Share

Pertemuan

last update Last Updated: 2023-08-01 07:23:53

🏵️🏵️🏵️

 

Cinta itu kadang tidak dapat dimengerti. Ketika Sarah selalu bersabar menjadi pendamping hidup Wisnu, sang suami justru memberikan hatinya kepada wanita lain. Wisnu tidak pernah menganggap Sarah sebagai seseorang yang telah hadir dalam kehidupannya.

 

Sekarang Wisnu justru memiliki niat untuk mengusir Sarah dari rumah setelah mengetahui kehadiran Sandra di Surabaya. Laki-laki itu tidak pernah menyadari bahwa wanita yang sudah dia nikahi ternyata menyimpan cinta untuknya.

 

Sarah tidak mampu menepiskan perasaan yang tiba-tiba tumbuh untuk sang suami. Dia sangat sadar kalau Wisnu selalu menyakiti dirinya hampir setiap hari. Namun, rasa yang telah ada kini tidak dapat terelakkan.

 

Sarah mencoba untuk kuat menerima kenyataan pahit yang terjadi kepadanya. Dia pun memejamkan mata dan berharap segera tiba ke alam mimpi agar dapat mengurangi rasa sakit yang kini datang menghampiri dirinya.

 

“Saya yakin, kamu pasti dengar pembicaraan saya di telepon.” Sarah tiba-tiba terkejut mendengar suara Wisnu. Ternyata sang suami kini sudah duduk di sampingnya.

 

Walaupun Sarah telah berusaha agar segera menuju alam mimpi dan melupakan apa yang dia dengar, tetapi tidak berhasil. Dia belum mampu menghapus rasa cemburunya ketika Wisnu berbicara melalui telepon dengan Sandra. Dadanya terasa sesak mengingat kejadian itu.

 

“Ada apa, Mas?” Sarah membuka mata dan berusaha bersikap tenang di samping Wisnu.

 

“Jangan bilang kamu pura-pura nggak tahu kalau saya tadi ngobrol dengan Sandra di telepon.” 

 

“Sandra wanita yang Mas cintai?” Sarah memberikan jawaban dengan santai.

 

“Iya. Dia udah kembali ke kota ini. Besok saya akan menemuinya.” Dada Sarah kembali sesak mendengar penuturan Wisnu.

 

“Mas bahagia?”

 

“Itu bukan pertanyaan. Saya nggak hanya bahagia. Saya justru ingin segera membawanya ke rumah ini. Dia jauh lebih pantas menjadi istri saya dibanding dirimu.”

 

“Apa karena Mas mencintainya?”

 

“Iya. Satu hal lagi. Kamu nggak berguna! Mana anak yang kamu janjikan?”

 

“Saya benar-benar minta maaf, Mas. Ini bukan kemauan saya. Apa yang harus saya lakukan?”

 

“Segera hamil dalam waktu dekat ini!” Wisnu langsung berbaring lalu meminta Sarah melaksanakan kewajibannya sebagai istri.

 

Sarah tidak mengetahui apa yang kini ada dalam benak Wisnu. Sarah juga tidak tahu bahwa sang suami kini membayangkan kalau wanita yang sedang bersamanya adalah Sandra. Wisnu bahkan sudah tidak sabar agar hari berganti esok. Penantian panjangnya untuk bertemu sang pujaan hati akan segera terwujud.

 

Malam ini, Sarah kembali menitikkan air mata seperti awal penyerahan dirinya kepada Wisnu. Namun, kali ini wanita itu menangis bukan karena tidak ikhlas menjalankan kewajibannya. Dia sedih karena sang suami selalu mengungkit janji yang dulu telah mereka sepakati.

 

“Saya kasih kamu waktu satu bulan lagi. Kalau kamu belum juga hamil, saya akan mengusirmu dari rumah ini.” Wisnu melontarkan pernyataan menyakitkan itu setelah selesai menjalankan hasratnya bersama Sarah.

 

Sarah tidak memberikan jawaban. Dia hanya terdiam. Wanita itu tidak mampu membendung air matanya yang kini telah menganak sungai. Dia pun segera membenahi diri lalu beranjak ke kamar mandi. Di ruangan tersebut, Sarah menagis lebih kencang.

 

Sarah sangat bingung jika dirinya belum hamil juga dalam waktu dekat ini. Dia tidak tahu bagaimana caranya akan menjelaskan semuanya kepada Pak Dimas dan Bu Ratna kalau Wisnu benar-benar mengusirnya dari rumah. Sarah tidak ingin melukai perasaan orang-orang yang dia sayangi.

 

Sementara Wisnu tidak peduli sama sekali dengan apa yang Sarah rasakan. Dia tahu kalau wanita yang telah berstatus sebagai istrinya tersebut menangis sejak tadi. Namun, wisnu tidak ada niat menunjukkan perhatian di depan Sarah karena baginya, wanita itu hanyalah pelarian semata.

 

 

🏵️🏵️🏵️

 

Waktu menunjukkan jam dua belas siang, Wisnu segera bergegas keluar dari kantor menuju tempat yang telah dia janjikan kepada Sandra tadi pagi. Laki-laki tampan itu sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan sang pujaan hati.

 

Sepuluh menit perjalanan yang Wisnu tempuh dari kantor hingga akhirnya tiba di kafe yang sejak dulu menjadi tempat favoritnya bersama Sandra. Wisnu segera menuju meja yang telah dipesan. Di sana telah menunggu seorang wanita yang selama ini dia rindukan.

 

Tropical Coffee merupakan kafe yang mengusung konsep tropical. Kafe tersebut buka dari jam sembilan pagi hingga jam sepuluh malam. Kafe itu menyajikan nuansa layaknya sedang berlibur ke Bali. Tak hanya desain ruangannya yang cantik, tetapi menu yang disajikan juga tidak kalah menarik. 

 

Tropical Coffee sangat cocok untuk orang yang sudah mulai jenuh dengan minuman kopi biasa. Di sini tersedia kopi yang dipadukan dengan berbagai buah khas daerah tropis. Salah satu minuman favorit di cafe ini yaitu campuran kopi dan semangka yang terbentuk dalam tropical iced latte.

 

“Sayang.” Wisnu langsung merangkul wanita yang telah menyambutnya di meja yang mereka pesan.

 

Sandra langsung berdiri saat tadi melihat Wisnu berjalan ke arahnya. Dia sangat merindukan sosok yang sudah dua tahun tidak bertemu dengannya. Dia sengaja ingin bertemu dengan Wisnu karena ingin membicarakan hal yang sangat penting.

 

“Aku kangen kamu, Mas.” Sandra menitikkan air mata kebahagiaan.

 

“Kenapa kamu ninggalin aku, Sayang?” Wisnu pun melepas pelukan lalu memegang kedua pipi Sandra. Dia tidak memedulikan beberapa pasang mata tertuju ke arah mereka.

 

“Ceritanya panjang, Mas. Kita duduk dulu.” Kedua insan itu akhirnya memilih duduk saling berhadapan.

 

Wisnu langsung memberikan bucket bunga mawar merah yang sengaja dia bawakan untuk Sandra. Tadi dia meletakkan kembang indah tersebut di meja. Sang pujaan hati merasa terharu melihat keromantisan yang Wisnu tunjukkan.

 

“Kenapa semua kontak kamu nggak bisa dihubungi? Kamu sengaja menghindariku, Sayang?” Wisnu kembali melontarkan pertanyaan.

 

===============

Nova Irene Saputra

Apa alasan yang akan Sandra berikan kepada Wisnu?

| Like
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Makna Cinta

    🏵️🏵️🏵️ “Walaupun dulu Mas selalu kasar sama saya, tapi saya tetap bangga menjadi istri Mas.” “Saya merasa menjadi wanita paling beruntung karena dinikahi pria tampan seperti Mas. Saya nggak pernah menyesal hidup bersama Mas, walaupun pernikahan kita berawal dari sebuah janji.” “Janji itu telah menyadarkan saya kalau Mas suami idaman saya. Mas tetap yang terbaik.” “Bangun, Mas. Apa Mas nggak ingin merasakan keberadaan calon anak kedua kita?” Sarah mendekatkan tangan Wisnu ke perutnya. “Rasakanlah keberadaan anak kita, Mas. Dia sama seperti Wira, sangat membutuhkan papanya.” Wisnu belum memberikan respons sedikit pun. Sarah akhirnya membenamkan wajahnya ke dada sang suami tercinta. Dia belum mampu membendung air matanya agar tidak jatuh. Wanita itu sangat takut karena setelah beberapa menit berlalu, Wisnu masih terdiam sama seperti saat dirinya baru tiba di ruangan itu. “Kamu kenapa, Sayang?” Sarah terkejut mendengar suara Wisnu. Dia pun segera mengangkat wajah dari dada laki-

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Panik

    🏵️🏵️🏵️ “Salah satunya Kevin, yang sekarang jadi adik ipar kita. Terus, Reno. Karyawan-karyawan di kantor. Satu lagi ... kata Tasya teman satu sekolah kalian.” Wisnu menyebutkan orang-orang yang mengagumi istrinya sambil meruncingkan bibir. “Itu nggak benar, Mas.” “Itu kenyataan, Sayang. Tapi nggak masalah. Toh, yang berhasil milikin kamu hanya aku. Kamu menyerahkan diri seutuhnya hanya padaku.” Wisnu pun turut berbaring di samping Sarah lalu memeluk wanita itu. Wisnu kini menyadari bahwa hidup bersama Sarah merupakan anugerah terindah untuknya. Walaupun laki-laki itu awalnya menolak perasaannya untuk Sarah dan yakin hanya mencintai Sandra, tetapi pada kenyataan saat ini, dia justru bersatu dengan wanita yang dulu sangat dia benci tersebut. 🏵️🏵️🏵️ Keesokan hari .... Setelah Wisnu dan ayahnya berangkat ke kantor, Sarah kembali mengalami mual seperti kemarin. Namun kali ini, rasa itu muncul lebih sering dari sebelumnya. Sarah pun menyerahkan Wira kepada sang ibu mertua lalu

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Sebatas Kenangan

    🏵️🏵️🏵️ “Ada perlu apa ke sini?” tanya Wisnu dengan nada tegas. Sarah bingung melihat sikap sang suami. Dia juga tidak mengenal pria yang kini ada di depannya. Laki-laki yang merupakan tamu di rumah Wisnu itu pun segera berdiri, kemudian menyerahkan sepucuk surat kepada masa lalu istrinya tersebut. Wisnu awalnya tidak memberikan respons, tetapi karena mendapat isyarat dari Sarah, dia akhirnya menerima surat itu. “Itu mewakili permintaan maaf Sandra. Semoga kalian bersedia memaafkan almarhumah istri saya.” Wisnu kembali terkejut mendengar pengakuan laki-laki yang berdiri di depannya. Wisnu pun akhirnya mulai membaca surat yang telah dia terima. Sebelumnya, dia meminta asisten rumah tangga membawa Wira memasuki rumah. Isi surat itu menjelaskan bahwa Sandra meminta maaf atas apa yang pernah dia lakukan. Sandra mengaku tidak pernah memiliki niat sedikit pun untuk mengusik kehidupan rumah tangga Wisnu. Tujuan wanita itu hanya satu, dia berharap agar Wisnu menyadari perasaannya terhad

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Kebenaran

    🏵️🏵️🏵️ “Sebelum mereka jadian, Reno mengatakan langsung padaku kalau dia mencintaimu. Saat itu, aku sangat marah padanya.” Wisnu kembali memberikan penjelasan kepada Sarah. “Saya berharap semoga hubungan kalian kembali akur seperti dulu lagi.” Sarah berharap agar keharmonisan antara Wisnu dan Reno kembali terjalin. “Iya, Sayang. Itu pasti.” “Terus, cowok yang ngantar saya ke kampus waktu magang namanya Rey. Dia udah sering ngungkapin perasaannya, tapi selalu saya tolak.” “Terima kasih karena kamu menolaknya. Berkat penolakan itu, akhirnya gadis ingusan yang telah bersemayam dalam hatiku, kini mendampingi hidupku. Aku sangat mencintaimu, Bidadariku.” Wisnu pun mencium puncak kepala Sarah. “Kenapa Mas kembali menyebut saya anak ingusan?” Sarah sedikit kesal terhadap Wisnu. “Eh, ternyata sekarang bukan anak ingusan lagi, tapi udah punya anak. Anaknya sekarang berusia empat bulan. Tampan banget.” Wisnu menyunggingkan senyumnya. Wisnu sangat bahagia karena dirinya telah berhasil

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Kejujuran

    🏵️🏵️🏵️ “Nanti aku pasti ceritakan.” Wisnu mencium tangan istrinya. “Aku mandi dulu, ya, Sayang.” Wisnu pun beranjak menuju kamar mandi. Rasa penasaran akhirnya menghampiri Sarah. Wanita itu merasa kalau Wisnu kini menyembunyikan sesuatu. Namun, Sarah berusaha untuk yakin kalau sesuatu yang belum dia ketahui saat ini, bukan hal serius yang akan mengusik kehidupan rumah tangganya bersama Wisnu. Sarah juga yakin kalau Wisnu yang dulu dan sekarang sangat berbeda. Dia percaya kalau sang suami benar-benar telah berubah dan kini sangat mencintai istri dan anaknya. Sarah berusaha berpikiran positif. 🏵️🏵️🏵️ Hari ini, keluarga Wisnu tampak sangat bahagia. Pak Wildan dan Bu Siska sangat bersyukur karena putri bungsu mereka telah menemukan sang pujaan hati. Dia tidak lain adalah Jessy. Wajah wanita itu terlihat berseri-seri bersanding dengan Kevin di pelaminan. Wisnu dan Sarah menghampiri pasangan yang baru resmi menjadi pasangan suami istri tersebut. Wisnu tidak pernah menyangka bahwa

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Kemesraan

    🏵️🏵️🏵️ “Saya nggak apa-apa, Mas?” Sarah tetap tidak ingin memberikan jawaban yang sebenarnya. Wisnu pun melepas pelukan lalu menangkupkan tangannya di kedua pipi Sarah. “Kalau memang nggak apa-apa, kenapa kamu nangis?” “Ini tangis bahagia, Mas.” Sarah menunduk karena tidak kuasa memandang wajah sang suami. “Aku perhatiin sejak kamu sadar, kamu tidak berani menatapku. Kamu lebih sering menunduk dan kadang memalingkan muka. Ada apa?” “Nggak apa-apa, Mas. Maaf, saya mau mandi dulu.” Sarah pun mengalihkan pembicaraan. “Dari tadi jawaban kamu itu aja. Kamu bersikap seolah-olah ingin menutupi sesuatu dari suamimu.” “Nggak, Mas. Maaf, saya mau mandi.” Sarah menggeser posisi lalu turun dari tempat tidur. Sebelum wanita itu melangkah, Wisnu pun meraih tangannya. “Tunggu, Sayang. Kita mandinya bareng.” Sarah terkejut mendengar keinginan Wisnu. “Nggak, Mas.” Sarah segera menarik tangannya dari genggaman Wisnu lalu masuk kamar mandi. Dia tidak pernah menyangka akan mendengar permintaa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status