Share

Bab 43. Aku Ingin Dirawat

Resahku sekarang berganti. Bukan karena sakitnya Pak Mahendra, tetapi karena tiga hari lagi harus bertemu Mama Lia.

Calon mertua.

***

Aku seperti jungkir balik mengatur jadwal.

Jadwal yang ketat untuk proyek ini memaksaku harus menyelesaikan meninjauan hasil kerja team gambar yang menumpuk di mejaku. Pekerjaan yang seharusnya dibagi dengan Mas Sakti, harus aku selesaikan sendiri. Dia menggantikan pekerjaan Pak Mahendra yang masih harus dirawat di rumah sakit. Dan di sinilah aku, tenggelam dalam banjir pekerjaan.

Tidak ada kata bersantai lagi. Bahkan untuk makan siangpun, Mbak Endah mengirimnya ke ruanganku. Itu, karena perintah Mas Sakti yang melihat aku tidak sempat ke cafetaria.

Belum lagi Pak Mahendra yang menggangguku. Terkurungnya dia di rumah sakit tidak menghambat terornya. Aku diharuskan menerima panggilan video hanya sekedar alasan kangen.

"Kak Mahe, saya tidak bisa lama-lama bicara. Bisa jadi saya harus lembur. Kak Mahe, mau?" tanyaku tanpa menoleh ke arah layar ponsel. A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status