Share

18. Ancaman Elezar

Eve terperanjat melihat Isack tersenyum kala menjawab panggilan. “Wajahnya terlihat sangat bahagia, apakah kekasihnya yang sedang menelepon?” batinnya.

“Uhm, kapan kau pulang?” Bahkan suara Isack sangat lembut. “Iya, aku merindukanmu. Cepatlah pilang.”

Entah mengapa Eve sangat kesal mendengar percakapan mereka. Meski belum jelas hubungan Isack dengan seseorang yang meneleponnya tapi Eve yakin jika dia seorang perempuan. Tak bisa lagi mendengar kemesraan mereka, Eve memilih pergi. Tapi Isack sengaja meraih tangannya.

Deg!

Langkah Eve terpaku, hanya bisa diam tak berani menatap matanya.

Sementara itu Isack masih sibuk dengan ponselnya. Matanya melirik mengamati ekspresi Eve. “Hmm, aku akan menjemputmu nanti saat kau sudah sampai di bandara.” Mata Isack bergerak turun ke tangan Eve yang mengepal. Bibirnya lalu tersenyum tipis.

“Lepas!” lirih Eve.

Isack terdiam, beralih menatap wajahnya.

“Kau sedang bersama seseorang?” Suara perempuan itu terdengar meski samar-samar.

“Hmm,” gumam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status