Share

10. Isack Prishon

Author: Ratu sambi
last update Last Updated: 2023-12-13 21:00:35

Mmmh~

Rintihan Eve semakin kuat kala Isack tak memberinya kesempatan untuk bernapas.

“Mmh~ snn ... sen–nioor, hah.”

Ting tong!

Mata Isack terbuka lebar, ciuman terhenti. “Sial! Hampir saja ...,” gumamnya dalam hati.

Napas mereka memburu saling bersahutan.

Isack menjaga jarak tapi posisinya masih berada di atas tubuh Eve.

Ting tong!

“Tetaplah di sini,” perintah Isack sembari beranjak dari ranjang.

Eve menggunakan kesempatan itu untuk bangkit dan duduk seperti semula. Tangannya sibuk merapikan rambut serta pakaiannya yang berantakan.

Deg-deg!

Detak jantungnya masih belum bisa normal seperti semula. “K–kenapa jadi seperti ini. Eve, kau harus bisa menahan diri. Kautkan hatimu ... Senior telah memiliki perempuan yang dia cintai. Kau tidak boleh jatuh cinta padanya untuk yang kedua kali ... kecuali kau ingin kejadian dulu terulang lagi.” Pikiran Eve terus meracau, karena sikap Isack membuatnya bingung dan goyah.

Beberapa tahun silam saat mereka masih duduk di bangku sekolah, Eve menjadi sis
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   20. Ciuman dibalik Tirai

    Ada amarah yang tak bisa dia luapkan. Melihat Eve menemui Elezar di cafe tadi, mengingatkan Isack pada beberapa hari yang lalu saat dia ke rumah sakit menjemput Eve.Meski tak begitu yakin, Isack melihat sosok Elezar berjalan menuju ke lorong. Dia yakin jika hari itu mereka berdua bertemu di sana. Berusaha menampik keras bahwa itu hanya bayangannya saja, namun setelah kejadian hari ini membuat Isack yakin jika Eve dan Elezar masih sering bertemu.Dia berdiri di samping jendela koridor menunggu Eve yang tengah berganti baju. Ponsel berada di tangan menjadi satu-satunya pusat perhatian Isack saat ini.Notif dari m-banking membuat Isack berpikir keras. Apa yang membuat Eve harus menghabiskan uang lima puluh juta.Bukan pelit atau perhitungan, karena Isack telah menyerahkan semua uang yang dimiliki kepada Eve. Kartu hitam di berikan kepada Eve adalah kartu utama yang biasanya Isack gunakan. Sementara dirinya sengaja menggunakan kartu kedua yang isinya tak seberapa. Meski begitu nominal y

  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   19. Berbohong

    Drrrt! Perhatian Isack beralih ke layar ponselnya yang menyala. Matanya sempat terbelalak melihat nominal uang yang tertera di layar dalam notif transaksi m-banking. “Apa yang dia lakukan dengan uang sebanyak itu?” gumamnya dalam hati. “Noe?” panggilnya. Noe yang berdiri di seberang meja pun mendekat. “Iya, Tuan?” “Bagaimana mengenai perkembangan ibunya Eve?” “Sampai saat ini masih tetap sama, saya belum mendapat laporan jika perkembangannya lebih baik.” “Mengenai administrasi?” Ekspresi Isack terlalu datar menunggu jawaban Noe, tapi dia sangat berharap apa yang dipikirkan saat itu mengenai Eve adalah salah. “Saya sudah membayar selama beberapa bulan ke depan, tetapi sampai saat ini dari pihak rumah sakit belum memberi kabar mengenai biaya tambahan.” Isack terdiam. “Mungkinkah dia menggunakan uang itu untuk keperluan ibunya?” tanyanya dalam hati. “Mengenai kebutuhan Eve, bagaimana?” “Saya sudah menyiapkan semua seperti yang Anda minta, tanpa ada yang terlewat sedikit pun, Tuan

  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   18. Ancaman Elezar

    Eve terperanjat melihat Isack tersenyum kala menjawab panggilan. “Wajahnya terlihat sangat bahagia, apakah kekasihnya yang sedang menelepon?” batinnya. “Uhm, kapan kau pulang?” Bahkan suara Isack sangat lembut. “Iya, aku merindukanmu. Cepatlah pilang.” Entah mengapa Eve sangat kesal mendengar percakapan mereka. Meski belum jelas hubungan Isack dengan seseorang yang meneleponnya tapi Eve yakin jika dia seorang perempuan. Tak bisa lagi mendengar kemesraan mereka, Eve memilih pergi. Tapi Isack sengaja meraih tangannya. Deg! Langkah Eve terpaku, hanya bisa diam tak berani menatap matanya. Sementara itu Isack masih sibuk dengan ponselnya. Matanya melirik mengamati ekspresi Eve. “Hmm, aku akan menjemputmu nanti saat kau sudah sampai di bandara.” Mata Isack bergerak turun ke tangan Eve yang mengepal. Bibirnya lalu tersenyum tipis. “Lepas!” lirih Eve. Isack terdiam, beralih menatap wajahnya. “Kau sedang bersama seseorang?” Suara perempuan itu terdengar meski samar-samar. “Hmm,” gumam

  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   17. Background Foto

    “Kau?” Eve terpaku, kedua tangannya meremas gaun yang dikenakan setelah melihat keberadaan Elezar di sana.“Kenapa terkejut seperti itu? Padahal kita belum lama memiliki hubungan yang sangat baik. Eve, kenapa harus seperti ini?”“E, Elezar ... maaf, tapi aku harus pergi!” Tak ingin mendapat masalah dengan Elezar, Eve memilih pergi begitu saja. Dia berjalan melewati Elezar yang berdiri di depannya begitu saja.Namun langkah Eve terhenti karena Elezar mencengkeram tangannya. “Tunggu!” bisiknya tepat di telinga saat Elezar berhasil menghentikan Eve. “Hmm, apa kau sudah tidur dengannya ... aku bisa mencium aroma sampo yang tak biasa dari rambutmu.”Matanya membulat, cepat-cepat Eve menjauh sembari menepis kasar tangan Elezar. “Itu bukan urusanmu, hubungan kita sudah berakhir. Jadi aku mohon, jangan pernah lagi datang dan mengganggu hidupku!”Cih! Elezar tersenyum sinis. “Sayangnya ... aku justru akan terus mengejarmu.”“Elezar!” geram Eve tertahan karena sadar posisi mereka berada di ruma

  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   16. Imajinasi Isack

    Hening, Isack masih terdiam menatap Eve yang berdiri di tengah pintu.Ghm! Dia berdehem, menetralkan perasaan. Mengalihkan perhatian ke puding di tangan. “Duduklah dan habiskan pudingmu.”Eve pun merasa malu karena penampilannya sangat minum, sebagian pahanya terlihat. Dia duduk di kursi yang berseberangan dengan Isack.“Aku sudah meminta Noe menyiapkan semua kebutuhanmu. Jika ada yang kurang kau bisa meminta pada Noe untuk membelikannya.” Isack memulai pembicaraan.“Uhm, terima kasih.” Eve mulai menikmati puding buatan Isack. “Hmm, ini sangat enak. Aku tidak menyangka Senior bisa membuat puding seperti ini,” batin Eve.“Apa ada berkas penting yang tertinggal di rumahmu? Aku akan meminta Noe untuk mengambilnya jadi ... kau tidak perlu kembali ke sana.” Jelas, Isack tak ingin Eve bertemu lagi dengan Elezar. Dia takut lelaki itu akan berbuat hal yang tak diinginkan ketika Eve tidak dalam pengawasannya.“Tidak ada,” jawab Eve pendek, karena semua berkas penting miliknya telah di ambil al

  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   15. Apartemen

    Tok, tok, tok!Deg!Dada Eve berdebar kencang kala mendengar ketukan di pintu. Namun sayangnya Isack masih belum melepaskan ciumannya.Bibirnya masih aktif, melumat dan memainkan bibir Eve.Tok, tok, tok!“Tuan, ini saya ... Emili.” Kepala pelayan di rumah itu tengah menunggu di luar.“Bagaimana ini? Bagaimana jika pelayan itu masuk ke dalam?” racau Eve dalam hati, sementara fokusnya terbagi karena cumbuan Isack membuatnya terbuai. “Aku ingin menghentikannya, tapi kenapa aku tidak bisa?”Ciuman terhenti. “Tenang, Emili tidak akan masuk jika aku tidak mengizinkannya,” bisik Isack sebelum melanjutkan lagi pagutan bibir mereka.“Eh, tidak! Ini sangat bahaya.” Eve semakin kalang kabut ketika Isack menjunjung tubuhnya, membawanya ke sebuah ruangan dan memaksa Eve duduk di atas meja.Deg-deg!Mmh~Tok, tok, tok!“Tuan, mobil sudah siap.”Ngh~Tak peduli seruan Emili, Isack terus mencumbu bibir Eve.Beberapa kali setelah mendapat tepukan di bahu, Isack segera membuka mata dan menghentikan ci

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status