.
“Bagaimana, Al?” tanya Sam pada Alicia
“Boleh,” jawab Alicia tersenyum
Saat keluar dari perusahaan, Sam dan Alicia menuju mobilnya masing-masing dan akan mampir ke coffee shop langganan mereka. Sam dan Alicia juga menjalin pertemanan yang cukup dekat, Sam yang merupakan sahabat sekaligus manajer di perusahaan Mark, akan sering berinteraksi dengan Alicia yang mana Ia adalah asisten pribadi Mark, dan itu membuat keduanya semakin dekat. Saat Sam dan Alicia pergi ke coffee shop, Mark melajukan mobilnya menuju suatu tempat untuk bertemu Claudia. Claudia adalah model ternama yang dikenal di seluruh penjuru Canada, yang juga merupakan kekasih dari Mark Pearce. Keduanya menjalin kasih sejak hampir dua tahun lalu, bahkan sebelum Mark diberi kepercayaan memimpin perusahaan. Saat itu Mark baru mulai masuk perusahaan untuk belajar mengenai perusahaan yang akan Ia pimpin. Mark sangat menyayangi kekasihnya, karena kekasihnya itu adalah perempuan yang Ia perjuangkan sejak saat masih kuliah di semester akhir, setelah Ia menyelesaikan skripsinya. Ia bertemu dengan kekasihnya untuk pertama kali di parkiran kampus, saat itu Mark ingin pulang setelah menyelesaikan bimbingan terakhirnya, sedangkan sang kekasih hendak mengikuti kelas siang itu. Keduanya bertemu dan kenal bukan karena saling menabrak seperti di film-film, melainkan karena mobil keduanya kebetulan parkir bersebelahan dan mereka saling menyapa. Pertemuan itu berlanjut saat mereka kembali dipertemukan di kantin kampus, disitulah untuk pertama kali keduanya berkenalan dan saling berbincang, kemudian semakin dekat hingga akhirnya mereka menjalin kasih sampai sekarang.
Claudia adalah junior Mark di kampus, walau begitu, Ia baru kenal dengan Mark di akhir-akhir semester, bahkan disaat Mark sudah menyelesaikan skripsinya, dan hanya menunggu waktu untuk sidang. Dia anak yang baik, ceria, dan mudah bergaul. Walaupun Ia juga mengambil kuliah bisnis, namun Ia sangat menyukai modeling. Ia bahkan sangat ingin menjadi seorang model. Dan saat masa perkuliahannya pun, Ia sudah mencoba dunia modeling untuk beberapa acara peragaan busana. Tak jarang juga Ia menjadi model pemotretan untuk beberapa brand kecantikan.
Pagi tadi Mark sedikit terlambat karena mengantarkan Claudia ke lokasi pemotretan untuk sebuah majalah. Sebenarnya Claudia memiliki seorang manajer dan asisten juga supir, namun pagi tadi mobil yang mereka kendarai mendadak bermasalah. Saat mobil sudah menyusuri jalan, tiba-tiba mobilnya sedikit tersendat kemudian mogok. Supir sudah mencoba untuk menghubungi bengkel, tetapi manajer menyarankan Claudia untuk mencari taksi saja, karena akan terlalu lama jika harus menunggu mobil selesai diperbaiki. Namun jalanan masih sepi karena masih terlalu pagi, sehingga taksi tak kunjung terlihat. Claudia akhirnya meminta Mark untuk menjemput dan mengantarkannya ke lokasi pemotretan.
“Apa aku terlalu lama?” tanya Mark begitu sampai di kediaman Claudia, kekasihnya itu sudah menunggu di taman depan rumahnya.
“Tidak, untukmu aku akan menunggu selama apapun, hehehe,” ucap Claudia tertawa kecil seraya memeluk Mark. Mark pun tersenyum membalas pelukan itu.
“Apa kamu juga akan menungguku meskipun lama?” tanya Claudia menatap Mark masih dalam pelukannya. Mark tersenyum melihat Claudia kemudian mencubit hidung mancungnya.
“Selama apapun aku akan tetap menunggumu, hehehe,” jawab Mark kembali memeluk Claudia.
Mark dan Claudia selanjutnya bergegas ke sebuah restoran. Claudia tadi menghubungi Mark karena ingin sekali menghabiskan waktu dengan kekasihnya itu. Setelah Claudia menyelesaikan sesi pemotretannya tadi siang, Ia segera bergegas pulang ke rumah. Mobil yang tadi pagi mogok pun sudah selesai diperbaiki, sehingga sudah bisa menjemput Claudia. Claudia pulang ke rumah dan istirahat sebentar, sebelum akhirnya menghubungi kekasihnya untuk mengajaknya makan malam bersama. Dan disinilah mereka, duduk berdua di salah satu private room di sebuah restoran.
“Aku makan malam bersama model ternama, tetapi aku belum mandi,” ucap Mark lalu tertawa diikuti oleh Claudia
“Walaupun belum mandi, tapi model itu tetap jatuh cinta kok,” ucap Claudia dan keduanya kembali tertawa
“Sayang, beberapa hari kedepan jadwal aku tidak terlalu padat. Bisa aku berkunjung ke kantormu?” tanya Claudia setelah memasukkan satu potong daging steak ke dalam mulutnya.
“Tentu saja, kamu bisa datang kapanpun kamu mau, sayang,” jawab Mark, dan Claudia tersenyum
“Bagaimana dengan pemotretan hari ini?” tanya Mark sambil memotong steak nya
“Lancar, walaupun aku sedikit kesal karena tadi pagi mobilnya mogok. Untung saja ada kamu yang bisa menjemput dan mengantar sampai ke lokasi pemotretan,” jawab Claudia
“Untung aku juga sudah siap, tinggal berangkat saja. Jadi kamu tidak perlu menunggu terlalu lama,” ucap Mark
“Lalu tadi bagaimana? kamu pasti terlambat,” tanya Claudia dengan memasang wajah sedihnya, namun Mark justru tertawa melihatnya. Kekasihnya itu terlihat lucu jika memasang wajah seperti itu.
“Iya,tentu saja aku sedikit terlambat. Namun lebih baik aku terlambat sedikit daripada membiarkan kekasihku kebingungan di jalanan, kan?” ucap Mark tersenyum
“Benar juga, hehehe. Tetapi aku akan lebih perhatikan mobil lagi, dan akan aku cek semua yang berhubungan dengan pekerjaan lebih detail lagi. Agar tidak terjadi hal seperti tadi,” ucap Claudia
“Kamu harus, tetapi tidak perlu memaksakan. Kamu juga harus istirahat,” ucap Mark dan Claudia mengangguk.
“Babe,” panggil Mark, Claudia pun melihat Mark
“Ya?” tanya Claudia
Mark berpikir sejenak, apakah ini adalah waktu yang tepat untuk membicarakan mengenai pernikahan? atau mungkin Claudia justru menunggunya untuk mengatakannya?
***
“Nothing, aku hanya selalu berpikir jika kau cantik. Hehehe,” jawab Mark yang membuat Claudia tertawa
“Tatapanmu terlalu serius jika hanya ingin mengatakan aku cantik. Kau membuatku terkejut,” ucap Claudia yang masih tertawa diikuti Mark.
Mark mengurungkan niatnya untuk membahas pernikahan, karena Ia belum terlalu yakin jika memang Claudia juga menginginkannya.
***
Dibalik kesuksesannya menjadi seorang pebisnis, Aaron yang masih terlihat gagah itu sudah lama mengidap penyakit kanker yang semakin hari semakin parah. Segala upaya pengobatan telah dilakukan, namun itu hanya untuk memperlambat pertumbuhan sel kanker yang terus menyebar. Hingga kini, kanker Aaron sudah memasuki stadium akhir. Aaron ingin sekali bisa sembuh, namun apalah daya, semua pengobatan yang disarankan sudah dilakukan, namun kesembuhan tak kunjung datang.
“Terima kasih–,”“Mark,” Mark memotong kalimat Alicia, karena Ia tahu jika Alicia pasti akan memanggilnya Pak lagi“Terima kasih, Mark,” ucap Alicia dengan ragu, dan Mark tersenyumMark menggandeng tangan Alicia memasuki restoran tersebut, dan Mark memesan ruang VIP untuk makan bersama Alicia. Sebenarnya Mark juga ingin berbicara dengan Alicia mengenai pernikahan kontrak ini, sehingga Mark memesan ruang VIP agar tidak ada yang mendengar.“Al, aku akan lebih tegas kali ini. Maafkan aku saat di mobil tadi, aku tidak bermaksud membuatmu takut, aku hanya ingin kamu ingat rencana awal kita. Kita sudah sepakat untuk melakukan pernikahan kontrak ini, kan? apa kamu berubah pikiran, sekarang?” tanya Mark, yang membuat Alicia m
“Kalian itu sebenarnya serius tidak sih, dengan sandiwara ini?” tanya Sam pada Mark dan Alicia, saat mereka sedang berada di ruangan Mark“Tentu saja serius, aku sudah mengatakan pada Daddy dan Mommy jika hubunganku dengan Claudia sudah berakhir,” jawab Mark“Itu bagus,” ucap Sam sambil memberikan jempolnya ke arah Mark“Tapiiii, kalian itu masih kaku untuk disebut pasangan. Ayolah yang lebih santai lagi,” lanjut Sam“Apa tidak terlalu terburu-buru jika aku dan Pak Mark sudah bertindak seperti pasangan?” tanya Alicia“Rencana ini sudah berjalan hampir satu bulan, Al,” jawab Sam“Tapi setidaknya biarkan k
Mark dan Sam sudah kembali ke ruangan mereka masing-masing. Namun di ruangannya, Sam terlihat sedang memikirkan sesuatu dengan serius. Sam berpikir bagaimana cara membuat Mark dan Alicia semakin dekat di depan orang lain dan juga kedua orang tua Mark. Lalu setelah berpikir untuk beberapa saat, Sam pun akhirnya mendapat ide, Ia pun langsung menelpon Mark.“Mark, aku punya ide,” ucap Sam“Apa?” tanya Mark“Kau ajak Alicia ke rumah sakit, untuk menjenguk om Aaron. Tunjukkan kedekatan kalian, karena om Aaron dan tante Caitlin adalah orang pertama yang harus kau yakinkan,” ucap Sam dan Mark sejenak berpikir. Benar juga apa yang dikatakan Sam, semua sandiwara ini tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada kedua orang tuanya. Tentu saja Ia dan Alicia harus lebih banyak menunjukkan kedekat
“Selamat pagi, Pak. Maaf, tapi apakah ada pekerjaan yang mendesak, sampai bapak harus datang ke rumah saya?” tanya Alicia dengan wajah seriusnya, namun Mark justru tersenyum.“Tidak ada pekerjaan yang mendesak, Al. Saya hanya akan menjemputmu untuk berangkat ke kantor bersama,” jawab Mark yang sungguh, membuat hati Alicia berdegup kencang. Alicia ingin sekali tersenyum lebar karena bahagia yang Ia rasa, namun Ia harus menjaga wajahnya untuk terlihat biasa saja. Ingat, ini pasti bagian dari rencana itu. Namun, apakah harus sejauh ini?“Oh, seharusnya bapak tidak perlu repot-repot menjemput saya, Pak,” ucap Alicia“Tidak repot, kau sudah siap?” tanya Mark dan Alicia mengangguk, walaupun sebenarnya Ia ingin sekali sarapan dulu. Namun tidak mungkin kan jika Ia meminta bosnya ini untuk menunggu dirinya sarapan? atau seharusnya dia ajak saja bosnya ini untuk sarapan bersama keluarganya? Huft, lebih baik Alicia menahan lapar ini sampai tiba waktu makan siang.“Baik, saya ingin berpamitan dul
Jendela itu terbuka, membiarkan udara malam yang dingin menyapa tubuhnya. Perempuan itu hanya terdiam memandang jauh dalam gelapnya langit malam. Ia menumpukan dagunya di atas lutut, seakan tak mampu lagi untuk menopang beban yang ada dipikirannya. Alicia melamun, namun pikiran terbang entah kemana.“Apa keputusanku sudah benar?” tanyanya dalam hati***Claudia dan Mark saat ini sedang menikmati makan siang bersama. Hari ini adalah hari minggu, sehingga Mark tidak pergi ke kantor. Kini, Mark memilih untuk menghabiskan waktu dengan Claudia, menemaninya melakukan pemotretan. Sebenarnya selain ingin menghabiskan waktu dengan Claudia, Mark juga ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting. Lalu mungkin juga ini merupakan kebersamaan terakhirnya dengan Claudia sebelum Ia menikah. Ini hanyalah perni
“Saya bersedia,” jawab Alicia yang membuat Mark dan Sam terkejut.Mendengar jawaban Alicia membuat Mark merasa sangat lega. Lega sekali rasanya mendengar Alicia menerima tawaran ini. Seperti kemarin, Mark merasa lega dan tenang saat Ia tahu perempuan yang akan Ia nikahi adalah Alicia, walaupun pernikahan ini hanyalah pernikahan kontrak. Sedangkan Sam, Ia juga benar-benar merasa lega, karena Ia tidak perlu pusing mencarikan Mark perempuan lain. Huft, akhirnya Sam bisa tidur dengan nyenyak malam ini.“Thanks God,” ucap Sam tersenyum“Kau serius, Al?” tanya Mark memastikan dan Alicia mengangguk“Pak Aaron merupakan seseorang yang sangat berjasa dalam perjalanan karir saya, Pak. Beliau adalah seseorang yang sangat saya hormati. Seben