Share

AUTHOR POV

Tanganmu terlalu jauh untuk kugenggam, jadi dapatkah aku kembali?

.

.

.

SUASANA SENJA, MASIH DI HARI YANG SAMA.

"Arya gilaaaaaa!!! Tadi lu meluk siapa??"

Monolog seorang pemuda berseragam SMA dengan raut frustasi yang terlihat jelas di wajahnya.

Namanya Raditya Arya Permana, sesosok pemuda bertampang sangar yang tadi menangis sejadi-jadinya di pelukan seorang perempuan yang bahkan ia tak tahu namanya.

Tadi ia benar-benar tak sengaja, yang ada di bayangannya tadi benar-benar sosok ibunya. Tapi begitu pelukannya dilepas, ternyata dia malah entah siapa! Tentu dia malu, sangat malu malah, hingga tanpa sepatah kata pun terucap, ia meninggalkan Si Perempuan tadi.

Arya terus saja uring-uringan walaupun berpasang-pasang mata menatapnya aneh. Gimana nggak aneh! Dari tadi Arya ngomong sendiri sambil kadang menjambak rambutnya pelan. Membuat orang-orang di sekitarnya melangkah mundur perlahan, mungkin mereka juga berfikir bahwa Arya adalah orang gila.

"Kaco, kaco, kaco!!!"

"Emang yang kaco apa, Kak??"

Tanya seorang anak manis dengan kucir dua di rambut hitam bergelombangnya, kedua mata bulat, hidung kecil yang mancung dan bibir mungil berwarna pink alami, menggemaskan. Mungkin itu kata yang akan terucap begitu orang-orang melihatnya untuk pertama kali.

Arya yang mendengar pertanyaan tadi bukannya menjawab tapi malah langsung memeluk sosok mungil di hadapannya itu erat-erat. Ahhh, Arya merindukannya. Walaupun sudah sering bertemu, tetap saja ia rindu. Ia selalu merindukan boneka kecil imut ini yang tak lain adalah adiknya sendiri.

"Iihhh kakak! Sesek tahu!!" ucap gadis kecil itu karna rasanya ia kehabisan nafas.

"Haha, adek kakak ngemesin banget sih". Parahnya Arya malah mempererat pelukannya.

"Ara nggak bisa nafas, Kak!!!" Dan akhirnya pelukan maut itu pun terlepas juga.

Melihat wajah Ara kesal begitu malah membuat Arya semakin bahagia, karna menurutnya sumber kebahagiaan dalam hidupnya adalah menjahili adik kecilnya ini dan membuat wajahnya memerah seperti tomat karna pipi tembem yang ia miliki.

Raditya Arya Permana yang merupakan berandal sekolah ternyata juga menyandang gelar kakak terlaknat sedunia, dan adik yang bernasib sial itu tak lain dan tak bukan adalah Adisty Kayra Permana. Gadis mungil manis yang tahun ini masuk di bangku kelas 3 SD, umurnya 9 tahun dan terpaut 8 tahun dengan Sang Kakak membuatnya tak berdaya kala Sang Kakak dengan sengaja terus menjahilinya.

"Ara nggak kangen sama kakak apa?" tanya Arya sok sedih.

"Nggak, malah enak nggak ada kakak di rumah. Bebas, nggak ada yang jahilin, nggak ada yang nyuruh, nggak ada yang marahin, nggak ada yang direbutuin"

"Iyaa deehh. Terserah upil aja!!"

"Iiihh, jangan panggil Ara upil, Kak!"

"Kamu kan masih kecil kaya Upil"

"Udah gede ,Kakak!!!"

"Masih kecil kaya UPIL" ejek Arya terus tanpa ampun.

"Buktinya upilnya kakak tuuhh gede-gede segede gajah"

"Emangnya kamu pernah ngupilin idung kakak??" tanya Arya sambil menaikkan hidungnya macam hidung babi.

"KAKAK IIIHHHH!!!"

Ara pun terpancing emosi dan mencubit perut Arya sekuat-kuatnya, terus tanpa henti dan tak terelakakan Arya pun mengaduh kesakitan. Kalian tahu, cubitan Ara, walaupun anak kecil tapi sakitnya nggak main-main. Beehhh, kaya dicubit pake tang. Biasanya kalo udah malem bekas cubitan tadi berubah warna jadi biru, nanti kalo Arya berubah jadi Stich temennya Lilo kan berabe.

"Ampun ratu, ampun"

"Beliin Ara Ice cream cup gede, baru Ara maafin"

"Cup sedeng aja, Ratu" tawar Arya, sambil menghadang tangan Ara yang terus menerus berusaha menyerangnya.

"nggak mau" Bersamaan dengan itu, satu cubitan super keras sukses mendarat di perut Arya.

"AARGHH...., Iya, iya, iya maafin kakak, Ar"

Beneran Arya mah mendingan adu jotos sekalian, daripada adu cubit sama Ara, sakit atuh.

"Gitu dong, pokoknya kalo Kakak panggil Ara upil lagi, Kakak bakal bengkak kaya gajah"

"Siaaap Ara Upiiiiilllll" ucap Arya sambil berlari menyelamatkan diri.

"KAKAAAKKK!!!!!"

Aksi kejar-kejaran pun tak bisa dihindari lagi, persis kucing dan anjing. Memang seperti ini hubungan kakak beradik Permana, selalu harmonis dan menggemaskan, bahkan setelah berbagai rahasia besar terbongkar dan mengubah segalanya. Segalanya kecuali kasih sayang seorang Kakak kepada Sang Adik, kasih sayang Arya terhadap Ara.

.....

PERINGATAN _alurnya emang muter-muter dan sudut pandang bakal berubah-ubah nggak karuan.

Jadi siap-siap untuk nebak cerita yy

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status