Share

57. Boneka

Hendi mengabaikan semua panggilan-panggilan yang ada di dalam kepalanya, semua memori yang selintas-selintas muncul. Sebab, semua hanya mendatangkan rasa sakit baginya. Dia kehilangan minat untuk mencari tahu segalanya. Pasrah.

“Apa pun yang ditawarkan takdir kepadaku akan kuterima. Aku lelah.” Hendi berpikir demikian sambil memandangi Anggita yang tersenyum lembut kepadanya. “Entah siapa atau apa dirimu ini. Siluman atau bidadari, aku tak lagi peduli. Hidup matiku sendiri, aku pun tak mau lagi peduli.”

Pikiran Hendi kosong, sekosong tatapan matanya. Tubuh dan jiwanya mati rasa. Dia lelah merasa cemas dan muak dengan kebingungannya sendiri. Seperti daun yang jatuh dari dahan pohon, dia membiarkan dirinya terombang-ambing di atas lautan takdir.

Anggita senang akhirnya bisa menguasai Hendi seutuhnya tanpa perlu bantuan sisi gelap dirinya, sang Kanjeng Ratu. Meski demikian, sesuatu yang sudah menjadi bagian dari dirinya sejak awal dan sejak lama tidak akan semudah itu menghilang, tidak a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status