Share

Bab 42. Calon Mertua

"Jangan! Nanti Mama marah!" teriak Pak Mahendra dengan menarik tangan Mas Sakti yang memegang ponsel.

"Kalau tidak begini, kamu tidak akan nurut! Sudah dikasih tahu, tidak mau dengar omongan orang!"

"Iya, ya. Aku salah. Tapi janji, rahasiakan ini dari Mama!" pinta Pak Mahendra.

"Apa yang dirahasiakan, Hendra?" suara lembut keibuan terdengar sesaat setelah pintu terbuka. Seorang wanita dengan tampilan elegan masuk ke dalam ruangan. Dibelakangnya dua orang laki-laki berjas hitam rapi mengikuti. Mereka bersiap tegap di sebelah pintu, seperti bodyguard di film-film.

Ditangannya memegang gulungan koran yang diacungkan ke arah Pak Mahendra. Ibu ini yang disebut keduanya dengan panggilan Mama. Entah Mama dari siapa. Kalau Mama Pak Mahendra berarti ....

Mati aku!

"Kamu ditusuk orang, tapi tidak mengabari Mama? Dan kalian berniat merahasiakannya?" tanyanya sambil menatap Mas Sakti dan Pak Mahendra bergantian.

"Ma-maaf, Ma. Hendra bukan ...."

"Apa-apaan kamu! Terus ini siapa? Kamu juga merah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status